Tinta Media - Jurnalis Joko Prasetyo, yang akrab disapa Om Joy memberikan beberapa tips agar amal shalih tetap terjaga setelah Ramadhan.
"Meski pahala yang Allah SWT berikan di luar Ramadhan pahalanya kembali normal, amal shalih jangan dikendurkan. Berikut beberapa tipsnya agar amal shalih tetap terjaga. Semoga bermanfaat," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (4/5/2022).
Pertama, sadarilah, ibadah tidak hanya diwajibkan di bulan Ramadhan saja. "Kapan saja dan di mana saja, dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita wajib beramal shalih. Inilah tugas utama kita di dunia sebagai makhluk. Allah SWT berfirman dalam TQS az-Zariyat ayat 56: Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. Bahkan kita diperintahkan untuk berlomba berbuat kebaikan setiap saat, bukan hanya pada bulan Ramadhan. Dalam TQS Al-Baqarah ayat 148, Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan," ujarnya.
Kedua, menjaga diri dari maksiat. "Selama Ramadhan kita mampu menahan diri dari makan, minum dan hubungan suami istri di siang hari. Karena, Allah melarangnya. Meski kehausan tidak mau menelan air wudhu. Makanan di dapur pun tidak disentuh padahal perut keroncongan dan sedang sendirian. Meski hanya berdua dengan istri di rumah, tidak melakukan hubungan padahal libido sedang memuncak. Mengapa? Karena kita sadar meski orang lain tidak tahu, Allah Maha Tahu, Maha Melihat dan Maha Mendengar," jelasnya.
Om Joy menegaskan, Kesadaran melanggar perintah Allah adalah maksiat. Itu harus tetap dijaga di luar Ramadhan juga karena di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya Allah tetap Mahatahu, Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Ketiga, menjaga shalat fardhu berjamaah. "Jangankan shalat fardhu, shalat Tarawih yang hukumnya sunnah saja kita semangat melakukannya selama Ramadhan. Nah, di luar Ramadhan tidak ada Tarawih. Tugas jadi lebih ringan kan? Karena hanya shalat berjamaah fardhu saja," ungkapnya.
Keempat, kebiasaan bangun malam harus terus dibiasakan. "Di luar Ramadhan, kita sering tiba-tiba bangun di sepertiga malam terakhir atau satu jam menjelang adzan Shubuh karena tubuh sudah terbiasa dengan waktu makan sahur. Jangan sia-siakan kesempatan itu, gunakan untuk shalat Tahajjud, atau gunakan untuk sahur puasa sunnah. Puasa 6 hari Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa Ayyamul Bidh (puasa tiga hari di tengah bulan Hijriah)," bebernya.
Kelima, meneruskan kebiasaan tadarus Al-Qur’an. "Selama Ramadhan kita terbiasa tadarus hingga khatam satu, dua bahkan tiga kali. Di luar Ramadhan jangan tinggalkan kebiasaan tadarus meski baru khatam dalam tiga bulan, yang penting istiqamah," tegasnya.
Keenam, tetap rajin berwakaf. "Bagi Anda yang berwakaf di bulan Ramadhan, biasakan pula berwakaf di luar Ramadhan. Dan bagi yang Ramadhan lalu belum sempat berwakaf, sekaranglah kesempatannya untuk memulai kebiasaan baik ini. Karena pahalanya terus mengalir selama benda yang kita wakafkan digunakan meski kita sudah berpulang," pungkasnya.[] Willy Waliah
"Meski pahala yang Allah SWT berikan di luar Ramadhan pahalanya kembali normal, amal shalih jangan dikendurkan. Berikut beberapa tipsnya agar amal shalih tetap terjaga. Semoga bermanfaat," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (4/5/2022).
Pertama, sadarilah, ibadah tidak hanya diwajibkan di bulan Ramadhan saja. "Kapan saja dan di mana saja, dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita wajib beramal shalih. Inilah tugas utama kita di dunia sebagai makhluk. Allah SWT berfirman dalam TQS az-Zariyat ayat 56: Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. Bahkan kita diperintahkan untuk berlomba berbuat kebaikan setiap saat, bukan hanya pada bulan Ramadhan. Dalam TQS Al-Baqarah ayat 148, Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan," ujarnya.
Kedua, menjaga diri dari maksiat. "Selama Ramadhan kita mampu menahan diri dari makan, minum dan hubungan suami istri di siang hari. Karena, Allah melarangnya. Meski kehausan tidak mau menelan air wudhu. Makanan di dapur pun tidak disentuh padahal perut keroncongan dan sedang sendirian. Meski hanya berdua dengan istri di rumah, tidak melakukan hubungan padahal libido sedang memuncak. Mengapa? Karena kita sadar meski orang lain tidak tahu, Allah Maha Tahu, Maha Melihat dan Maha Mendengar," jelasnya.
Om Joy menegaskan, Kesadaran melanggar perintah Allah adalah maksiat. Itu harus tetap dijaga di luar Ramadhan juga karena di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya Allah tetap Mahatahu, Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Ketiga, menjaga shalat fardhu berjamaah. "Jangankan shalat fardhu, shalat Tarawih yang hukumnya sunnah saja kita semangat melakukannya selama Ramadhan. Nah, di luar Ramadhan tidak ada Tarawih. Tugas jadi lebih ringan kan? Karena hanya shalat berjamaah fardhu saja," ungkapnya.
Keempat, kebiasaan bangun malam harus terus dibiasakan. "Di luar Ramadhan, kita sering tiba-tiba bangun di sepertiga malam terakhir atau satu jam menjelang adzan Shubuh karena tubuh sudah terbiasa dengan waktu makan sahur. Jangan sia-siakan kesempatan itu, gunakan untuk shalat Tahajjud, atau gunakan untuk sahur puasa sunnah. Puasa 6 hari Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa Ayyamul Bidh (puasa tiga hari di tengah bulan Hijriah)," bebernya.
Kelima, meneruskan kebiasaan tadarus Al-Qur’an. "Selama Ramadhan kita terbiasa tadarus hingga khatam satu, dua bahkan tiga kali. Di luar Ramadhan jangan tinggalkan kebiasaan tadarus meski baru khatam dalam tiga bulan, yang penting istiqamah," tegasnya.
Keenam, tetap rajin berwakaf. "Bagi Anda yang berwakaf di bulan Ramadhan, biasakan pula berwakaf di luar Ramadhan. Dan bagi yang Ramadhan lalu belum sempat berwakaf, sekaranglah kesempatannya untuk memulai kebiasaan baik ini. Karena pahalanya terus mengalir selama benda yang kita wakafkan digunakan meski kita sudah berpulang," pungkasnya.[] Willy Waliah