Inilah Masalah Besar di Balik Kriminalisasi Khilafah... - Tinta Media

Selasa, 14 Juni 2022

Inilah Masalah Besar di Balik Kriminalisasi Khilafah...


Tinta Media - Menanggapi kriminalisasi terhadap jamaah Khilafatul Muslimin yang melakukan konvoi dengan mengangkat isu Khilafah, Pengamat Politik Islam dan Militer Dr. Riyan, M.Ag. mengungkap persoalan besar di balik peristiwa tersebut.

"Kalau kita mau lihat, kalau kita urai lebih jauh, sebenarnya saya melihat justru ada persoalan yang lebih besar yang saya kira kita semua  paham betul tema besarnya, yaitu islamofobia," tuturnya dalam rubrik Dialogika Peradaban Islam: Konvoi Khilafah Nyasar ke Siapa? Sabtu (4/6/2022), di kanal Youtube Peradaban Islam ID.

Menurutnya, hal ini terlihat pada peristiwa terdekat, ketika Ustaz Abdul Somad dideportasi dari Singapura, justru malah tidak ada dari para pejabat negeri ini yang membela.

"Kemudian kalau kita mundur lagi ke belakang, terkait dengan perkara yang menyangkut masalah L68T itu juga kemudian secara politik tidak ada reaksi yang justru seharusnya, yang kita tahu semua bahwa L68T itu adalah sebuah kriminalitas, sebuah kejahatan, begitu kan?" ungkapnya.

"Tetapi, ternyata di antara sekian banyak elit-elit tadi, justru kemudian memberikan tanggapan yang menurut saya, sangat-sangat tidak proporsional," ujarnya.

Ia memandang dari sisi locus peristiwanya itu sendiri, ada sesuatu yang dihebohkan sedemikian rupa secara tidak proporsional.

"Sebenarnya ini lebih memprihatinkan, di saat dunia konon katanya itu merilis apa yang disebut dengan hari anti islamofobia, yang pada satu sisi itu menegaskan bahwa memang tindakan-tindakan terhadap Islam secara negatif. Ternyata, malah di negeri ini justru itu menjadi sesuatu yang seolah-olah tidak selesai-selesai," bebernya.

Menurutnya, hal itu perlu diangkat, karena, bagaimana akan bisa maju kemudian berkembang, manakala mayoritas negeri ini yang muslim, senantiasa diframing.

"Dengan berbagai isu-isu yang ujung-ujungnya nanti kita akan tahu islamofobia ini akan mengarahkan kepada apa yang kemudian kita sebut sebagai war on radicalism kemudian war on terrorism," pungkasnya.[]'Aziimatul Azka
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :