Tinta Media - Selasa 26/4, alhamdulillah penulis berkesempatan bersama ulama, tokoh dan advokat Jabodetabek menyampaikan Petisi Bersama Tolak Rencana Kenaikan BBM (Solar, Pertalite), Gas Elpiji 3 kg dan Tarif Dasar Listrik (TDL) di depan Gedung Kementerian ESDM.
Rencana kenaikan empat komoditas ini jelas akan semakin membebani rakyat, di tengah rakyat sudah penuh tekanan dengan kondisi dampak pandemi covid-19 yang belum tuntas, kenaikan PPN menjadi 11%, langka dan mahalnya minyak goreng, dampak kenaikan harga Pertamax, harga bahan-bahan pokok yang naik terus sejak sebelum Ramadhan, dan tentu rencana biaya yang harus dikeluarkan jelang tahun ajaran baru Juli 2022. Rakyat dalam kondisi seperti jatuh ketimpa tangga.
Penulis mengambil pandangan Saudara Bhima Yudhistira (Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies - Celios), bila rezim Jokowi benar-benar menaikkan harga empat komoditas tersebut (solar, pertalite, gas melon dan TDL) maka akan menimbulkan dampak yang besar, Indonesia terancam krisis.
Kenaikan harga empat komoditas ini akan menurunkan daya beli rakyat. Apalagi bagi 40% rakyat dengan pengeluaran terbawah akan terdampak besar.
Karena kebutuhan dasar, maka mau gak mau masyarakat akan tetap membelinya walaupun naik harga nya. Hal ini akan berimbas pada naiknya angka kemiskinan.
Dampak buruk lainnya adalah UMKM berisiko tutup karena naiknya biaya produksi yang tak sanggup ditanggung. Hal ini akan berimbas pada pemberhentian karyawan dan akan meningkatkan jumlah pengangguran. Dan perlu kita catat bahwa 97% serapan tenaga kerja selama ini ada di UMKM. Ini sangat berbahaya.
Disamping itu kenaikan gas LPG 3 kg akan memicu panic buying yang ujungnya akan memicu penimbunan dan kelangkaan di lapangan.
Dampak yang sangat mengerikan adalah akan memantik gejolak sosial yang memicu konflik di tengah masyarakat. Ketimpangan sosial akan semakin nyata yang mengarah pada krisis multidimensi.
Bila hal ini terus terjadi maka kejadian seperti di Srilanka diduga dapat terjadi di Indonesia. Ujungnya rakyatlah yang akan dirugikan dan sengsara
Oleh karena itu penulis sampaikan kepada Rezim Jokowi, stop rencana kenaikan harga solar, pertalite, gas LPG 3 kg dan tarif dasar listrik.
Oleh: Agung Wisnuwardana
Aktivis 98