TIPS AGAR TULISAN ENAK DIBACA DAN MENGGUGAH - Tinta Media

Kamis, 16 Juni 2022

TIPS AGAR TULISAN ENAK DIBACA DAN MENGGUGAH


Tinta Media - Sebaik dan sebenar apa pun ide yang disampaikan, bila tulisannya tidak enak dibaca tentu saja peluang sampainya pesan kepada pembaca sangat kecil, karena pembaca akan malas membaca sampai tuntas. Kalaupun dipaksa membaca sampai akhir, kecil peluangnya pesan yang sampai ke benak pembaca seperti yang dimaui penulis. Kalau sudah seperti itu bagaimana pula tulisan tersebut dapat menyentuh hati dan membangkitkan pembaca? Oleh karena itu, tulisan yang dibuat haruslah enak dibaca, penulisannya runut dan masuk akal, serta berkenaan dengan kepentingan pembaca. Bagi Anda yang kesulitan membuatnya, semoga tips di bawah ini dapat membantu.

Pertama, tulisan yang digunakan menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan pedoman ejaan bahasa, memiliki subjek dan predikat yang jelas, serta tidak bermakna ganda, sehingga pesan yang disampaikan sama dengan yang diterima. Untuk pembahasan lebih detail dan contoh-contohnya, silakan baca _Tips Mengurangi Potensi Kesalahpahaman Pembaca_ https://bit.ly/3NSD1Dz.

Kedua, menggunakan kata yang mudah dipahami pembaca secara umum. Maka ketika menggunakan istilah khusus (baik istilah khusus di dunia kedokteran, hukum, ekonomi, maupun lainnya) segera diberi keterangan.

Bisa istilahnya terlebih dahulu dan keterangannya disebut di dalam kurung. Contoh: //Tambang emas yang dikuasai Freeport maupun tambang minyak yang dikuasai British Petroleum di Papua sejatinya merupakan _milkiyah ammah_ (kepemilikan umum) yang wajib dikelola negara dan haram diserahkan kepada swasta apalagi asing.//

Bisa pula keterangannya terlebih dahulu baru kemudian disusul istilahnya yang di dalam kurung. Contoh: //Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud, pelaku hubungan badan lelaki dengan lelaki (liwath/64y), baik lelaki yang berperan memasukan zakarnya ke anus pasangannya _(fa’il)_ maupun yang anusnya dimasuki zakar pasangannya _(maf’ul bih)_, wajib dihukum mati.//

Ketiga, tulisannya runut dan masuk akal. Dari satu kalimat ke kalimat lain, dari satu paragraf ke paragraf berikutnya tulisanya berkaitan erat alias tidak melompat dan argumen yang dibangun sesuai dengan akal sehat _(common sence)_ sehingga sebagian besar pembaca dapat mencerna pesan yang disampaikan penulis.

Keempat, fakta yang dibahas tergambar jelas dalam tulisan. Tujuannya agar fakta dimaksud bukan hanya tergambar di benak penulis tetapi juga sampai ke benak pembaca dengan jelas pula. Misal: Terkait fakta aktivitas politik upaya pemindahan ibu kota negara (IKN). Maka fokuslah menjelaskan fakta seputar IKN, jangan tergoda untuk membahas fakta yang tak terkait IKN.

Kelima, arah tulisannya jelas. Apa sih yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca terkait fakta yang ditulisnya? Apakah penulis sekadar menunjukkan fakta? Menjelaskan fakta? Mengkritisi fakta? Memberikan solusi atas fakta masalah yang disampaikan? Mengajak pembaca mendukung/menolak fakta yang disampaikan? Kombinasi dari beberapa atau semua pertanyaan di atas? Atau lainnya? 

Jawaban dari pertanyaan tersebut harus tergambar jelas dalam benak penulis lalu diwujudkan dalam tulisannya secara jelas pula sehingga sampai ke pembaca sesuai dengan tujuan penulis. Misal: Agar pembaca menolak pemindahan IKN. Maka, beberkanlah fakta-fakta terkait IKN yang akan ditolaknya, jelaskanlah secara argumentatif alasannya mengapa fakta-fakta tersebut harus ditolak. Dengan demikian, pembaca akan tergugah (dalam konteks ini: setuju dengan penulis) untuk menolak pemindahan IKN. Atau paling tidak, pembaca tahu secara jelas alasannya mengapa penulis menolak.

Keenam, harus terkait erat dengan kepentingan pembaca. Jangan lupa, jelaskan pula dalam tulisannya bahwa yang disampaikan penulis ini terkait erat dengan kepentingan pembaca. Jelaskan dampak positif dan atau negatif bagi pembaca, baik secara pragmatis dan atau ideologis. 

Misal: Pemindahan IKN merugikan pembaca/rakyat dan hanya menguntungkan oligarki dan kafir penjajah. Sampaikan bukti/argumen yang membuktikan seperti itu. Insyaallah, potensi tergugahnya pembaca (untuk menyetujui sikap penulis menolak pembangunan IKN) lebih besar lagi. 

Semoga dengan tips di atas, Anda kini dapat gambaran yang lebih jelas bagaimana membuat tulisan yang enak dibaca dan menggugah. Jangan lupa, begitu bisa, sering-sering dipraktikkan ya agar semakin mahir mengikat ilmu dengan tulisan, dan semakin banyak pahala jariahnya dari semakin banyaknya pembaca yang tercerahkan dan mengamalkan pesan tulisan Anda. Aamiin.[]

Depok, 2 Dzulqa’dah 1443 H | 1 Juni 2022 M


Joko Prasetyo
Jurnalis
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :