Tinta Media - Terkait masalah BBM, Ekonom Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Hatta, S.E, M.M. mengatakan bahwa dalam pandangan Islam seluruh manfaat sumner daya alam (SDA) wajib dikembalikan kepada rakyat.
"Seluruh manfaat dari SDA tersebut, wajib dikembalikan kepada rakyat," tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (5/7/2022).
Menurutnya, bahan bakar minyak (BBM) adalah salah satu bagian dari sumber daya energi, yang menurut pandangan Islam merupakan kepemilikan rakyat.
"BBM merupakan bagian dari SDA energi yang menurut Islam kepemilikannya ada di tangan rakyat. Adapun pemerintah diberikan mandat mewakili rakyat untuk mengelolanya. Tidak boleh ada satu pun pihak yang menguasainya," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa dalam pengelolaan sumber daya alam dibutuhkan sebuah sistem yang independen yaitu Islam. "Pengelolaan SDA yang independen wajib didukung serta ditopang oleh sistem fiskal dan moneter Islam. Jika tidak, hanya akan menjadi isapan jempol belaka," terangnya.
Dengan sistem moneter Islam, kata Hatta, yang berbasis mata uang emas dan perak, anti ribawi dan non spekulatif alias gambling, seluruh dana yang tersedia dan beredar di masyarakat akan bergerak di sektor riil. Dampak positifnya akan merektut tenaga kerja dan meningkatkan produksi barang dan jasa.
Dengan sistem moneter Islam, yang berbasis mata uang emas dan perak, anti ribawi dan non spekulatif alias gambling, seluruh dana yang tersedia dan beredar di masyarakat akan bergerak di sektor riil. Dampak positifnya akan merekrut tenaga kerja dan meningkatkan produksi barang dan jasa.
Sebagai Ekonom, ia menjelaskan kelebihan dari sistem ekonomi Islam adalah negara akan lebih fokus dalam membangun infrastruktur untuk mewujudkan ekonomi yang kuat dan stabil
"Dengan demikian negara akan bisa lebih fokus untuk membangun dan menyiapkan infrastruktur baik yang bersifat soft, hard, dan critical agar tercapai pergerakan ekonomi yang lebih kuat dan stabil," paparnya.
Terakhir, ia menegaskan hanya dengan sistem fiskal Islam yang akan mampu menghasilkan ekonomi berkembang dan berkah.
"Dengan sistem fiskal Islam, Negara memiliki sumber penerimaan yang lebih luas dan kuat. Tidak lagi bergantung kepada pajak yang notabenenya telah diharamkan. Ujungnya, menghasilkan ekonomi yang Berkah-Berkembang-Berkelanjutan," pungkasnya.[] Nur Salamah