Inilah Karakter Pemimpin Ideal untuk Membangun Negara Besar yang Berdaulat dan Mandiri - Tinta Media

Minggu, 26 Juni 2022

Inilah Karakter Pemimpin Ideal untuk Membangun Negara Besar yang Berdaulat dan Mandiri


Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) menyampaikan, perlunya umat memahami karakter pemimpin ideal untuk membangun sebuah negara besar yang berdaulat dan mandiri.

“Perlu kiranya bagi umat memahami apa saja karakter pemimpin ideal untuk membangun sebuah negara besar yang berdaulat dan mandiri,” tuturnya dalam rubrik Serba-serbi MMC: Sistem Demokrasi Lahirkan Pemimpin pro Kapitalis? Sabtu (18/6/2022) di kanal YouTube Muslimah Media Center.

Narator menjelaskan karakter tersebut diantaranya adalah pertama, orang yang paling takut kepada Allah. “Pemimpin haruslah mereka yang paling merasa takut dosa dan paling merasa diawasi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ketika pemimpin memiliki sifat ini ia akan memimpin berdasarkan ketaatan Allah subhanahu wa ta'ala. Dengan begitu kepemimpinannya tidak akan keluar dari batas syariat Islam,” jelasnya

Kedua, shidiq yang berarti jujur. Sifat teladan ini telah dicontohkan Rasulullah Saw sebagai sifat dasar beliau baik sebagai individu ataupun kepala negara. Lawan jujur adalah dusta. “Bila pemimpin jujur, ia akan dipercaya rakyatnya,” paparnya.

Ketiga, amanah. Lawan dari sifat ini ialah khianat. Amanah merupakan sifat wajib yang harus dimiliki seorang pemimpin. “Dengan sifat ini pemimpin akan menjaga kepercayaan rakyat atas tanggung jawab kepemimpinannya,” jelasnya.

Narator menyampaikan beratnya amanah tergambar jelas dalam Firman Allah yang terdapat dalam Alquran surah al-ahzab ayat 72:

“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit bumi dan gunung-gunung maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikul lah amanah itu oleh manusia sesungguhnya manusia itu amal zalim dan amat bodoh”

Keempat, tabligh atau komunikatif. Menurutnya, kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu karakter ideal pemimpin dambaan umat. Sebab pemimpin akan selalu berkomunikasi dengan rakyatnya. Komunikasi yang baik antara pemimpin dan rakyatnya akan menciptakan hubungan yang baik pula.

“Pemimpin harus terbuka dengan rakyatnya, mendengar keluhan mereka, dan menerima masukan serta nasihat mereka. Hal itu telah dicontohkan Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan para khalifah sepeninggal beliau,” ungkapnya.

Kelima, fathonah atau cerdas. Kecerdasan seorang pemimpin akan memudahkannya memecahkan persoalan yang terjadi di masyarakat. “Pemimpin cerdas ditopang ilmuwan yang mumpuni makin berilmu ia makin memahami dan berusaha keras menyelesaikan persoalan dan solusi tepat bagi rakyatnya,” tuturnya.

Keenam, adil. Lawan dari adil adalah zalim. “Pemimpin haruslah adil, di tangannya hukum ditegakkan pujian Allah dan Rasul-Nya terhadap pemimpin adil termaktub dalam Al-Qur’an dan as-sunnah,” paparnya.

Narator menegaskan bahwa dalam Islam perkara kepemimpinan menjadi urusan penting. “Sebab dari sinilah bala atau berkah itu terjadi,” tegasnya.

Narator juga menyampaikan Syaikhul Islam yang menjelaskan tentang kriteria pemimpin yang baik. Ia menjelaskan selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan, karena kepemimpinan yang ideal itu memiliki dua sifat dasar yakni kuat atau mampu dan amanah.

“Yang dimaksud mampu adalah kapabilitas dalam semua urusan baik dalam urusan peperangan urusan pemerintahan yang terwujud pada kapasitas ilmu dan keadilan serta kemampuan dalam menerapkan syariat,” paparnya.

Sedangkan pemimpin yang kuat adalah mereka yang tidak tersandra kepentingan partai, golongan apalagi menghamba kepada penjajah dan kaum kafir.

“Kepemimpinan kuat adalah sikap berani melawan kezaliman dan menerapkan syariat Islam yang datang dari Allah Azza wa Jalla,” jelasnya.

“Adapun amanah direfleksikan pada takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menjual ayat-ayatnya dengan harga murah dan tidak pernah gentar terhadap manusia apalagi pemilik modal,” jelasnya lebih lanjut.

Menurut narator, itulah beberapa karakter yang wajib dimiliki pemimpin ideal dambaan umat. Karakter ini nyaris tidak ada dalam sistem pemerintahan demokrasi sekuler.

Oleh sebab itu, untuk mewujudkan karakter pemimpin dambaan umat, dibutuhkan sistem baik yang mampu melahirkan sosok tersebut. “Tanpa sistem Islam dalam naungan khilafah, mustahil kita temukan pemimpin ideal dambaan umat,” tandasnya. [] Raras
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :