Keluhkan APBN Terbebani Subsidi, Rezim Minta Rakyat Ridha BBM Dinaikkan - Tinta Media

Rabu, 06 Juli 2022

Keluhkan APBN Terbebani Subsidi, Rezim Minta Rakyat Ridha BBM Dinaikkan


Tinta Media - "Berulang kali rezim ini mengeluh APBN terbebani subsidi BBM, pemerintah merasa berat sehingga meminta rakyat berempati, mau mengerti dan ridlo BBM dinaikkan," ungkap Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin kepada Tinta Media, Senin (4/7/2022).

Tapi, kata Ahmad, rezim ini tidak pernah mau mengerti, memahami apalagi berempati pada beban rakyat yang sudah begitu berat bahkan sampai ada rakyat bunuh diri karena khawatir dengan hidupnya. "Mereka tega mempersulit rakyat demi merogoh kocek rakyat lebih besar akibat terpaksa belanja pertamax yang sudah dinaikkan dengan modus mempersulit belanja pertalite. Rakyat dipaksa memanggul beban lebih berat bukan hanya karena harus mengkonsumsi pertamax tetapi juga harus menanggung beban kenaikan harga-harga kebutuhan pokok akibat naiknya biaya transportasi," ujarnya.

Ia mengatakan, BBM itu barang primer, hak rakyat. Dulu saat minyak mentah dunia turun sampai US$ 20 per barel rakyat tidak pernah mendapat harga BBM murah. Sekarang dengan dalih harga minyak dunia naik BBM mau dinaikkan. "Sebenarnya mereka ini pemimpin atau penjajah? Mau melayani rakyat atau mau jadi kompeni? Tidak cukup puas melihat derita rakyat selama ini?" Ia menanyakan.

Dan luar biasa, lanjutnya, untuk memecah persatuan rakyat, program aplikasi ber code didistribusikan secara berkala di sejumlah daerah. Awalnya diterapkan di Kota Bukit Tinggi, Kab. Agam, Kab. Padang Panjang, Kab. Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kota Manado, Kota Yogyakarta dan Kota Sukabumi. "Jika rakyat tidak melawan, program modus ini akan merembet ke daerah lainnya," tegasnya.

Karena itu, menurutnya, sebagai bentuk tanggung jawab bersama, seluruh daerah wajib melakukan perlawanan secara berkala. Tahap awal, masyarakat terdampak yang melakukan perlawanan. Selanjutnya daerah lain yang mengikuti diterapkannya kebijakan ini. Dan secara umum, seluruh rakyat harus melawan secara opini membantu daerah-daerah terdampak lebih dulu. "Dengan tolong menolong dan tanggung menanggung, Insya Allah kezaliman ini dapat dihentikan," pungkasnya.[] Yupi UN
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :