Tinta Media - Untuk menjaga ibadah pasca Ramadhan, Mubalighah Nasional Ustazah Ratu Erma menyampaikan pesan, "Pahami makna takwa dengan benar dan wujudkan," tuturnya kepada Tinta Media, Sabtu (7/5/2022).
Menurutnya, banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita untuk takwa. "Kata takwa disebut Allah SWT dalam tiga puluh sembilan ayat, lebih banyak lagi dalam hadis, sulit untuk menghitungnya," ungkapnya.
Simpulan dari makna takwa, lanjutnya, adalah takut dan khawatir terhadap Allah SWT dengan cara menjalankan seluruh perintah dan menjauhi semua larangan Allah SWT.
Diantara ayat yang memerintahkan takwa adalah surat al Maidah ayat 8:
{ÙˆَاتَّÙ‚ُواْ اللّÙ‡َ Ø¥ِÙ†َّ اللّÙ‡َ Ø®َبِيرٌ بِÙ…َا تَعْÙ…َÙ„ُونَ}
"Dan bertakwalah kepada Allah, karena Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Sedangkan dalam hadis, kata Ustazah Ratu, diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Dzar dan Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya mewasiatkan Anda untuk bertakwa kepada Allah dalam segala urusanmu, baik secara rahasia dan terbuka."
Dari Muadz radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Aku berkata, ya Rasulullah, beri aku wasiat, Rasul bersabda: "Kamu harus takut kepada Allah sebanyak yang kamu bisa." (Al-Mu`jam Al- Kabir).
"Orang-orang yang bertakwa akan mendapat dua kebaikan, di dunia dan di akhirat. Di akhirat Allah SWT menjanjikan bagi mereka kemenangan di surga dan pembebasan dari api neraka dan yang lebih besar dari itu, yaitu keridhaan Allah pada hari perhitungan di akhirat," jelasnya.
Sedangkan kebaikan di dunia, tambahnya, Allah memberikan banyak hal, yaitu rizki yang tidak disangka-sangka, jalan keluar dari kesulitan (QS. Ath-thalaq 2-3), selamat dari kejahatan musuh-musuh Islam.
"Allah juga memberi keberkahan bagi penduduk bumi jika mereka menaati perintah dengan menerapkan syari’ah-Nya dan menjauhi larangan-Nya," terangnya.
Ia mengutip firman Allah Quran surat Al-A'raf ayat 96: "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."
Dalam surat Al-Hadid ayat 28, lanjutnya, Allah akan memberi rahmat dua kali lipat, menjadikan cahaya untuk berjalan, yang berarti memberi petunjuk dalam hidup.
"Dan banyak lagi kebaikan di dunia bagi umat Islam yang bertakwa. Karena pada prinsipnya, Allah menciptakan umat manusia dan jin di dunia itu, adalah untuk beribadah kepada-Nya," tegasnya.
Dan ibadah itu, menurutnya, diwujudkan dalam bentuk ketaatan dengan semua perintah Allah SWT dalam aspek kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan kehidupan bernegara. "Karena hukum-hukum Allah itu mencakup semua urusan hidup manusia. Yang dengan hukum-hukum itulah keberkahan dunia akan dirasakan," tandasnya.
Ustazah Ratu menegaskan bahwa ibadah yang paling utama dilakukan dalam situasi hukum-hukum Allah tidak ditegakkan, yang menyebabkan kondisi kehidupan umat manusia jauh dari keberkahan adalah dakwah.
"Dakwah adalah ibadah yang dicontohkan para Rasul Allah, yang dengannya kehidupan umat manusia berubah dari jahiliyah dengan perilakunya yang buruk kepada perilaku baik sesuai syari'at Allah," pungkasnya.[] Irianti Aminatun
Menurutnya, banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita untuk takwa. "Kata takwa disebut Allah SWT dalam tiga puluh sembilan ayat, lebih banyak lagi dalam hadis, sulit untuk menghitungnya," ungkapnya.
Simpulan dari makna takwa, lanjutnya, adalah takut dan khawatir terhadap Allah SWT dengan cara menjalankan seluruh perintah dan menjauhi semua larangan Allah SWT.
Diantara ayat yang memerintahkan takwa adalah surat al Maidah ayat 8:
{ÙˆَاتَّÙ‚ُواْ اللّÙ‡َ Ø¥ِÙ†َّ اللّÙ‡َ Ø®َبِيرٌ بِÙ…َا تَعْÙ…َÙ„ُونَ}
"Dan bertakwalah kepada Allah, karena Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Sedangkan dalam hadis, kata Ustazah Ratu, diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Dzar dan Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya mewasiatkan Anda untuk bertakwa kepada Allah dalam segala urusanmu, baik secara rahasia dan terbuka."
Dari Muadz radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Aku berkata, ya Rasulullah, beri aku wasiat, Rasul bersabda: "Kamu harus takut kepada Allah sebanyak yang kamu bisa." (Al-Mu`jam Al- Kabir).
"Orang-orang yang bertakwa akan mendapat dua kebaikan, di dunia dan di akhirat. Di akhirat Allah SWT menjanjikan bagi mereka kemenangan di surga dan pembebasan dari api neraka dan yang lebih besar dari itu, yaitu keridhaan Allah pada hari perhitungan di akhirat," jelasnya.
Sedangkan kebaikan di dunia, tambahnya, Allah memberikan banyak hal, yaitu rizki yang tidak disangka-sangka, jalan keluar dari kesulitan (QS. Ath-thalaq 2-3), selamat dari kejahatan musuh-musuh Islam.
"Allah juga memberi keberkahan bagi penduduk bumi jika mereka menaati perintah dengan menerapkan syari’ah-Nya dan menjauhi larangan-Nya," terangnya.
Ia mengutip firman Allah Quran surat Al-A'raf ayat 96: "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."
Dalam surat Al-Hadid ayat 28, lanjutnya, Allah akan memberi rahmat dua kali lipat, menjadikan cahaya untuk berjalan, yang berarti memberi petunjuk dalam hidup.
"Dan banyak lagi kebaikan di dunia bagi umat Islam yang bertakwa. Karena pada prinsipnya, Allah menciptakan umat manusia dan jin di dunia itu, adalah untuk beribadah kepada-Nya," tegasnya.
Dan ibadah itu, menurutnya, diwujudkan dalam bentuk ketaatan dengan semua perintah Allah SWT dalam aspek kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan kehidupan bernegara. "Karena hukum-hukum Allah itu mencakup semua urusan hidup manusia. Yang dengan hukum-hukum itulah keberkahan dunia akan dirasakan," tandasnya.
Ustazah Ratu menegaskan bahwa ibadah yang paling utama dilakukan dalam situasi hukum-hukum Allah tidak ditegakkan, yang menyebabkan kondisi kehidupan umat manusia jauh dari keberkahan adalah dakwah.
"Dakwah adalah ibadah yang dicontohkan para Rasul Allah, yang dengannya kehidupan umat manusia berubah dari jahiliyah dengan perilakunya yang buruk kepada perilaku baik sesuai syari'at Allah," pungkasnya.[] Irianti Aminatun