Tinta Media - Akhir-akhir ini terlihat beberapa tokoh Parpol "grudag-grudug" kesana kemari secara berkelompok seperti burung "branjangan" cari padi di sawah !
Kira-kira para Parpol inipun juga sedang bersiap diri mencari proyek "masa depan" dari para Capres yang diusung ! Atau tegasnya lagi, mengincar Capres yang bisa "ditunggangi" untuk "cari makan" lima tahun kedepan sejak 2024.
Kalau ditanya untuk apa mereka berkoalisi ? Jawabannya klasik bombastis " demi kemajuan Nusa dan Bangsa" . Bangsa yang mana ? dan apa yang maju ? Yang pasti perut para tokoh partai itu yang tambah maju !
Kasihan rakyat yang selama ini hanya dengan "serangan fajar" Rp 20 ribu , diminta mendukung mereka meraih singgasana kekuasaan !
Dan selama ini memang begitu ! Kekuasaan yang berhasil mereka raih kemudian dipakai untuk menjual asset negara, menjual BUMN , menumpuk hutang untuk proyek yang mengada ada.
Contoh , hutang Rp 450 triliun di PLN itu hanya untuk membangun jaringan Transmisi dan Distribusi guna mengalirkan listrik pembangkit2 swasta milik para "Oligarkhi Peng Peng" seperti Luhut BP, JK, Dahlan Iskan, Erick Tohir bekerja sama dng Aseng/Asing sampai kerumah konsumen PLN ! Sementara PLN hanya di pinjam namanya dan disuruh menjadi EO saja. Bahkan jaringan Ritailpun sudah dijual Dahlan Iskan (ketika ybs sebagai Dirut PLN dan Menteri BUMN) ke Tommy Winata (pemilik komplek SCBD) dan Taipan 9 Naga yang lain.
Tidak ketinggalan pula "kongsi" hasil Koalisi pendukung "Capres" yang berhasil mendorong menjadi "Pres", setelah berkuasa, mencarikan makan Timses nya menjadi PEJABAT2 di BUMN. Apakah sebagai Dekom, Sekper, Dir SDM dsb ! Tidak peduli mereka memiliki kompetensi sesuai bidangnya atau tidak ? Makanya jangan heran kalau kemudian pembangkit PLN saat ini sudah RSH (baca, "mangkrak") 68,1 % diantaranya akibat proyek 35.000 MW yang digagas JK awal 2015 dengan asal asalan ! Karena semua dilakukan dengan KEKUASAAN bukan kompetensi dan professionalitas !
KESIMPULAN :
KEKUASAAN yang ujung2 nya "periuk nasi" itulah makanya Parpol2 itu bergerombol dalam Koalisi ! Yang dibungkus dengan narasi "selangit" DEMI NUSA DAN BANGSA !
MAGELANG , 5 JUNI 2022.
Oleh : Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.
