Tinta Media - Rileks sejenak setelah mengerjakan suatu pekerjaan agar kesegaran tubuh pulih lagi untuk melakukan pekerjaan berikutnya tentu saja baik. Tapi bila berlebihan sehingga menunda bahkan tidak mengerjakan pekerjaan berikutnya itu namanya malas dan tentu menjadi masalah besar yang harus segera diatasi. Berikut kiat yang bisa dilakukan bila Anda terjangkiti penyakit malas. Semoga dapat membantu.
Pertama, pastikan agenda pekerjaan yang akan Anda lakukan adalah perbuatan baik. Kalau sudah yakin itu baik tetapi ada rasa berat untuk melakukannya, ingatlah firman Allah SWT, “Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS al-Baqarah: 148). Maksud ayat ini kata Syekh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin adalah “jadilah yang nomor satu dalam melakukan kebaikan.”
Ibarat lomba lari sprint, setelah wasit menembakkan pistol ke udara apakah kita mau tetap santai di garis start? Bagaimana mau menjadi nomor satu? Jadi kebaikan itu janganlah ditunda. Bila ditunda beban Anda akan semakin berat bahkan bisa menjadi fitnah yang tak terlihat atau tak disangka-sangka ibarat sepotong malam yang gelap. Rasulullah SAW bersabda, “Bersegeralah melakukan perbuatan baik, karena akan terjadi fitnah laksana sepotong malam yang gelap…”(HR Muslim).
Kedua, cukup nutrisi dan rutin berolahraga. Bukan semata karena perasaan, malas juga tak jarang terjadi karena tubuh yang kurang nutrisi. Bila kurang nutrisi tentu organ-organ tubuh tidak berfungsi secara optimal alias lesu. Untuk mengatasi masalah tersebut tentu saja harus mengonsumsi makanan bernutrisi secara teratur, istirahat teratur dan juga olahraga teratur. Dengan demikian fisik pun insyaAllah akan bugar.
Terakhir, lakukan kiat di atas sembari berdoa kepada Allah SWT agar dilindungi dari rasa malas. Rasulullah SAW telah mencontohkan doanya seperti yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik di bawah ini:
اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø¥ِÙ†ِّÙ‰ Ø£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْÙƒَسَÙ„ِ، ÙˆَØ£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْجُبْÙ†ِ، ÙˆَØ£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْÙ‡َرَÙ…ِ، ÙˆَØ£َعُوذُ بِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْبُØ®ْÙ„
Allâhumma innî a‘ûdzubika minal kasali wa a‘ûdzubika minal jubni wa a‘ûdzubika minal harami wa a’ûdzubika minal bukhli.
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung kepadaMu dari pikun, dan aku berlindung kepadaMu dari sifat pelit” (HR Imam Bukhari).
Semoga dengan menjalankan tips di atas rasa malas jadi kandas, sehingga kembali giat dalam beraktivitas. Aamiin.[]
Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis
Dimuat pada rubrik Tips newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) edisi 87 (Januari 2019).