Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) menyatakan bahwa Al-Battani merupakan bukti betapa luar biasanya para generasi dalam sistem Islam.
"Kontribusi Al-Battani ini sekali lagi membuktikan betapa luar biasanya para generasi dalam sistem Islam," tuturnya dalam History Insight: Al-Battani, Penemu Jumlah Hari Dalam Setahun, Ahad (14/8/2022) di kanal YouTube Muslimah Media Center.
Dengan keilmuan yang dimilikinya, Al-Battani mampu memperbaiki tatanan tata surya, lunar dan mengembangkan teori Plotomeus dalam buku The Almagest menjadi lebih akurat.
"Pengamatan akurat Al-Battani ini juga memungkinkan ia memperbaiki pengukuran Plotomeus tentang kemiringan sumbu," ungkapnya.
Menurut Narator, Al-Battani juga melakukan pengamatan lebih akurat mengenai Equinox yakni, saat matahari tepat melewati garis ekuator bumi pada awal musim gugur. "Melalui pengamatan inilah Al-Battani menemukan bahwa dalam setahun ada 365,24 hari," bebernya.
Bahkan, lanjutnya, keakuratan pengamatan Al-Battani tersebut membuat seorang matematikawan asal Jerman bernama Christopher Clavius menggunakannya untuk memperbaiki kalender Julian atas izin Paus Gregorius ke 13. "Kalender lama akhirnya diubah menjadi kalender yang baru dan mulai digunakan pada tahun 1582," jelasnya.
"Kalender inilah yang kemudian banyak digunakan oleh masyarakat hingga hari ini," tukasnya.
"Dalam bidang matematika dia juga menguji dan memperbaiki aplikasi trigonometri," tambahnya.
Narator MMC menjelaskan bahwa kemampuan dan pencapaian Al-Battani yang luar biasa ini tidak datang dengan sendirinya dari langit. "Ayahnya juga seorang ahli astronomi bernama Jabir ibn Hayyan al-Battani. Sehingga tidak heran bila sejak kecil dia sangat tertarik dengan bidang astronomi," ujarnya.
"Selain karena keluarganya, dia juga mendapat dukungan dari negara khilafah Islam," pungkasnya.[] Ajira