WAHAI UMAT ISLAM, TEGAKKAN POLITIK IDENTITAS ISLAM, BUANG IDENTITAS SEKULERISME, LIBERALISME, KAPITALISME DAN DEMOKRASI - Tinta Media

Selasa, 05 Juli 2022

WAHAI UMAT ISLAM, TEGAKKAN POLITIK IDENTITAS ISLAM, BUANG IDENTITAS SEKULERISME, LIBERALISME, KAPITALISME DAN DEMOKRASI

Tinta Media - Tujuan digembar gemborkannya narasi politik identitas adalah untuk menjauhkan bahkan melepaskan, umat Islam dari identitas politik yang berbasis pada akidah Islam, yakni politik yang berorientasi pada penerapan syariat Islam dan melawan segala bentuk identitas dan nilai yang bertentangan dengan Islam.

Narasi anti politik identitas, itu tujuannya agar umat Islam tak bikin acara pengajian dalam berpolitik, tak bikin acara sholat tahajud kolosal, tak mewajibkan muslimah menutup aurat dalam kampanye politik, tak menghentikan kampanye saat waktu sholat tiba, dll. Mereka ingin, umat Islam saat berpolitik ikut dangdutan, tour motor bikin berisik, sibuk dengan pencitraan dari tukang bakso hingga baju koko, dan melebur bersama nilai nilai sekuler liberal yang mereka anut.

Mereka takut, umat Islam menuntut hukum yang lahir dari identitas Islam yakni hukum Islam. Mereka tak ingin hukum al-Qur'an, mereka menginginkan sistem demokrasi sekuler agar mereka bebas maksiat dan dapat terus menindas rakyat.

Karena itu, kita harus mengambil jalan politik yang mereka takutkan. Kita wajib berpolitik yang terikat dengan identitas Islam. Mereka, tak ingin syariat Islam. Sementara kita wajib menerapkan syariat Islam sebagai orientasi dan tujuan politik, bukan semata kekuasaan.

Politik identitas Islam ini akan mereka tuding memecah belah, menyelisihi kesepakatan, bahkan tertolak. Katakan saja pada mereka, merekalah yang tertolak karena menolak syariat Allah SWT.

Ingatlah, junjungan dan teladan kita Nabi Muhammad SAW yang dahulu membawa politik identitas Islam di tengah kekufuran dan kejahilan. Rasulullah dituding memecah belah, menyelisihi kesepakatan kakek moyang, menebar hoax, menyebar kebencian dan permusuhan, dan seterusnya.

Namun Rasulullah tetap tenang, qona'ah dalam dakwah dan tetap memperjuangkan syariat Islam. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan identitas Islam dan perjuangan untuk menegakkan hukum Allah SWT.

Teruslah berdakwah, menyampaikan risalah Islam baik dalam urusan ibadah hingga politik. Tidak perlu lagi merasa ragu apalagi takut, untuk menyampaikan amanah dakwah Islam.

Mereka yang zalim dan khianat saja terus berkoar sebagai penyelamat, klaim melakukan perbaikan. Padahal, mereka terus berbuat kerusakan.

Karenanya, Umat Islam harus lebih yakin dengan kebenaran Islam dan mendakwahkannya dengan penuh percaya diri. Tidak perlu peduli dengan celaan orang yang suka mencela, nyinyiran orang yang suka nyinyir.

Percayalah hanya kepada janji Allah SWT dan kabar gembira dari Rasulullah SAW tentang kembalinya sistem politik Islam yakni daulah Khilafah. Berhentilah berbuat sirik dengan mempercayai janji-janji politisi, partai dan Capres. Yakinlah pada sabda Nabi, bukan kepada politisi. [].

Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

https://heylink.me/AK_Channel/
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :