Kemaksiatan Menghapus Keberkahan - Tinta Media

Sabtu, 21 Mei 2022

Kemaksiatan Menghapus Keberkahan


Tinta Media - Sobat. Akibat buruk dari kemaksiatan adalah ia akan menghapuskan keberkahan  umur, rezeki, ilmu dan keberkahan  ketaatan. Maka engkau tidak akan mendapat  keberkahan  sedikitpun  dari orang yang berbuat maksiat, baik dari sisi  agama maupun dunianya. Tidaklah keberkahan  itu dihapuskan  oleh Allah dari muka bumi  melainkan karena adanya kemaksiatan-kemaksiatan yang dilakukan oleh  manusia.

Allah Berfirman :
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٩٦)
“ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” ( QS. Al-A’raf (7) : 96) 

Sobat. Dalam ayat ini diterangkan bahwa seandainya penduduk kota Mekah dan negeri-negeri yang berada di sekitarnya serta umat manusia seluruhnya, beriman kepada agama yang dibawa oleh nabi dan rasul terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw dan seandainya mereka bertakwa kepada Allah sehingga mereka menjauhkan diri dari segala yang dilarangnya, seperti kemusyrikan dan berbuat kerusakan di bumi, niscaya Allah akan melimpahkan kepada mereka kebaikan yang banyak, baik dari langit maupun dari bumi. 

Nikmat yang datang dari langit, misalnya hujan yang menyirami dan menyuburkan bumi, sehingga tumbuhlah tanam-tanaman dan berkembang-biaklah hewan ternak yang kesemuanya sangat diperlukan oleh manusia. Di samping itu, mereka akan memperoleh ilmu pengetahuan yang banyak, serta kemampuan untuk memahami Sunnatullah yang berlaku di alam ini, sehingga mereka mampu menghubungkan antara sebab dan akibat. Dengan demikian mereka akan dapat membina kehidupan yang baik, serta menghindarkan malapetaka yang biasa menimpa umat yang ingkar kepada Alllah dan tidak mensyukuri nikmat dan karunia-Nya.

Apabila penduduk Mekah dan sekitarnya tidak beriman, mendustakan Rasul dan menolak agama yang dibawanya, kemusyrikan dan kemaksiatan yang mereka lakukan, maka Allah menimpakan siksa kepada mereka, walaupun siksa itu tidak sama dengan siksa yang telah ditimpakan kepada umat yang dahulu yang bersifat memusnahkan. Kepastian azab tersebut adalah sesuai dengan Sunnatullah yang telah ditetapkannya dan tak dapat diubah oleh siapa pun juga, selain Allah.

Sobat.  Sebuah  Atsar  dikisahkan  Imam Ahmad dalam kitab Az-Zuhud  bahwa Allah Berfirman : “ Sesungguhnya jika Aku ditaati maka Aku menjadi Ridha. Jika  Aku Ridha  maka aku akan  memberikan  keberkahan, sedang keberkahan-Ku tidak ada  penghabisannya. Sebaliknya jika Aku didurhakai  maka Aku akan murka. Jika Aku murka maka aku akan melaknat, sedangkan laknat-Ku berlaku sampai tujuh turunan.”

Sobat. Kemaksiatan kepada Allah  itu  menjadi  penyebab  dihapuskannya  keberkahan  rezeki  dan umur. Segala sesuatu yang berhubungan  dengan syetan dan didampingi olehnya maka berkahnya  terhapus. 

Oleh karena itulah, disyariatkan  menyebut nama Allah  ketika makan, minum, berpakaian, menaiki kendaraan, hingga ketika bersetubuh dengan isteri. Sebab, dalam  pendampingan dengan nama Allah  itu  terdapat  berkah. Penyebutan nama Allah  akan mengusir syetan sehingga  akan lahir keberkahan dan tidak ada penghalangnya.

Sobat. Waspadalah  lawan  dari berkah   adalah laknat. Setiap  yang dilaknat oleh Allah SWT, entah berupa tempat, seseorang, atau perbuatan maka ia terjauh dari kebaikan dan  berkah. Sedangkan  segala sesuatu  yang  berhubungan  dengannya atau jalan menuju sesuatu yang dilaknat maka itu semua tidak akan mendapatkan berkah.
وَأَلَّوِ ٱسۡتَقَٰمُواْ عَلَى ٱلطَّرِيقَةِ لَأَسۡقَيۡنَٰهُم مَّآءً غَدَقٗا لِّنَفۡتِنَهُمۡ فِيهِۚ وَمَن يُعۡرِضۡ عَن ذِكۡرِ رَبِّهِۦ يَسۡلُكۡهُ عَذَابٗا صَعَدٗا (١٦)- (١٧)
“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat.” ( QS. Al-Jin (72) : 16-17 )

Sobat. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa siapa saja di antara manusia atau jin yang tetap berpegang dan menjalankan ketentuan-ketentuan Islam, Allah akan melapangkan rezekinya serta memudahkan semua urusan dunia mereka.

Dalam rangka melapangkan rezeki, Allah mengungkapkannya dengan kata "air yang segar", karena air itu adalah sumber kehidupan. Banyak air berarti kebahagiaan yang luas. Firman Allah:
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. (al-A'raf/7: 96)

Sobat. Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa mereka diberi kelapangan hidup untuk menguji dan mengamati siapa di antara mereka yang mensyukuri nikmat-Nya dan siapa pula yang mengingkarinya. Bagi yang mensyukurinya, Allah menyediakan balasan yang paling sempurna, dan bagi mereka yang mengingkari, Allah memberikan kesempatan dan mengundurkan siksa-Nya. Kemudian barulah Allah menjatuhkan azab-Nya. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:
 
Dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh. (al-Qalam/68: 45)

Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa barang siapa yang berpaling dari Al-Qur'an dan petunjuk-Nya, tanpa mengikuti perintah-perintah-Nya serta tidak pula menjauhi larangan-larangan-Nya, Allah akan menyiksanya dengan azab yang paling dahsyat dan ia tidak dapat melepaskan diri daripada-Nya.

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
CEO Educoach dan Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :