SIAPA YANG MEMBELA NABI SAAT TELAH TIADA, SAMA SEPERTI MEMBELANYA SAAT MASIH ADA - Tinta Media

Sabtu, 18 Juni 2022

SIAPA YANG MEMBELA NABI SAAT TELAH TIADA, SAMA SEPERTI MEMBELANYA SAAT MASIH ADA


Tinta Media - Itulah fatwa yang disampaikan oleh al-'Allamah al-Khalili, Mufti Kerajaan Oman

من ناصر رسول الله صلى الله عليه وسلم بعد مماته كمن ناصره في حياته

Siapa saja yang telah membela Rasulullah Shalla-Llahu Alaihi wa Sallama ketika baginda telah wafat, maka sama seperti orang yang membelanya saat baginda masih hidup

Iya, seperti dalam hadits tentang ziarah kubur Nabi, sebagaimana dikutip oleh Ibn Qudamah

من حج فزار قبري بعد وفاتي فكأنما زارني في حياتي

"Siapa saja yang menunaikan haji, kemudian menziarahi kuburku setelah aku wafat, maka dia seperti menziarahiku saat aku masih hidup" (Hr ad-Daruquthni, Sunan, Jun III/333)

Dalam riwayat lain disebutkan

من زار قبري وجبت له شفاعتي

"Siapa saja yang menziarahi kuburku, maka baginya wajib mendapatkan syafaatku." (Hr ad-Daruquthni, Sunan, Jun III/334)

Penguasa India, di bawah Rezim Modi, memang menerapkan kebijakan #Islamophobia dan #AntiIslam. Karena itu, berbagai serangan brutal terhadap jilbab, kaum Muslim, dan terbaru serangan terhadap kehormatan Nabi dan Isteri baginda, Sayyidah Aisyah radhiya-Llahu anha, terus dilakukan

Alih-alih minta maaf, justru penembakan dilakukan terhadap kaum Muslim, dan termasuk penangkapan terhadap Sister Fathimah Afreen, ayah dan ibunya, bahkan rumahnya dihancurkan. Tuduhannya, karena mengorganisir demo menentang penghinaan kepada Nabi

Umat Islam di Timur Tengah telah melakukan pemboikotan terhadap produk India. Tapi, lagi-lagi semuanya dianggap angin lalu. Karena umat Islam dianggap lemah, tidak mempunyai perisai yang melindunginya

Andai saja Khalifah Harun ar-Rasyid masih ada, dia akan kirim surat dan tentara

إلى مودي كلاب الهند، من هارون الرشيد أمير المؤمنين، الجواب لا كما سمعت ولكن كما رأيت

Sebagaimana surat sang Khalifah kepada Nakfur, Anjingnya Romawi. Jawabannya tidak sebagaimana yang dia dengan, tapi apa yang dia lihat

Saat itu, kepala pasukan sang Khalifah sudah di depan gerbang Benteng Amuriah, dan ekornya di Baghdad

Allahu Akbar.

Oleh: KH Hafidz Abdurrahman
Khadim Ma'had Syaraful Haramain 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :