Mental Ayam Sayur - Tinta Media

Sabtu, 16 Juli 2022

Mental Ayam Sayur

Tinta Media - Profesor Ronnie Rusli Higuchi dari Universitas Indonesia mengatakan kejadian di Sri Lanka tak bakal terjadi di Tanah Air. Alasannya mental orang Indonesia adalah ayam sayur. "Nggak ada yang bisa memakzulkan Presiden wong ayam sayur semua kasih “cepek/nopek ceng bukan kelas tiao tapi ceng saja sudah gembira” sudah senang pulang ke rumah masing-masing nggak jadi demo besar," ucapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Senin (11/7/2022).

Pernyataan Prof Ronnie ada benarnya. Saat ini mental rakyat dan pejabat Indonesia, termasuk para akademisi dan mahasiswanya memang benar-benar jatuh. Di banyak negara, saat krisis terjadi akibat kesembronoan para pemimpinnya, apalagi terindikasi korups dan nepotisme, kemarahan rakyat memuncak. Tapi di Indonesia hal seperti ini sulit terjadi.

Ada beberapa sebab; pertama, umumnya orang di sini mencari aman kedudukan mereka sendiri, alias egois. Tak mau ambil resiko bahayakan posisi mereka, meski itu untuk kepentingan besar. Bukan hanya rakyat, tapi para pejabat, politisi, akademisi, mahasiswa, aparat, tentara, termasuk para tokoh agama. Jangankan aksi turun ke jalan, mendiskusikan soal perubahan saja banyak di antara mereka yang mengkeret takut kehilangan jabatan.

Kedua, rakyat kita sudah merasa senang dengan dengan dapat jatah sedikit biarpun hak mereka dirampok para taipan dan hak politik mereka dibegal oligarki. Lihat saja, bansos dirampok menteri dari parpol yang berkuasa, rakyat tetap anteng. Harga-harga kebutuhan hidup naik, juga tidak bereaksi. Kondisi sosiologis macam begini membuat pemerintah tidak takut mencabut subsidi atau menaikkan harga kebutuhan hidup rakyat berapapun. Mereka tahu, rakyat takkan protes apalagi berani turun ke jalan melengserkan pejabat.

Ketiga, ada doktrin keagamaan yang salah dimana orang Islam disuruh sabar dan bersyukur namun pada persoalan yang keliru. Misalnya, hidup makin susah karena hak mereka ditahan penguasa, sementara para penguasanya tetap kaya, maka muncul doktrin dari tokoh agama kalau hidup ini harus bersyukur dan bersabar.

Begitu pula ada doktrin taat pada ulil amri yang bagaimanapun juga. Tak peduli, semena-mena, harus nurut. Padahal sebagian tokoh agama yang mengeluarkan fatwa demikian berada di balik punggung para rezim, dan mereka mencicipi kue kekuasaan. Inilah yang disebut politisasi agama.

Referensi: https://nw.wartaekonomi.co.id/read4814/guru-besar-ui-sebut-masyarakat-indonesia-tak-akan-bisa-makzulkan-presiden-jokowi-mutu-rakyatnya-ayam-sayur-beda-dengan-rakyat-sri-lanka

Iwan Januar 
Direktur Siyasah Institute 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :