Tinta Media - Sobat, banyak para dai hanya fokus mengubah individu. Baik mengubah dari kafir menjadi muslim. Atau mengubah muslim menjadi lebih baik. Tak pernah terpikir bahwa dai juga wajib mengubah sistem yakni dari sistem kufur menjadi sistem Islam.
Hal ini nampak jelas dari Sirah Nabi Muhammad SAW. Yakni bahwa Nabi Muhammad SAW tidak menghentikan dakwahnya meski sudah berhasil mengislamkan banyak individu din Mekah. Mereka termasuk kholifah yang empat. Mereka lah yang kemudian disebut sebagai kaum muhajirin.
Anda dakwah Nabi Muhammad SAW sekedar mengislamkan individu sebagaimana dakwah Nabi Isa alayhis salam misalnya, maka Beliau tentu mencukupkan diri dengan masuk islamnya kaum muhajirin. Kemudian berhenti. Tak perlu Beliau SAW hijrah ke madinah. Hijrah adalah momentum perubahan sistem. Dari sistem jahiliyah kepada sistem Islam. Dari negara kufur ke negara Islam.
Hal tersebut nampak jelas pada sabada Nabi Muhammad SAW:
وعن عائِشةَ رضيَ اللهُ عنها ، قَالَتْ : قَالَ النبي :
لا هِجْرَةَ بَعْدَ الفَتْحِ ، وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ ، وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فانْفِرُوا
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
وَمَعناهُ : لا هِجْرَةَ مِنْ مَكّةَ لأَنَّهَا صَارَتْ دَارَ إسلاَمٍ .
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hijrah setelah terbukanya kota Mekah. Akan tetapi (yang ada) adalah jihad dan niat. Dan jika kamu diminta berangkat jihad maka berangkatlah.” (Muttafaq ‘alaih)
Artinya: Tidak ada hijrah dari Mekah karena Mekah telah menjadi Darul Islam.
Mengapa tak lagi wajib hijrah dari Mekah ke Madinah? Karena setelah Mekah dikuasai Nabi SAW maka kondisi dua daerah itu sudah sama yakni sama sama negara Islam. Sehingga hijrah dari negara kufur negara Islam karena kelemahan dalam berislam tak lagi diwajibkan.
Nah, kalau para dari hanya fokus merubah individu maka itu baru separuh dari target dakwah. Yang separuh nya adalah merubah sistem kufur menjadi sistem Islam. Itulah contoh dan teladan dari Nabi Muhammad SAW dalam dakwah Beliau SAW. Nah, jelaskan Sobat? Yuk kita teladani Nabi Muhammad SAW secara kaffah bukan hanya yang sesuai selera kita saja.[]
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center