𝐓𝐈𝐏𝐒 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐔𝐀𝐓 𝐉𝐔𝐃𝐔𝐋 𝐎𝐏𝐈𝐍𝐈 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐍𝐀𝐑𝐈𝐊 - Tinta Media

Senin, 20 Juni 2022

𝐓𝐈𝐏𝐒 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐔𝐀𝐓 𝐉𝐔𝐃𝐔𝐋 𝐎𝐏𝐈𝐍𝐈 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐍𝐀𝐑𝐈𝐊


Tinta Media - Mengapa Anda membaca tips ini? Karena membaca judulnya bukan? Judul memang sangat penting dalam semua produk jurnalistik tak terkecuali tulisan opini. Judul adalah identitas tulisan (seperti nama yang merupakan identitas manusia), sekaligus daya tarik awal untuk membuat mata pembaca berhenti pada judul tersebut. 

Makanya, judul ditulis lebih menonjol daripada bagian tulisan lainnya. Bila setelah membaca judul tertarik, maka pembaca akan membaca bagian tulisan lainnya. Namun, tak jarang pembaca malah kecewa karena ternyata isi tulisan tidak sesuai dengan judul. Lantas bagaimana agar judul dapat ditulis secara menarik namun tak mengecewakan pembaca? Tips di bawah ini semoga dapat membantu Anda yang kesulitan membuatnya. 

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎, 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑎-𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑢𝑚𝑢𝑚. Ingat, opini yang dikirim ke media massa itu untuk dikonsumsi pembaca secara umum. Jadi, upayakan judul yang dibuat tidak menggunakan istilah khusus di bidang disiplin ilmu tertentu yang tidak populer di tengah masyarakat.

Contoh:  
1. 𝐴𝑡-𝑇𝑎𝑠’𝑖𝑖𝑟 Bukan Solusi
2. Pematokan Harga Bukan Solusi Mahalnya Migor

Judul yang pertama menggunakan frasa 𝑎𝑡-𝑡𝑎𝑠’𝑖𝑖𝑟, istilah khusus di bidang ekonomi Islam yang bermakna pematokan harga. Sedangkan judul kedua menggunakan bahasa yang umumnya dipahami oleh pembaca.  

Judul mana yang membuat Anda lebih tertarik untuk membaca lebih lanjut? Bila memilih judul yang pertama, berarti Anda termasuk orang yang memiliki gambaran makna 𝑎𝑡-𝑡𝑎𝑠’𝑖𝑖𝑟 atau setidaknya memiliki rasa kepenasaran yang tinggi dengan sesuatu yang tak diketahui/dimengerti. 

Sayangnya, sebagian (kalau tak mau dikatakan sebagian besar) pembaca itu tidak memiliki gambaran sama sekali dengan frasa tersebut dan tak ada rasa penarasan untuk mencari tahu apa artinya. 

Maka, sebagai penulis yang berharap opininya dibaca khalayak yang lebih banyak, tentu saja judul kedua yang menjadi pilihan. 

𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎, 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑎-𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑚𝑒𝑤𝑎𝑘𝑖𝑙𝑖 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎. Mengapa Anda masih membaca sampai kalimat ini? Bisa dipastikan, penyebab awalnya lantaran judul tips yang ditulis di atas mewakili kepentingan Anda. Benar bukan? He… he… 

Jadi, meskipun judul ditulis menggunakan kata-kata yang dapat dipahami pembaca secara umum, tetapi bagi pembaca yang tak berkepentingan, mestilah setelah membaca judul, tak akan meneruskan membaca ke paragraf pertama apalagi sampai paragraf ini. Maka pastikan judul yang Anda buat mengandung kepentingan pembaca. 

Baca ulang dua contoh judul di atas, mana yang menurut Anda mengandung kepentingan pembaca? Bagi pembaca yang ingin mendapatkan minyak goreng (migor) dengan harga terjangkau tentu saja judul kedua lebih menarik banyak pembaca dibanding judul yang pertama. Kemungkinan besar pembaca akan bertanya-tanya karena kepentingannya merasa terusik, “Kok bisa mematok harga bukan solusi mahalnya migor?”

𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎, 𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑑𝑢𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑎. Bila memungkinkan, gunakanlah judul yang memiliki rima (pengulangan bunyi yang berselang) ataupun akhiran bunyi katanya sama. 

Contoh: 
1. Bertakwa Sampai Mati
2. Taat Syariat Hingga Akhir Hayat

Judul yang pertama dan kedua itu maknanya sama. Tapi Anda lebih suka baca yang mana? Tentu saja yang kedua bukan?

Contoh lainnya: 
- Ke Mesir untuk Optimalisasi Dakwah ---) Ke Negeri Kinanah demi Totalitas Dakwah
- Meski Sakit-sakitan Tetap Rajin Berdakwah ---) Aktif Berdakwah Meski Fisik Lemah

𝐾𝑒𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑚𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎. Untuk menimbulkan penasaran pembaca, judul bisa juga ditulis menggunakan kalimat tanya. Kalimat tanya tersebut akan merangsang rasa kepenasaran pembaca yang mungkin saja sebelumnya tak terpikir olehnya. Selain itu, kalimat tanya juga bisa digunakan sebagai bantalan hukum (agar tak mudah kena delik hukum) bila judul yang ditulis itu sensitif. 

Contoh: 
1. Pancasila Bertentangan dengan Islam?
2. Apakah Bunga Bank dan Miras Sesuai Pancasila?

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑚𝑎, 𝑗𝑢𝑑𝑢𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖. Faktor utama yang membuat pembaca kecewa dengan tulisan yang dibacanya karena judul tak sesuai dengan isi. Agar sesuai, maka lebih baik judul diambil dari tema (pokok pikiran). Boleh juga judul diambil dari frasa yang paling menarik di dalam tulisan. 

Hanya saja bila diambil dari frasa yang paling menarik, maknanya haruslah dekat dengan tema. Kalau terlalu jauh tentu akan berkesan bombastis (terlalu muluk), membuat ekspektasi pembaca tinggi (ketika baca judul) lalu kecewa (usai membaca keseluruhan tulisan).

Itulah lima tips membuat judul yang menarik pembaca. Semoga kita bisa mempraktikkannya dalam setiap tulisan opini yang dibuat. Sehingga, pesan dakwah yang disampaikan dalam tulisan opini kita lebih besar lagi peluangnya untuk dibaca. Aamiin.[]

Depok, 9 Zulkaidah 1443 H | 8 Juni 2022 M 


Joko Prasetyo
Jurnalis
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :