Tinta Media - Tak cukup mengungkapkan kasih sayang dengan banting tulang mencari nafkah hingga pulang larut malam untuk memenuhi semua kebutuhan materi istri. Karena sebenarnya istri Anda jauh lebih membutuhkan hal-hal yang sifatnya non-materi. Berikut di antaranya.
Pertama, ungkapkan pula kasih sayang secara verbal dan sentuhan mesra. Misal dengan mengatakan “Aku cinta kamu” atau “Aku kangen kamu”. Ketika pergi keluar kota atau lembur kerja menelepon atau kirim pesan elektronik yang menyatakan rindu. Jangan lupa sering mengecup keningnya, menggandeng tangan, memeluk mesra, mencium dan sebagainya bila bertemu.
Kedua, tunjukkan perhatian. Di antaranya ketika penampilan istri berubah karena sesungguhnya ia sedang mempercantik diri untuk membahagiakan Anda. Istri sangat suka jika suaminya meresponsnya dengan positif. Saat ia terlihat lelah, ia suka jika suaminya memijitnya, minimal menanyakan mengapa terlihat lelah. Apalagi jika istri sedang sakit atau menghadapi masalah. Respons suami adalah bentuk perhatian yang disukai sekaligus diharapkan istri.
Ketiga, apresiasi usaha istri. Istri mengharapkan apresiasi dari suaminya; atas apa yang ia lakukan, atas apa prestasi yang ia capai, bahkan atas ide-ide dan pemikirannya. Misalnya istri telah berdandan sedemikian rupa di malam hari. Suami perlu mengapresiasinya dengan memuji istrinya. Jangan sampai istri telah berhias cantik di malam hari, lalu Anda cuek begitu saja. Tanpa kata tanpa aksi langsung meninggalkannya ke alam mimpi.
Pun saat anak-anak meraih prestasi tertentu; hafalan bertambah, lebih mandiri, hingga prestasi akademik. Sesungguhnya semua itu tak lepas dari peran istri. Maka berterima kasih padanya dan memujinya. Bahkan bila perlu memberinya hadiah, salah satunya dengan berwakaf atas nama istri tanpa memotong uang belanja atau jatah bulanannya. InsyaAllah, dijamin istri Anda bahagia![]
Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis
Pertama, ungkapkan pula kasih sayang secara verbal dan sentuhan mesra. Misal dengan mengatakan “Aku cinta kamu” atau “Aku kangen kamu”. Ketika pergi keluar kota atau lembur kerja menelepon atau kirim pesan elektronik yang menyatakan rindu. Jangan lupa sering mengecup keningnya, menggandeng tangan, memeluk mesra, mencium dan sebagainya bila bertemu.
Kedua, tunjukkan perhatian. Di antaranya ketika penampilan istri berubah karena sesungguhnya ia sedang mempercantik diri untuk membahagiakan Anda. Istri sangat suka jika suaminya meresponsnya dengan positif. Saat ia terlihat lelah, ia suka jika suaminya memijitnya, minimal menanyakan mengapa terlihat lelah. Apalagi jika istri sedang sakit atau menghadapi masalah. Respons suami adalah bentuk perhatian yang disukai sekaligus diharapkan istri.
Ketiga, apresiasi usaha istri. Istri mengharapkan apresiasi dari suaminya; atas apa yang ia lakukan, atas apa prestasi yang ia capai, bahkan atas ide-ide dan pemikirannya. Misalnya istri telah berdandan sedemikian rupa di malam hari. Suami perlu mengapresiasinya dengan memuji istrinya. Jangan sampai istri telah berhias cantik di malam hari, lalu Anda cuek begitu saja. Tanpa kata tanpa aksi langsung meninggalkannya ke alam mimpi.
Pun saat anak-anak meraih prestasi tertentu; hafalan bertambah, lebih mandiri, hingga prestasi akademik. Sesungguhnya semua itu tak lepas dari peran istri. Maka berterima kasih padanya dan memujinya. Bahkan bila perlu memberinya hadiah, salah satunya dengan berwakaf atas nama istri tanpa memotong uang belanja atau jatah bulanannya. InsyaAllah, dijamin istri Anda bahagia![]
Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis
Dimuat pada rubrik Tips newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) edisi 45 (Maret 2015).
