Tinta Media - Sobat. Allah-lah yang menjamin dan yang memberikan rezeki. Ingatlah firman-Nya, “ Dan di langit rezeki kalian semua dan apa-apa yang dijanjikan kepada kalian ( QS. adz-Dzariyat : 22 ). Demikian juga dalam firman-Nya :
۞وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا وَيَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا وَمُسۡتَوۡدَعَهَاۚ كُلّٞ فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ
(٦)
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” ( QS. Hud (11) : 6 )
Sobat. Binatang-binatang yang melata, yang hidup di bumi yang meliputi binatang yang merayap, merangkak, atau pun yang berjalan dengan kedua kakinya, semuanya dijamin rezekinya oleh Allah. Binatang-binatang itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezekinya sesuai dengan fitrah kejadiannya, semuanya diatur Allah dengan hikmat dan kebijaksanaan-Nya sehingga selalu ada keserasian. Jika tidak diatur demikian, mungkin pada suatu saat ada binatang yang berkembang-biak terlalu cepat, sehingga mengancam kelangsungan hidup binatang-binatang yang lain, atau ada yang mati terlalu banyak, sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan. Jika ada sebagian binatang memangsa binatang lainnya, hal itu adalah dalam rangka keseimbangan alam, sehingga kehidupan yang harmonis selalu dapat dipertahankan.
Sobat. Allah mengetahui tempat berdiam binatang-binatang itu dan tempat persembunyiannya, bahkan ketika masih berada dalam perut induknya. Pada kedua tempat itu, Allah senantiasa menjamin rezekinya dan semua itu telah tercatat dan diatur serapi-rapinya di Lauh Mahfudh, yang berisi semua perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh ciptaan Allah secara menyeluruh dan sempurna.
Sobat. Sebabnya Rezeki hanya satu semata-mata datang dari Allah. Maka kita harus yakin dan tidak usah khawatir. Namun al-hal ( Kondisi ) bagaimana kita menjemput rezeki adalah pilihan dan kewajiban kita karena disitulah ladang ikhtiar dan amal sholeh kita.
Ketahuilah, kita telah dibekali oleh Allah dengan fitur-fitur rezeki yang tak ternilai harganya. Sadarilah bahwa kita memiliki modal kekayaan yang tak ternilai harganya.
Bersyukurlah ! dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah modal terbesar yang Anda Miliki. Bersyukurlah Anda memiliki sepasang tangan yang bisa dipergunakan untuk berkarya dan menghasilkan Uang.
Bersyukurlah ! Anda dibekali sepasang kaki untuk menjemput rezeki.
Bersyukurlah Anda dibekali sepasang mata untuk melihat Peluang.
Bersyukurlah ! Anda dibekali sepasang telinga untuk mendengar kesempatan.
Bersyukurlah ! Anda juga dibekali sepasang otak untuk berpikir kritis dan Kreatif.
Bersyukurlah ! Bersyukurlah! dan Bersyukurlah !
Sobat. Berikut ini bagaimana kita menciptakan magnet rezeki Ilahi :
1. Kesehatan Modal Kekayaan Utama. Orang yang sehat sesungguhnya adalah orang yang kaya meskipun tak memiliki materi. Sebaliknya orang kaya yang sakit sesungguhnya dia miskin meskipun banyak memiliki materi. Karena materinya belum tentu bisa membeli kesehatannya seperti semula. Bila saat ini anda diberi kesehatan maka bersyukurlah berarti Anda punya modal kekayaan yang utama. Seberapa pun kekayaan yang Anda miliki, jika harus berbaring lemas dan tak berdaya, maka kekayaan yang melimpah ruah sudah tidak berharga lagi.
2. Ide-ide kreatif tambang emas yang tak pernah habis. Sesungguhnya Allah telah memberikan berbagai macam kelebihan kepada manusia. Yang apabila kelebihan-kelebihan dikenal dan dimanfaatkan secara maksimal fungsinya, maka akan mampu menarik berbagai macam kelimpahan. Salah satunya adalah daya imajinasi dan kreativitas. Daya imajinasi dan kreativitas itu sumber sekaligus modal kekayaan dan kelimpahan. Milikilah ide-ide kreatif yang akan membuat anda dibayar mahal. Orang-orang kreatif memiliki aset kekayaan yang sangat bernilai , bergantung apakah ia benar-benar mampu menjual ide-idenya atau tidak?
3. Kejujuran itu kekayaan yang teramat mahal. Kejujuran merupakan magnet rezeki yang akan menarik berbagai potensi rezeki di sekelilingnya. Lihatlah bagaimana kunci kesuksesan Rasulullah SAW berbisnis hanya satu, lantaran kejujuran. Jika Anda sudah menjadikan kejujuran sebagai modal utama meraih kelimpahan, maka Anda telah berhasil memiliki kekayaan dan kelimpahan itu.
4. Nama baik itu sangat penting. Nama baik adalah reputasi atau track record Anda untuk bisa dipercaya. Ingat nilai kepercayaan adalah segala-galanya! Dengan nilai reputasi yang baik Anda akan dikenal sebagai orang yang baik dan tepercaya. Semakin banyak orang yang mengenal dan memercayai Anda, maka semakin terbukalah kesempatan Anda untuk meraih berbagai macam kemudahan dan jalan rezeki.
5. Keberuntungan Mengalahkan Kecerdasan. Bertemunya antara peluang dan kesiapan adalah keberuntungan. Keberuntungan hidup hanya bisa dicapai dan diciptakan dengan kekuatan spiritual atau sejauh mana kedekatan seseorang dengan Allah. Disinilah peran doa mengatasi kekuatan usaha dan ikhtiar.
6. Ketenangan dan ketentraman batin. Kebahagiaan itu letaknya di dalam hati. Ada banyak orang kaya yang justru mengidap penyakit hati. Hidupnya berantakan, problematikanya menumpuk, jiwanya kosong, batinnya dihantui perasaan resah dan gelisah. Ketenangan hati itu diperoleh karena ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya untuk meraih ridho-Nya.
7. Kekayaan Finansial hasil dari 6 Kekayaan sebelumnya. Banyak orang yang lupa, bahkan tidak tahu, bahwa kekayaan finansial bukanlah yang utama. Justru, kekayaan finansial simpul dari kekayaan-kekayaan sebelumnya.
Sobat. Jadi ketika kita berbicara tentang kekayaan, kita tidak sepenuhnya membahas tentang kekayaan finansial atau uang semata. Di balik Kekayaan materi ada kekayaan yang juga tidak kalah bernilainya.
Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Goreskan Tinta Emas. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti LIrboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur