Zodiak Itu Haram dalam Islam - Tinta Media

Kamis, 19 Mei 2022

Zodiak Itu Haram dalam Islam


Tinta Media  - Bintang adalah salah satu benda langit yang Allah SWT ciptakan untuk menunjukkan kekuasaan yang dimiliki-Nya. Namun masih ada sebagian yang percaya kepada ilmu perbintangan (astrologi) atau yang kerap disebut sebagai zodiak. Mungkin sebagian dari kita masih ada yang awam tentang perihal ini. Baiklah, zodiak adalah kumpulan nama-nama bintang yang dibuat untuk ramalan tentang masa depan seseorang. Biasanya bintang zodiak seseorang ditentukan berdasarkan bulan lahirnya, dari situ kemudian ia bisa meramal masa depannya. Zodiak ini seringkali menyapa para remaja untuk mencoba melihat masa depan. Padahal masa depan itu adalah ketetapan Allah semata yang tidak dapat kita ubah.

Sebagai generasi muslim/muslimah millenial tentu kita memahami bahwa keimanan kepada Allah SWT haruslah 100 persen. Oleh karena itulah, kita tidak boleh meragukannya barang sedikitpun. Dan jelas bahwa kesyirikan atau menyekutukan Allah adalah perkara yang diharamkan dan mendatangkan dosa bagi para pelakunya.

Lalu bagaimana dengan zodiak tadi? Apakah itu termasuk dalam perbuatan syirik? Okelah ibaratnya begini, jika kita telah mengimani Allah 100 persen maka otomatis kita akan percaya dan tunduk akan segala yang Allah tetapkan atas kita, termasuk takdir kita di masa depan. Nah dari situ kita tentu bisa mengambil kesimpulan bahwa zodiak itu tidak diperbolehkan atau haram.

Penyebab diharamkannya zodiak adalah karena jika kita mempercayai bintang zodiak itu, berarti secara otomatis kita telah ragu akan segala rencana dan ketetapan yang Allah berikan pada kita kelak. Padahal di dalam Al-Qur’an telah jelas Allah firmankan perihal ke Esaan-Nya, sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Qur’an surah Al-Ikhlas ayat 1-4, yang artinya, “Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Dari sini jelas bahwa jika kita meminta segala sesuatu, maka mintalah kepada Allah karena Dialah Tuhan yang mampu memberikan apa pun yang dibutuhkan oleh hamba-Nya, selagi itu adalah kebaikan. Namun jika Allah belum mengabulkannya, maka yakinlah Allah SWT pasti telah menyiapkan skenario-Nya yang lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Karena manusia hanya merencanakan, Allah yang menentukan.

Setiap perbuatan yang kita lakukan tentu memiliki sebuah alasan yang cukup kuat sehingga kita mau melaksanakan perbuatan tersebut. Sekalipun perilaku tersebut tidak boleh dilakukan. Pun dengan masalah zodiak ini, seseorang yang mengikuti zodiak ini pastinya juga memiliki segudang alasan yang memperkuat dilakukannya perbuatan tersebut. Salah satunya adalah kegersangan dan kehampaan jiwa yang dirasakan seseorang akan menuntut ia mencari sesuatu yang bisa mengisi kehampaan tersebut. Dan mungkin ia berpikir bahwa zodiak itu adalah hal yang benar, padahal itu adalah sebuah kesalahan. Dan tentu saja pemahaman yang dangkal membuatnya terjerumus dalam dosa tersebut. Belum lagi keengganan seseorang untuk mengkaji Islam, padahal dengan belajar Islam hidup kita akan lebih terarah karena kita telah mengetahui tujuan kita hidup.

Dalam hal ini, alasan yang cukup kuat mengapa sih kok masih banyak yang mempercayai perihal zodiak tadi adalah karena sebagian besar remaja saat ini enggan untuk hidup susah namun ingin hal yang mewah. Nah keengganan untuk hidup susah itu muncul dikarenakan budaya hedonis yang kini menyerang sebagian besar kawula muda. Lalu apa sih budaya hedonis itu? Budaya hedonis adalah bahwa orang ingin bahagia tanpa harus berjuang dan berusaha. Budaya hedonis itu lahir dari sistem yang berkiblat pada barat yakni sistem kapitalisme demokrasi.

Sehingga menyebabkan para generasi millenial kini enggan untuk hidup susah atau bisa dikatakan mau enaknya saja, tak mau bersusah payah dan berusaha. Maka tidak sedikit dari mereka yang ingin menjadi miliader dengan media sosialnya. Seperti Youtober, tiktoker dan lain-lain. Bahkan terkadang harus menabrak rambu syariat. Tidak lagi peduli dengan halal dan haram. Dengan mempercayai zodiak atau mempelajari tentang itu. Yang kesemuanya itu muaranya pada kesyirikan. Padahal bagi seorang muslim hidup di dunia ini adalah sebuah perjuangan dan pengorbanan untuk menggapai ridho Allah SWT semata. Dan tentu saja Allah pasti telah menyiapkan pahala atau balasan yang setimpal bagi hamba-hamba Nya yang selalu bertawakkal pada-Nya.

Nah, oleh karena itu, sudah seharusnya kita para generasi milenial sebagai agent of change (agen perubahan) untuk terus bersemangat dalam belajar, berjuang dan berdakwah menyuarakan kebenaran melalui berbagai wasilah yang kita kuasai. Karena sejatinya, apabila kita telah percaya sepenuhnya akan ketetapan Allah SWT maka apapun yang Allah takdirkan untuk kita, maka kita akan ikhlas atas apa yang telah di tetapkan-Nya. Bukan malah mengundi nasib atau istilahnya mengintip masa depan lewat bintang-bintang tersebut. Karena semua yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.

So, perbanyaklah amal sholih sebagai bekal di akhirat kelak dan tinggalkanlah hal yang tidak bermanfaat, seperti yang terdapat di dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Diantara kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.”

Wallahu ‘alam bish showwab.

Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
Siswi DKDM PP Baron 1 Nganjuk
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :