Tinta Media - "Mubah itu bisa jadi tak berguna. Bahkan bisa juga mubah menjadi haram karena menjadi wasilah bagi yang haram," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (11/5/2022).
Ia menyebutkan bahwa banyak perkara mubah yang dijauhi orang-orang shalih terdahulu. Di antara perkara mubah itu adalah memasang foto istri di medsos. "Bisa termasuk perkara mubah yang tak berguna bahkan bisa jadi menjadi wasilah bagi Keharaman," ujarnya.
"Saya kira sobat bisa pikir sendiri dampak apa yang bisa terjadi meskipun tidak semua memenuhi kaidah Al washilatu Ilal haram haram," jelasnya.
Hal ini sebagaimana Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Diantara tanda kebaikan keislaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, (hadist hasan, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)," terangnya.
Ia melanjutkan, hal ini juga terkait faktor keamanan dan keselamatan. Prinsipnya semakin sedikit orang yang tahu urusan pribadi, khususnya istri dan anak, maka itu lebih aman dan lebih selamat. "Mengapa? Ini terkait dengan wa'yus siyasiy. Bukankah kita termasuk para politisi yang cerdas? Saya kira sobat juga telah paham perkara ini," bebernya.
Ustaz abu Zaid menilai hal ini untuk menjaga hati dan lisan atau jempol diri sendiri dan orang lain. Kecenderungan orang di medsos itu cerewet. Barangkali karena medsos itu ajang eksis. "Sehingga foto apalagi video kita tentang istri atau anak akan membuka peluang komen yang bisa menjadi beban kita atau orang yang komen," paparnya.
Kemudian, lanjutnya, menghindari 'ain dari rasa iri atau hasad orang lain. "Yang bisa berdampak pada sakitnya kita atau keluarga bahkan bisa jadi bubarnya sebuah rumah tangga," tukasnya.
"Hal ini sudah banyak diulas para ahli. Wallahu a'lam," tandasnya.[] Ajirah
Ia menyebutkan bahwa banyak perkara mubah yang dijauhi orang-orang shalih terdahulu. Di antara perkara mubah itu adalah memasang foto istri di medsos. "Bisa termasuk perkara mubah yang tak berguna bahkan bisa jadi menjadi wasilah bagi Keharaman," ujarnya.
"Saya kira sobat bisa pikir sendiri dampak apa yang bisa terjadi meskipun tidak semua memenuhi kaidah Al washilatu Ilal haram haram," jelasnya.
Hal ini sebagaimana Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Diantara tanda kebaikan keislaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, (hadist hasan, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)," terangnya.
Ia melanjutkan, hal ini juga terkait faktor keamanan dan keselamatan. Prinsipnya semakin sedikit orang yang tahu urusan pribadi, khususnya istri dan anak, maka itu lebih aman dan lebih selamat. "Mengapa? Ini terkait dengan wa'yus siyasiy. Bukankah kita termasuk para politisi yang cerdas? Saya kira sobat juga telah paham perkara ini," bebernya.
Ustaz abu Zaid menilai hal ini untuk menjaga hati dan lisan atau jempol diri sendiri dan orang lain. Kecenderungan orang di medsos itu cerewet. Barangkali karena medsos itu ajang eksis. "Sehingga foto apalagi video kita tentang istri atau anak akan membuka peluang komen yang bisa menjadi beban kita atau orang yang komen," paparnya.
Kemudian, lanjutnya, menghindari 'ain dari rasa iri atau hasad orang lain. "Yang bisa berdampak pada sakitnya kita atau keluarga bahkan bisa jadi bubarnya sebuah rumah tangga," tukasnya.
"Hal ini sudah banyak diulas para ahli. Wallahu a'lam," tandasnya.[] Ajirah
