FAKKTA: Mekanisme Baru Pembelian Pertalite Rugikan Rakyat - Tinta Media

Selasa, 12 Juli 2022

FAKKTA: Mekanisme Baru Pembelian Pertalite Rugikan Rakyat


Tinta Media - Adanya mekanisme baru dalam pembelian BBM bersubsidi (Pertalite) dinilai Ekonom Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Hatta, S.E, M.M. merugikan seluruh rakyat Indonesia.

"Seluruh rakyat Indonesia telah dirugikan," tuturnya kepada TintaMedia, Selasa (05/07/2022).

SDA migas, lanjut Hatta, dihisap dari perut bumi Indonesia, namun dijual dengan harga internasional. Sebuah penjajahan yang sangat nyata. Ini semua terjadi karena Indonesia menjalankan ekonomi Kapitalistik.

Menurutnya, SDA Indonesia telah diserahkan kepada swasta dan Asing. "Dengan atas nama investasi dan pertumbuhan ekonomi, SDA diserahkan kepada pihak swasta bahkan asing," ujarnya.

Di tangan model sistem fiskal yang Kapitalistik pulalah, terang Hatta, meniscayakan pemerintah hanya mencukupkan penerimaannya dengan pajak, utang dan cetak uang.

Terakhir, ia menegaskan akibat penerapan sistem kapitalistik,n Indonesia bersedia dibayar dengan uang kertas yang begitu rendah nilainya.

"Di tangan sistem moneter kapitalistik pulalah, Indonesia bersedia dibayar dengan menggunakan mata uang kertas yang notabenenya bernilai sangat rendah atas semua ekploitasi SDA yang begitu melimpah dan bernilai tinggi," pungkasnya. [] Nur Salamah
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :