Tinta Media - "Salah satunya penyelesaian konflik agraria juga bicara tentang resesi global. Pak Presiden memberikan data bahwa per hari ini secara ekonomi justru kita jauh lebih bagus dibanding banyak negara lainnya," [Adian Napitupulu, 15/7]
Presiden RI Joko Widodo mengundang aktivis 98 yang tergabung dalam Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (15/7).
Menurut keterangan aktivis 98 sekaligus Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu, pertemuan itu dihadiri dirinya beserta tiga aktivis lain yakni Mustar Bona Ventura, Fendy Mugni dan Musyafaur Rahman. Pertemuan antara aktivis PENA 98 dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, berlangsung kurang lebih 1 jam 20 menit.
Materi pembicaran diantaranya membahas soal penyelesaian konflik agraria juga soal resesi global. Menurut Adian, Jokowi menyampaikan data bahwa per hari ini secara ekonomi justru Indonesia jauh lebih bagus dibanding banyak negara lainnya.
Penegasan soal ekonomi Indonesia baik inilah, yang disinyalir menjadi sebab Adian dipanggil. Adian kuat dugaan 'disewa' agar menjadi 'juru bicara rezim' untuk mengabarkan kondisi Indonesia dalam keadaan baik-baik saja.
Padahal, kondisi Indonesia sedang tidak baik. Dalam Data APBN Kita mencatat adanya kenaikan utang Indonesia pada 2022 yang menembus angka 7.000 triliun. Hingga 28 Februari 2022, utang Indonesia tercatat telah mencapai Rp 7.014,58 triliun.
Angka tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan utang Indonesia per Januari 2022, yakni Rp 6.919,15 triliun. Kenaikan utang tersebut cukup signifikan dengan penambahan Rp 95,43 triliun per bulan. Bahkan kenaikan utang Indonesia menjadi rekor baru lantaran tembus di atas Rp 7.000 triliun.
Padahal, tahun 2022 ini Pemerintah harus memenuhi pembayaran bunga utang dalam APBN 2022 sebesar Rp 405,9 triliun dengan total utang pemerintah dan BUMN kalau ditotal jumlahnya mencapai hampir Rp 9.000 triliun . Beban utang tersebut pasti akan berdampak pada keseimbangan ekonomi makro.
Untuk angka kemiskinan, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata rata garis kemiskinan Indonesia pada Maret 2022 sebesar Rp 505.469 per kapita per bulan. Artinya jika pengeluaran per bulan di bawah angka tersebut, masuk kategori miskin.
Padahal, apa sih yang bisa dibeli dengan uang Rp 505.469 untuk belanja sebulan ?
Tapi dengan angka segitu saja, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2022 sebesar mecapapai 26,16 juta orang. Jumlahnya tentu akan naik dua kali lipat jika standar miskin pendapatanya dibuat Rp 1 juta perbulan.
Untuk jumlah pengangguran, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 adalah sebesar 8,40 juta penduduk. Inipun masih perlu dikritisi karena realitanya di lapangan bisa jauh lebih besar dari itu.
Belum lama ini, Bloomberg juga merilis 15 negara yang berpotensi masuk jurang resesi. Survei tersebut menunjukkan pada peringkat 1-15 secara berurutan, yaitu Sri Lanka, New Zealand, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia, lalu India.
Potensi krisis juga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, yang meminta masyarakat mewaspadai potensi resesi yang menghantui Indonesia lantaran RI masuk ke dalam peringkat 14 dari 15 negara di Asia yang kemungkinan mengalami resesi ekonomi, berdasarkan survei Bloomberg tersebut.
"Kami tidak akan terlena, kami tetap waspada," ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu.
Intinya, banyak masalah yang melanda negeri ini dibawah kepemimpinan Jokowi. Dari soal utang, harga harga kebutuhan hidup meroket, korupsi kian parah, ketidakadilan, resesi ekonomi, hukum yang pincang dan masih banyak lagi.
Nampaknya Rezim Jokowi khawatir rakyat Indonesia mengimpor pola perubahan di Sri Lanka untuk diterapkan di Indonesia. Karena itulah, dugaannya Rezim 'menyewa' Adian Napitupulu cs untuk memoles citra rezim, menjalankan fungsi salon politik agar borok-borok rezim tidak diketahui rakyat, agar rakyat tidak marah dan terinspirasi gerakan perlawanan di Sri Lanka.[]
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
https://heylink.me/AK_Channel/