Tinta Media - Pilpres 2024 memang membuat tensi politik makin menghangat. Segala hal yang berkaitan dengan elektabilitas tokoh yang disebut akan maju Pilres, banyak 'digoreng' di media sosial.
Tak terkecuali, hal itu juga menimpa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pegiat media sosial Chusnul Chotimah belum lama ini kembali menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Chusnul Chotimah menyebut Anies masih mesra dengan sejumlah kelompok radikal yang mengusung Khilafah. Pegiat media sosial itu menyebut bahwa bukan cuma HTI dan FPI di belakang Anies.
Dalam cuitannya Chusnul Chotimah turut menautkan tangkapan layar artikel berjudul “Irma NasDem: Perlu Menang, Anies Terpaksa Harus Ambil Politik Identitas”. Namun pegiat media sosial itu menepis bahwa Anies terpaksa, tapi memang sengaja.
"Ini betul, bkn terpaksa harus ambil politik identitas tapi memang sengaja," ucap Chusnul Chotimah di Twitter @ChusnulCh_, dikutip pada Rabu (22/6/2022).
Aneh memang, dalam konstelasi Pilpres 2024 yang dapat mengusung Capres dan Cawapres adalah Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang memiliki kursi di Senayan minimum 20 %,. ini lazim disebut Presidential Treshold. HTI dan FPI bukan Parpol, tidak mungkin dapat memberikan dukungan untuk mencalonkan Capres dalam Pilpres. Namun, masih saja selalu dikait-kaitkan.
Apalagi ajaran Islam Khilafah, mendadak banyak diperbincangkan jelang Pilpres 2024. Sayangnya, Khilafah sebagai ajaran Islam kerab dibahas dalam posisi dituduh.
Apa yang dilakukan Chusnul Chotimah ini sebelumnya juga dilakukan oleh Rudi S Kamri. Melalui kanal Youtube Anak Bangsa, Rudi meminta Anies tidak maju Pilpres karena banyak didukung Pro Khilafah, yang dituduhnya akan memecahbelah Indonesia.
Sebenarnya yang terbukti memecahbelah adalah korupsi. Namun, tak ada yang memggaungkan isu anti korupsi untuk maju Pilpres 2024.
Yang memecahbelah adalah ideologi sekuler kapitalisme liberal. Tak ada pula, yang mempersoalkan ideologi kapitalisme liberal sebagai narasi kampanye Pilpres 2024.
Surya Paloh pernah mempersoalkan Kapitalisme liberal. Itu dulu, tapi tidak untuk narasi Pilpres 2024.
Yang paling menggelikan adalah kenapa harus mempersoalkan Anies dan Khilafah ? Bukankah Anies Baswedan seorang Muslim ? Bukankah Khilafah ajaran Islam ? Lalu apa masalahnya, seorang muslim mesra dengan ajaran agamanya ?
Para buzzer memang tak memiliki narasi opini kecuali jualan radikal radikul dan anti Khilafah. Kalau mau jualan prestasi, calon yang mereka dukung prestasinya cuma korupsi. Mau bagaimana lagi? [].
https://t.me/ahmadkhozinudinchannel
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik