Tradisionalitas atau Modernitas Islam? - Tinta Media

Selasa, 14 Juni 2022

Tradisionalitas atau Modernitas Islam?



Tinta Media - Benarkah Islam tidak sesuai dengan budaya tradisional lokal? Apakah Islam juga tidak sesuai dengan modernitas dan kemajuan?

Keberhasilan dakwah Islam oleh Wali Songo dilakukan dengan akulturasi nilai-nilai Islam dalam budaya lokal. Dakwah ini tidak bersifat antibudaya, bukan pula menundukkan Islam di bawah budaya. Sebab, Islam adalah ajaran paripurna bagi umat manusia yang menjadi Rahmat bagi seluruh dunia.

Hasil dari dakwah ini adalah terciptanya sistem sosial yang mempersatukan antara kaum santri dan priyayi ataupun rakyat dan penguasa. Ideologi Islam mengakui bahwa semua manusia adalah sama, serta meniadakan kasta.

Sistem sosial yang egaliter inilah yang berhasil menguatkan posisi kesultanan Islam di Jawa dan menjadi api perlawanan rakyat Jawa terhadap kezaliman penjajah Belanda, hingga berakhirnya perang Sabil yang dikobarkan oleh Pangeran Diponegoro (Perang Jawa).

Para orientalis Belanda kemudian berusaha membendung perlawanan rakyat Jawa dengan menghambat gerak laju dakwah Islam di nusantara, yaitu dengan membenturkan Islam dengan budaya lokal. Teknisnya adalah dengan menempatkan Islam sebagai agama asing, yang tidak sesuai dengan budaya dan tradisi kuno yang dulu pernah ada. Hasil yang diharapkan adalah pertentangan di antara umat Islam sendiri sesuai dengan politik Belanda, yaitu memecah belah dan menguasai.

Kaum priyayi yang secara tradisional memiliki otoritas struktural diposisikan sebagai ujung tombak nativisasi untuk menghalangi dakwah yang telah dilakukan secara massif oleh para ulama selama ini. Belanda berharap bisa mendapatkan keuntungan ganda, yaitu keuntungan material dari pelaksanaan tanam paksa, serta keuntungan atas berkurangnya semangat perlawanan umat Islam terhadap penjajahan. Inilah motif utama dilakukannya upaya nativisasi oleh penjajah Belanda di nusantara.

Pelabelan ekstrimis, fanatis, dan pemberontak diberikan kepada para priyayi yang terindikasi memberikan bantuan terhadap perlawanan rakyat Jawa. Pelabelan ini sangat ditakutkan oleh para priyayi sehingga mereka mengembangkan sikap defensif apologetik agar tidak kehilangan posisi kebangsawanannya. Para Ulama yang dulu senantiasa mengawal penerapan syari'at Islam di kalangan istana, ditangkapi dan disingkirkan dari istana.

Ternyata pelabelan ini sangat efektif diterapkan di kalangan para priyayi sambil mengembalikan ingatan keagungan nenek moyang mereka sebagai penguasa jahiliah di Jawa. Di sisi lain, tercetaklah para kyai yang tidak memusuhi penjajahan, bahkan mau menyesuaikan dakwahnya dengan upaya moderasi dan nativisasi yang dilakukan oleh pemerintah penjajah Belanda. Hal ini memberikan warna baru bagi perkembangan Islam selain apa yang telah dibangun oleh Wali Songo sebelumnya.

Upaya modernisasi juga dilakukan oleh penjajah Belanda di kalangan istana sebagai bagian dari moderasi agama. Islam dipersonifikasikan sebagai ajaran yang ketinggalan zaman, tidak modern, dan membawa kepada kebodohan. Hasilnya adalah para priyayi yang merasa inferior ketika masih menyematkan identitas keislamannya, serta merasa superior dengan atribut-atribut kebangsawanan yang dipilihkan oleh penjajah Belanda.

Pada faktanya, kemajuan budaya yang dinikmati oleh bangsa Barat adalah warisan pemikiran yang diperoleh dari penaklukan Andalusia oleh kerajaan di semenanjung Iberia. Dari sanalah kemudian Eropa bisa bangkit dari kebodohan dan berhasil melakukan revolusi industri dan budaya. Inilah yang menjadi modal bangsa Eropa untuk melakukan penjajahan dan menyebarluaskan ideologinya ke seluruh dunia.

Oleh karena itu, ketika saat ini terjadi pula modernisasi, nativisasi, dan semangat anti Islam yang tampak sedang digalakkan, hal ini hanyalah lanjutan dari politik penjajah untuk membendung kebangkitan Islam di akhir zaman. Oleh karena itu, umat Islam harus segera sadar dan melakukan perlawanan. Wallahu a'lam bishshawwab.

Oleh: Trisyuono Donapaste
Sahabat Tinta Media
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :