Tinta Media - Orang yang mampu secara finansial sangat mungkin tidak berkurban bila tidak sungguh-sungguh dalam menganggarkan dana untuk ibadah sunah ini. Sebaliknya, orang yang finansialnya biasa saja ternyata bisa berkurban. Itu terjadi karena ibadah sunah kurban bukanlah ibadahnya orang yang kaya raya, tetapi merupakan ibadahnya orang yang mampu mengatur keuangannya dengan baik dan bertekad bulat untuk berkurban. Berikut kiat mengatur keuangan agar bisa berkurban tahun depan. InsyaAllah.
Pertama, bulatkan tekad. Terlepas pada Idul Adha tahun ini sudah berkurban atau belum, kuatkanlah tekad pada lebaran haji tahun depan akan berkurban. Sehingga anggaran untuk kurban akan diutamakan dibandingkan dengan pengeluaran yang lainnya.
Kedua, menabung secara rutin. Misalnya harga hewan kurban tahun depan Rp3 juta. Bagi yang berpenghasilan bulanan, begitu gajian langsung menabung Rp300 ribu; kalau harian sehari menabung Rp10 ribu; yang gajiannya tak menentu, sisihkanlah uang berapa saja begitu dapat, tapi jangan tenang dulu bila sebulan belum menyisihkan uang dengan nilai total Rp300 ribu. Sehingga dalam sepuluh bulan sudah terkumpul Rp3 juta.
Ketiga, pisahkan dengan uang lainnya. Pisahkan uang untuk kurban dengan uang lainnya. Bila biasa menyimpan uang di rekening, maka haruslah membuat rekening baru yang khusus untuk menyimpan uang kurban. Masukan ke rekening setiap jumlahnya sudah Rp300 ribu. Jika bepergian atau mau berbelanja, kartu ATM rekening kurban jangan dibawa.
Keempat, berkelompok. Bila mengalami kesulitan dalam berdisiplin dalam menabung untuk kurban. Berkumpullah dengan suadara dan atau teman yang memiliki tekad yang sama. Angkatlah yang paling tegas sebagai pemimpin untuk mengumpulkan uang kurban secara rutin.
Kelima, buat grup WA. Bila kesulitan untuk rutin berkumpul, buat saja grup WhatsApp, yang isinya khusus untuk saling menyemangati agar tetap istiqamah menabung per bulan Rp300 ribu untuk kurban.
Keenam, pelihara anakan hewan kurban. Bila memiliki lahan yang cukup dan ada waktu pula untuk mengurusnya, memelihara anakan hewan kurban bisa dilakukan. Bila tidak, bisa pula menggunakan jasa pihak ketiga yang dapat dipercaya atau lembaga yang khusus menangani masalah ini. Kita hanya membeli anakan dan membayar biaya pemeliharaan per hari. Kambing misalnya, ada lembaga yang menjual anakan Rp1,1 juta dan biaya pemeliharan per hari Rp5 ribu. Bila dihitung-hitung, biayanya memang lebih murah daripada membeli hewan kurban di bulan Dzulhijjah.[]
Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis
Dimuat pada rubrik Tips newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) edisi 83 (September 2018).