Pendidikan ala Kapitalis Gagal Membina Generasi - Tinta Media

Sabtu, 23 Juli 2022

Pendidikan ala Kapitalis Gagal Membina Generasi


Tinta Media - Persoalan pendidikan sampai saat ini belum tertuntaskan. Banyak kasus baru  bermunculan, menjadi fakta bahwa banyak generasi muda yang melakukan aksi nekat. 

Kabar baru datang dari Semarang. Seorang murid yang sering dikenal dengan panggilan Dena, memiliki harapan untuk masuk ke universitas impiannya. Tak ada yang menyangka, Dena bernazar akan memberikan santunan pada anak yatim jika lulus, tetapi jika tidak, maka ia akan _suicide_ atau bunuh diri. Setelah ada pemberitahuan bahwa ia dinyatakan tidak lulus, gadis itu lalu  menghilang tanpa kabar. Selang beberapa jam kemudian, diketahui ternyata ia sudah mengakiri hidup dengan meminum   alkohol dan beberapa obat yang diberikan oleh psikiater. Selain itu, belakangan juga terungkap bahwa tindakan nekat bunuh diri itu juga dipicu oleh sang pacar yang sering melakukan kekerasan verbal.

Cerita yang sama juga muncul dari mahasiswi asal Kalimantan Timur yang tertekan atas kebijakan kuliahnya selama 7 tahun. Ia tak kunjung lulus karena terhalang pandemi dan ditemukan tewas bunuh diri dengan gantung diri. 

Dua peristiwa di atas menujukkan dengan jelas bahwa generasi muda saat ini mudah  menyerah dalam menghadapi masalah.  Apa yang mereka lakukan menujukkan bahwa mereka tidak memiliki kepribadian yang kuat sebagai pelajar sejati, yang memiliki prinsip hidup yang jelas. 

Inilah buah dari pendidikan sekuler kapitalistik yang telah gagal mencetak generasi muda berkepribadian paripurna, matang secara pemikiran maupun perilaku. 

Keberadaan pendidikan dalam sistem sekuler kapitalisme hanya berorientasi untuk mencetak generasi muda yang siap bekerja menghasilkan pundi-pundi uang semata. Maka wajar, jika hasil didikannya menjadikan mereka sebagai manusia yang hanya berorientasi duniawi. Kegagalan dalam mencapainya akan menjadikan mereka depresi. 

Sejatinya, Islam telah memberikan tuntutan yang pasti terkait bagaimana mendidik generasi agar memiliki kepribadian yang kuat dan matang dalam menghadapi kehidupan. 

Dalam kitab Usus Al Ta’liim Al Manhaji disebutkan bahwa tujuan pendidikan dalam Islam yaitu dapat membentuk kepribadian Islam (syakhshiyyah islam) bagi peserta didik, membekali peserta didik ilmu-ilmu keislaman (tsaqofah islamiyyah), serta membekali ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan, sepeti sains  dan teknologi sehingga generasi akan dibentuk menjadi sosok yang berkepribadian Islam,  yaitu memiliki pola pikir dan pola sikap islami. 

Generasi yang memiliki pola pikir islami akan memandang fakta ataupun masalahnya sesuai kaca mata syariat. Pola pikir inilah yang menuntun mereka untuk mampu memecahkan masalah kehidupan, bukan malah mengakhiri hidup. 
 
Pembentukan generasi berkepribadian Islam bisa terwujud  ketika ada negara yang menerapkan sistem Islam dalam seluruh lini kehidupan, yakni khilafah. Selain menerapkan sistem pendidikan Islam, khilafah pun akan menerapkan aturan lain seperti sistem sosial dan ekonomi yang secara keseluruhan akan menunjang tumbuh kembang generasi yang berkepribadian Islam secara optimal.  Inilah  aturan yang benar dalam menjaga generasi muda dari pemikiran dan perilaku yang merusak. Wallahu a’lam bishshawab.

Oleh: Andi Najma
Pelajar SMU



Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :