Tinta Media - Ulama Aswaja KH. Rokhmat S. Labib dalam tausiyahnya menjelaskan tafsir Al-Qur’an Surat Al Furqon Ayat 30, Rasulullah SAW mengadukan kaumnya kepada Allah SWT karena telah mengabaikan Al-Qur’an.
“Di dalam surat Al Furqon ayat 30 Allah SWT berfirman, Dan Rasul (Muhammad) berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an sebagai sesuatu yang diabaikan’. Sebagian ulama mengatakan bahwa perkataan Rasulullah saw dalam ayat ini akan diucapkan nanti di akherat. Beliau mengadukan kepada Allah SWT atas apa yang terjadi pada kaumnya,” tuturnya dalam acara tausiyah: Al-Qur’an Sebagai Minhaj Al-Hayah, Rabu (11/5/2022) melalui kanal YouTube Aspirasi News.
Kiai Labib lanjut menjelaskan, sebagian besar mufasir mengatakan ayat tersebut disampaikan oleh Rasulullah saat masih hidup di dunia. “Ini merupakan pengaduan Rasulullah saw atas apa yang dilakukan oleh orang-orang musrik yang menjadi kaumnya. Beliau mengadukan mereka karena saat Al Qur’an disampaikan kepada mereka, mereka mengabaikan, tidak mau mendengarkan , tidak mau menerima dan tidak mau mengimani. Lalu beliau menyampaikan, beliau mengadukan hal itu kepada Allah AWT,” imbuhnya.
Adapun bukti bahwa ayat tersebut disampaikan saat Rasulullah saw masih hidup di dunia, menurut Kiai Labib diperkuat dalam ayat berikutnya. “Di dalam ayat berikutnya, Allah swt berfirman, ‘Telah kami jadikan masing-masing nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa’. Ayat ini sebagaimana dijelaskan para ulama adalah memberikan tasniah, memberikan hiburan terhadap apa yang dialami Rasulullah saw.,” jelasnya.
Kiai Labib mengatakan, setelah Rasulullah saw menyampaikan pengadukan, Allah memberikan jawaban kepada beliau bahwa sikap yang sama tidak hanya dialami oleh kaum beliau. Kemudian dijelaskan, kaum-kaum nabi sebelumnya juga ada yang menentang, mengingkari bahkan memusuhi dakwah para nabi sebelumnya.
“Mereka yang menentang, mereka yang mengingkari, itulah ‘minal mujrimin’, mereka adalah kalangan orang-orang yang berdosa,” tegasnya.
Dari ayat ini, Kiai Labib mengatakan, Rasulullah seolah diberitahu agar beliau tidak perlu kaget, tidak perlu bersedih hati karena seperti itulah memang yang dialami nabi-nabi utusan Allah SWT. “Bahkan kemudian Allah memberikan janji kepada beliau, ‘Dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan menjadi penolong,“ pungkasnya. [] Ikhty
“Di dalam surat Al Furqon ayat 30 Allah SWT berfirman, Dan Rasul (Muhammad) berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an sebagai sesuatu yang diabaikan’. Sebagian ulama mengatakan bahwa perkataan Rasulullah saw dalam ayat ini akan diucapkan nanti di akherat. Beliau mengadukan kepada Allah SWT atas apa yang terjadi pada kaumnya,” tuturnya dalam acara tausiyah: Al-Qur’an Sebagai Minhaj Al-Hayah, Rabu (11/5/2022) melalui kanal YouTube Aspirasi News.
Kiai Labib lanjut menjelaskan, sebagian besar mufasir mengatakan ayat tersebut disampaikan oleh Rasulullah saat masih hidup di dunia. “Ini merupakan pengaduan Rasulullah saw atas apa yang dilakukan oleh orang-orang musrik yang menjadi kaumnya. Beliau mengadukan mereka karena saat Al Qur’an disampaikan kepada mereka, mereka mengabaikan, tidak mau mendengarkan , tidak mau menerima dan tidak mau mengimani. Lalu beliau menyampaikan, beliau mengadukan hal itu kepada Allah AWT,” imbuhnya.
Adapun bukti bahwa ayat tersebut disampaikan saat Rasulullah saw masih hidup di dunia, menurut Kiai Labib diperkuat dalam ayat berikutnya. “Di dalam ayat berikutnya, Allah swt berfirman, ‘Telah kami jadikan masing-masing nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa’. Ayat ini sebagaimana dijelaskan para ulama adalah memberikan tasniah, memberikan hiburan terhadap apa yang dialami Rasulullah saw.,” jelasnya.
Kiai Labib mengatakan, setelah Rasulullah saw menyampaikan pengadukan, Allah memberikan jawaban kepada beliau bahwa sikap yang sama tidak hanya dialami oleh kaum beliau. Kemudian dijelaskan, kaum-kaum nabi sebelumnya juga ada yang menentang, mengingkari bahkan memusuhi dakwah para nabi sebelumnya.
“Mereka yang menentang, mereka yang mengingkari, itulah ‘minal mujrimin’, mereka adalah kalangan orang-orang yang berdosa,” tegasnya.
Dari ayat ini, Kiai Labib mengatakan, Rasulullah seolah diberitahu agar beliau tidak perlu kaget, tidak perlu bersedih hati karena seperti itulah memang yang dialami nabi-nabi utusan Allah SWT. “Bahkan kemudian Allah memberikan janji kepada beliau, ‘Dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan menjadi penolong,“ pungkasnya. [] Ikhty