Arief B. Iskandar Ungkap Keutamaan Ibadah Haji Disandingkan Kemuliaan Jihad - Tinta Media

Selasa, 12 Juli 2022

Arief B. Iskandar Ungkap Keutamaan Ibadah Haji Disandingkan Kemuliaan Jihad


Tinta Media - Khadim Ma'had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor Arief B. Iskandar mengungkapkan keutamaan ibadah haji disandingkan dengan kemuliaan jihad.

“Yang menarik, dalam beberapa riwayat, keutamaan ibadah haji disandingkan dengan kemuliaan jihad,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (12/7/2022).

Ia sampaikan sebuah hadis bahwa Baginda Nabi SAW, misalnya, pernah bersabda, ”Duta Allah itu ada tiga: orang yang terlibat perang (di jalan Allah), orang yang beribadah haji dan orang yang berumrah.”(HR al-Hakim dan al-Baihaqi)

Selain itu, juga disampaikan hadis lain. "Beliau juga pernah ditanya, 'Amal apa yang paling utama?' Beliau menjawab,  'Iman kepada Allah.' 'Kemudian apa lagi?' 'Jihad fi sabilillah.' 'Lalu apa lagi?' 'Haji mabrur.' (HR al-Bukhari dan Muslim). paparnya.

Kemudian dijelaskannya bahwa dua hadis di atas menyandingkan keutamaan ibadah haji dengan kemuliaan jihad. “Hadis pertama sama-sama menyebutkan orang yang pergi berjihad dan yang pergi berhaji sebagai duta-duta Allah SWT. Adapun hadis kedua malah menempatkan jihad di urutan pertama sebelum haji,” jelasnya.

Lalu pertanyaannya kemudian, “Jika keutamaan jihad setara bahkan lebih tinggi daripada ibadah haji, mengapa kebanyakan Muslim hanya tertarik dengan ibadah haji dan cenderung tidak terlalu tertarik dengan jihad?” tanyanya.

Ia juga mempertanyakan jika terhadap ibadah haji kebanyakan kaum Muslim begitu antusias ingin menunaikannya. “Mengapa antusiasme yang sama tak banyak dijumpai di kalangan mereka terkait jihad fi sabilillah?” tanyanya kemudian.

Menurutnya, jika ibadah haji menjadi salah satu “cita-cita besar” dalam hidup kebanyakan individu Muslim, mengapa jihad dan menjadi mujahid tak dijadikan pula sebagai cita-cita besar kebanyakan dari mereka? Jika terkait haji begitu mudah individu Muslim berkorban harta, mengapa tak banyak dari mereka melakukan hal yang sama untuk kepentingan jihad fi sabilillah?
“Padahal kita pun lebih sering dan jauh lebih banyak mendengar kisah-kisah tentang jihad para Sahabat Rasulullah ra. daripada kisah-kisah tentang ibadah haji mereka,” ungkapnya.

Ia membenarkan, di negeri ini jihad dalam arti perang tidaklah berlaku, karena Indonesia bukan wilayah perang. “Namun, sebetulnya ada amalan yang pahalanya menyamai amalan jihad, bahkan dinyatakan sebagai ‘jihad’ paling utama,” ungkapnya.

Baginda Rasulullah saw. bersabda,  “Jihad yang paling utama adalah menyatakan kebenaran di hadapan penguasa yang lalim.” (HR at-Tirmidzi dan Abu Dawud)

Beliau pun bersabda, “Pemuka para syuhada (mujahid yang wafat dalam jihad fi sabilillah) adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seseorang yang berdiri di hadapan penguasa lalim, kemudian ia menasihatinya, lalu penguasa itu membunuhnya.”(HR al-Hakim dan ath-Thabrani).*

Menurutnya, untuk aktivitas mulia di atas -menasihati penguasa lalim dan menyatakan kebenaran di hadapannya- sebetulnya tak perlu mengorbankan harta yang besar, sebagaimana dalam menunaikan ibadah haji, tinggal kemauan dan keberanian menanggung risiko kematian. “Sayangnya, justru tidak banyak orang yang merindukan aktivitas mulia ini, apalagi menjadikannya sebagai  ‘cita-cita besar’ hidupnya,” tuturnya.

Dia ungkapkan bahwa ulama, yang sejatinya memiliki peluang besar untuk itu, juga tak banyak yang menunaikannya. “Buktinya, saat banyak penguasa lalim berdiri langsung di hadapan mereka —dengan terus menzalimi rakyat; tetap menerapkan hukum-hukum kufur dan enggan menerapkan hukum-hukum Allah SWT secara kaaffah— sedikit sekali ulama yang secara berani, terus-terang dan tegas menasihati serta meluruskan penguasa lalim itu. Kebanyakan justru tetap diam membisu. Bahkan ada di antara mereka yang lebih mendekat ke kuasaan atau malah dengan sukarela menjilat penguasa zalim. Na'uudzu bilLaahi min dzaalik,” ungkapnya.

“Bagaimana dengan kita? Semoga kita bisa meraih dua keutamaan itu: keutamaan ibadah haji dan jihad fi sabilillah. Aamiin,” pungkasnya.[] Raras
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :