Kyai Hafidz: Siapa yang Membela Nabi Saat Telah Tiada, Sama Seperti Membelanya Saat Masih Ada - Tinta Media

Sabtu, 18 Juni 2022

Kyai Hafidz: Siapa yang Membela Nabi Saat Telah Tiada, Sama Seperti Membelanya Saat Masih Ada


Tinta Media - Khadim Ma'had Syaraful Haramain, KH Hafidz Abdurrahman, M.A. mengatakan bahwa siapa yang membela Nabi saat telah tiada, sama seperti membelanya saat masih ada.

"Itulah fatwa yang disampaikan oleh al-'Allamah al-Khalili, Mufti Kerajaan Oman.

‎من ناصر رسول الله صلى الله عليه وسلم بعد مماته كمن ناصره في حياته

Siapa saja yang telah membela Rasulullah Shalla-Llahu Alaihi wa Sallama ketika baginda telah wafat, maka sama seperti orang yang membelanya saat baginda masih hidup," tuturnya kepada Tinta Media, Jum'at (17/6/22).

Ustaz Hafidz, sapaannya juga menambahkan bahwa hal di atas seperti tercantum dalam hadits tentang ziarah kubur Nabi. "Sebagaimana dikutip oleh Ibn Qudamah

‎من حج فزار قبري بعد وفاتي فكأنما زارني في حياتي

"Siapa saja yang menunaikan haji, kemudian menziarahi kuburku setelah aku wafat, maka dia seperti menziarahiku saat aku masih hidup (HR. ad-Daruquthni, Sunan, Jun III/333)," imbuhnya.

Dalam riwayat lain, lanjutnya disebutkan,

‎من زار قبري وجبت له شفاعتي

"Siapa saja yang menziarahi kuburku, maka baginya wajib mendapatkan syafaatku (Hr ad-Daruquthni, Sunan, Jun III/334)," ujarnya.

Ustaz Hafidz menegaskan bahwa Penguasa India, di bawah Rezim Modi, memang menerapkan kebijakan #Islamophobia dan #AntiIslam. "Karena itu, berbagai serangan brutal terhadap jilbab, kaum Muslim, dan terbaru serangan terhadap kehormatan Nabi dan Isteri baginda, Sayyidah Aisyah radhiya-Llahu anha, terus dilakukan," bebernya.

Ia pun melanjutkan alih-alih minta maaf, justru penembakan dilakukan terhadap kaum Muslim, dan termasuk penangkapan terhadap Sister Fathimah Afreen, ayah dan ibunya, bahkan rumahnya dihancurkan. "Tuduhannya, karena mengorganisir demo menentang penghinaan kepada Nabi," jelasnya.

Ustaz Hafidz pun menuturkan bagaimana umat Islam di Timur Tengah telah melakukan pemboikotan terhadap produk India. "Tapi, lagi-lagi semuanya dianggap angin lalu. Karena umat Islam dianggap lemah, tidak mempunyai perisai yang melindunginya. Andai saja Khalifah Harun ar-Rasyid masih ada, dia akan kirim surat dan tentara," sesalnya.


‎إلى مودي كلاب الهند، من هارون الرشيد أمير المؤمنين، الجواب لا كما سمعت ولكن كما رأيت

Ustaz Hafidz mengisahkan tentang surat sang Khalifah kepada Nakfur, Anjingnya Romawi. Jawabannya tidak sebagaimana yang dia dengan, tapi apa yang dia lihat.
"Saat itu, kepala pasukan sang Khalifah sudah di depan gerbang Benteng Amuriah, dan ekornya di Baghdad. Allahu Akbar," pungkasnya.[] Nita Savitri
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :