Tinta Media - Pakar Hukum dan Masyarakat Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum. mengingatkan kepada kaum Muslim agar tidak terjebak di jalan tengah.
"Jangan terjebak di jalan tengah, itu kafir yang nyata!" tuturnya kepada Tinta Media (Selasa, 31/5/2022).
Prof. Suteki mengingatkan firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an surat an-Nisa ayat 150 dan 151, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir pada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya dengan mengatakan, ‘Kami beriman kepada yang sebagian dan kami ingkar terhadap (sebagian yang lain),’ serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan."
Prof. Suteki menuturkan, begitu indah ayat Al-Qur’an dengan ungkapan dalih mencari jalan tengah, akan tetapi harus menyembunyikan kebenaran. Banyak sekali ayat Al-Qur’an disembunyikan baik sengaja maupun tidak sengaja, misal ayat tentang jihad, khilafah harus ditafsiri dengan tafsir yang menghilangkan makna hakikinya, bahkan sangat jarang sekali mendapatkan porsi pembahasan.
"Seharusnya orang beriman menjadikan hati untuk mengimani, kemudian iman melakukan dorongan (drive) kepada akal untuk mengungkap makna (hikmah) dan melakukan relation of understanding, sehingga menghadirkan pemahaman yang baik. Tentu ini adalah kerja akademis yang tidak mudah, sehingga membutuhkan kemampuan ilmu dan iman yang totalitas," pungkasnya. [] Yanyan Supiyanti
"Jangan terjebak di jalan tengah, itu kafir yang nyata!" tuturnya kepada Tinta Media (Selasa, 31/5/2022).
Prof. Suteki mengingatkan firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an surat an-Nisa ayat 150 dan 151, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir pada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya dengan mengatakan, ‘Kami beriman kepada yang sebagian dan kami ingkar terhadap (sebagian yang lain),’ serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan."
Prof. Suteki menuturkan, begitu indah ayat Al-Qur’an dengan ungkapan dalih mencari jalan tengah, akan tetapi harus menyembunyikan kebenaran. Banyak sekali ayat Al-Qur’an disembunyikan baik sengaja maupun tidak sengaja, misal ayat tentang jihad, khilafah harus ditafsiri dengan tafsir yang menghilangkan makna hakikinya, bahkan sangat jarang sekali mendapatkan porsi pembahasan.
"Seharusnya orang beriman menjadikan hati untuk mengimani, kemudian iman melakukan dorongan (drive) kepada akal untuk mengungkap makna (hikmah) dan melakukan relation of understanding, sehingga menghadirkan pemahaman yang baik. Tentu ini adalah kerja akademis yang tidak mudah, sehingga membutuhkan kemampuan ilmu dan iman yang totalitas," pungkasnya. [] Yanyan Supiyanti