Anwar Abbas Himbau Para Penegak Hukum dan Pemerintah Untuk Mengevaluasi Diri - Tinta Media

Selasa, 21 Juni 2022

Anwar Abbas Himbau Para Penegak Hukum dan Pemerintah Untuk Mengevaluasi Diri


Tinta Media - “Saya  menghimbau dan mengingatkan para penegak hukum dan  Pemerintah serta  para politisi yang ada di negeri ini  untuk mengevaluasi diri dan agar jangan menganggap enteng masalah ini,” tutur Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas kepada Tinta Media, Senin (20/6/2022).

Anwar menyampaikan kekecewaan masyarakat. “Apakah  mereka tidak tahu bahwa saat ini tingkat kekecewaan  dari masyarakat luas terhadap tingkah laku dari sebagian para pemimpin dan penguasa serta kepada para oligarki dalam bidang politik dan ekonomi di negeri ini sudah sangat tinggi yang itu kalau tidak diantisipasi dengan  arif bijaksana akan bisa mendorong bagi terjadinya  reformasi jilid dua?” tanya Anwar.

“Janganlah  mereka mengira  bahwa dengan kekuatan yang mereka miliki saat ini mereka akan bisa  menghadapi dan mengatasi masalah yang ada,” lanjutnya.

Ia meminta agar pemerintah belajar dengan apa yang terjadi di zaman orde baru, di mana kekuatan penguasa yang sangat kuat waktu itu ternyata  tidak ada artinya apa-apa ketika sudah berhadapan dengan  kemarahan rakyat yang sudah memuncak.

“Untuk itu, lihatlah dan belajarlah dari kasus yang terjadi di Srilanka dimana kekuatan rakyat  telah merontokkan  dalam waktu yang singkat kekuasaan dari rezim yang berkuasa,” pintanya.

“Pertanyaannya, apakah kita mau hal seperti itu terjadi  di negeri ini?” lanjutnya.

Anwar menghimbau kepada para pemimpin dan penguasa serta para penegak hukum di negeri ini agar menyadari bahwa negeri ini, saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja karena gejolak dan tingkat keresahan serta kekecewaan di tengah-tengah masyarakat  tampak sudah cukup meningkat.

“Untuk itu kita harapkan agar seluruh  pemimpin dan penguasa serta para penegak hukum di negeri ini harus mampu mempertajam mata dan mempernyaring telinganya lalu dengarlah suara rakyat,” tegasnya.

“Janganlah mereka  hanya sibuk dengan diri dan kelompok serta partainya saja apalagi sebagian dari mereka kita lihat perilakunya tak obahnya seperti antek-antek kompeni yang galaknya luar biasa kepada rakyat dengan tujuan agar mereka bisa menyenangkan hati dari sang bos yang membayarnya,” pintanya.

Ia juga mempertanyakan mengapa para pemimpin dan penguasa di negeri ini masih saja  sibuk mengurusi khilafatul muslimin?

“Apakah karena mereka punya pemikiran akan mengganti  pancasila dan UUD tahun 1945 dengan faham dan undang-undang yang lain?” tanyanya.

Kalau benar, Anwar setuju mereka ditindak. “Tapi mengapa mereka yang baru punya pemikiran saja sudah ditindak sementara mereka yang sudah benar-benar melanggar Pancasila dan UUD 1945  tidak mereka tangkap dan tidak mereka proses agar bisa diseret ke pengadilan bagi dijatuhi hukuman yang seadil-adilnya?” tanya Anwar.

Ia prihatin karena negeri ini diurus dengan cara-cara seperti itu. “Hal demikian jelas memberi kesan bahwa para pemimpin di negeri ini  tampak lebih kental islamofobianya daripada  liberalismefobianya,” jelasnya.

Dia juga mempertanyakan, apakah mereka tidak tahu bahwa faham liberalisme kapitalisme itu adalah sangat berbahaya dan sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945?

Di samping itu, ia mempertanyakan, apakah mereka tidak melihat adanya praktek korupsi dan kolusi serta nepotisme (KKN) yang sudah menggurita di negeri ini yang hal  itu tentu  akan  sangat membahayakan  dan mengancam  masa depan bangsa ini?

“Dan apakah mereka juga tidak melihat perilaku dari sebagian para pengusaha besar atau para pemilik kapital  di negeri ini yang dengan mudahnya merampok dan merampas tanah rakyat  sebagai sebuah ancaman terhadap masalah  persatuan dan kesatuan serta kemanusiaan dan kesejahteraan dari rakyat di negeri ini?” pungkasnya. [] Raras
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :