Jangan Pamerkan Istrimu Di Medsos - Tinta Media

Kamis, 12 Mei 2022

Jangan Pamerkan Istrimu Di Medsos


Tinta Media - Mungkin saya termasuk yang cerewet dalam hal ini. Dan saya mohon maaf bagi sobat yang mungkin terusik. Bahkan ada sebagian saya japri bahkan saya telpon karena hal ini. Namun paling tidak itu saya sering sampaikan karena tiga hal sebagai berikut:

Pertama, Kan mubah? Sekali pun foto istri yg menutup aurat bahkan mungkin bercadar itu mubah dipajang di medsos namun banyak perkara mubah yang dijauhi orang-orang sholih terdahulu. Kenapa? Karena mubah itu bisa jadi tak berguna. Bahkan bisa juga mubah menjadi haram karena menjadi wasilah bagi yang haram.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:«مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ». حَدِيْثٌ حَسَنٌ, رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَغَيْرُهُ هَكَذَا.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)

Memasang foto istri kita di medsos bisa termasuk mubah yang tak berguna bahkan bisa jadi menjadi wasilah bagi keharaman. Keharaman seperti apa? Saya kira sobat bisa pikir sendiri dampak apa yang bisa terjadi meskipun tidak semua memenuhi kaidah al washilatu ilal haram haram.

Kedua, faktor keamanan dan keselamatan. Prinsipnya semakin sedikit orang yang tahu urusan pribadi kita, khususnya istri dan anak, maka itu lebih aman dan lebih selamat. Mengapa? Ini terkait dengan wa'yus siyasiy. Bukankah kita ini termasuk para politisi yang cerdas? Saya kira sobat juga telah faham perkara ini.

Ketiga, menjaga hati dan lisan atau jempol kita dan orang lain. Kecenderungan kita di medsos itu cerewet. Mau komen terhadap apa saja. Barangkali karena medsos itu ajang eksis ya. Sehingga foto apalagi video kita tentang istri atau anak akan membuka peluang komen yang bisa menjadi beban kita atau orang yang komen.

Keempat, menghindari 'ain dari rasa iri atau hasad orang lain. Yang bisa berdampak pada sakitnya kita atau keluarga bahkan bisa jadi bubarnya sebuah rumah tangga. Hal ini sudah banyak diulas oleh para ahli.

Wallaahu a'lam

Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama, Trainer, dan Motivator Keluarga Samara 
Rekomendasi Untuk Anda ×

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)

Artikel Menarik Lainnya :

  • Menulislah untuk Dakwah
    Menulislah untuk Dakwah Tinta Media - Jika diberi pilihan antara pandai menulis atau tidak, mana yang akan kita pilih? Ya, pandai menulis lebih baik daripada tid ...
  • Menulis:
    Menulis: 'Mengabadikan' Pahala Tinta Media - Menulis merupakan penuangan gagasan atau kejadian, yang memiliki dimensi pahala jariah. Di dalam Islam, menulis merupakan s ...
  • Mewujudkan Generasi Emas
    Mewujudkan Generasi Emas Tinta Media - Generasi Emas istilah yang sering didengar oleh kalangan pendidikan. Sebuah istilah yang dijadikan sebagai sebuah impian ba ...
  • Tulisan, Suarakan Keresahan
    Tulisan, Suarakan Keresahan Tinta Media - Persoalan dunia pendidikan, masalah ekonomi, kasus perundungan anak, aksi kenakalan remaja hingga tragedi yang melanda ...
  • Pinjol untuk Mahasiswa, Solusi atau Bencana?
    Pinjol untuk Mahasiswa, Solusi atau Bencana? Tinta Media - Dari tahun ke tahun lulusan sekolah menengah atas yang melanjutkan pendidikan ke jenjang  perguruan t ...
  • Lelah Menulis Dapat Surga?
    Lelah Menulis Dapat Surga? Tinta Media - Lelah adalah aktivitas dunia yang pasti akan dialami manusia saat ini. Apa pun aktivitas manusia pasti akan lelah, ker ...