Tinta Media - Dalam perspektif apapun, menggunakan dalil naqli maupun aqli, Indonesia layak menjadi titik awal kembali berdirinya Khilafah. Negeri dengan Mayoritas penduduk muslim, kekayaan alam yang melimpah, karakter pejuang dan militer yang kuat, geo politik yang strategis, sangat berpotensi untuk menjadi titik tolak berdirinya Khilafah.
Secara Naqli, Khilafah pasti kembali namun tidak dijelaskan akan kembali tegak darimana. Memang ada hadits yang mengabarkan syam (Palestina) akan kembali menjadi pusat peradaban Islam, merupakan pusat negeri Islam pada akhir zaman seperti riwayat dari Imam an-Nasai. Namun hadist ini tidak mengabarkan Syam menjadi titik tolak kembalinya Khilafah.
Syam memang memiliki berbagai Keistimewaan lainnya, seperti Syam adalah benteng terakhir perang dahysat akhir zaman (HR Ahmad), dikaruniai pasukan terbaik, dan menjadi lokasi turunnya Nabi Isa AS (HR Muslim), dan di negeri inilah kelak Dajjal akan menemui ajalnya (HR Ahmad).
Namun sekali lagi, secara Naqli tidak ada hadits yang shorih menyebutkan Syam sebagai tempat kembalinya Khilafah. Itu artinya, hadits nubuwah tentang kembalinya Khilafah yang diriwayatkan imam Ahmad dapat terjadi di manapun di bumi Allah SWT.
Karena itu, bisa saja awalnya Khilafah tegak di Indonesia, kemudian karena terjadi berbagai fituhat dan untuk kepentingan dakwah, ibukota Khilafah berpindah ke Syam dan kemudian Syam menjadi pusat peradaban dunia. Menjadi pusat negara Islam di akhir zaman.
Karena itu, sikap kita sebagai kaum mukmin di negeri ini hendaklah khusnudz dzan Khilafah dapat tegak di Indonesia dan berlomba-lomba dengan kaum mukminin di berbagai belahan negeri lainnya untuk memperjuangkan Khilafah. Selanjutnya, biarlah Allah SWT yang menetapkan kaum dan negeri mana yang mendapatkan kemuliaan untuk menjadi titik tolak tegaknya Khilafah. Tentu saja, kemenangan hanya diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang layak.
Dahulu, orang-orang Arab dimuliakan dengan Khilafah. Mereka, menjadi pemimpin dan pengurus Khilafah, mengemban misi dakwah Islam ke seluruh penjuru alam.
Kemudian, Allah SWT pergilirkan bangsa Turki untuk mendapatkan kemuliaan, memimpin umat Islam dan melayani segala kepentingan dan kebutuhannya. Dan setelah Khilafah runtuh di Turki, belum ada satupun bangsa yang diberikan kemuliaan untuk mengemban amanah Khilafah.
Lagipula, negeri ini sudah terlalu lama rusak diatur dengan sekulerisme demokrasi. Sudah saatnya umat Islam di negeri ini bangkit, dan menjadikan Islam sebagai asas kebangkitan.
Sekali lagi, negeri ini, Indonesia, sangat layak untuk menjadi tempat titik tolak berdirinya Khilafah. Selanjutnya, dari negeri ini Khilafah akan melakukan berbagai futuhat, dan akhirnya Khilafah akan kembali menjadi mercusuar dunia. Soal nantinya, Ibukota Khilafah akan berpusat di Syam, itu semua terjadi atas kehendak Allah SWT semata.
Tugas kita, adalah berjuang semaksimal mungkin, di negeri ini, tempat kita berpijak, agar Khilafah segera tegak, berlomba-lomba (fastabiqul Khoirot) dengan saudara-saudara kaum mukminin lainnya dari berbagai penjuru negeri. Insyaallah, kemenangan akan diberikan kepada siapapun yang memang telah melayakan diri untuk diberi pertolongan. [].
.
Follow Us Ahmad Khozinudin Channel
https://heylink.me/AK_Channel/
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Secara Naqli, Khilafah pasti kembali namun tidak dijelaskan akan kembali tegak darimana. Memang ada hadits yang mengabarkan syam (Palestina) akan kembali menjadi pusat peradaban Islam, merupakan pusat negeri Islam pada akhir zaman seperti riwayat dari Imam an-Nasai. Namun hadist ini tidak mengabarkan Syam menjadi titik tolak kembalinya Khilafah.
Syam memang memiliki berbagai Keistimewaan lainnya, seperti Syam adalah benteng terakhir perang dahysat akhir zaman (HR Ahmad), dikaruniai pasukan terbaik, dan menjadi lokasi turunnya Nabi Isa AS (HR Muslim), dan di negeri inilah kelak Dajjal akan menemui ajalnya (HR Ahmad).
Namun sekali lagi, secara Naqli tidak ada hadits yang shorih menyebutkan Syam sebagai tempat kembalinya Khilafah. Itu artinya, hadits nubuwah tentang kembalinya Khilafah yang diriwayatkan imam Ahmad dapat terjadi di manapun di bumi Allah SWT.
Karena itu, bisa saja awalnya Khilafah tegak di Indonesia, kemudian karena terjadi berbagai fituhat dan untuk kepentingan dakwah, ibukota Khilafah berpindah ke Syam dan kemudian Syam menjadi pusat peradaban dunia. Menjadi pusat negara Islam di akhir zaman.
Karena itu, sikap kita sebagai kaum mukmin di negeri ini hendaklah khusnudz dzan Khilafah dapat tegak di Indonesia dan berlomba-lomba dengan kaum mukminin di berbagai belahan negeri lainnya untuk memperjuangkan Khilafah. Selanjutnya, biarlah Allah SWT yang menetapkan kaum dan negeri mana yang mendapatkan kemuliaan untuk menjadi titik tolak tegaknya Khilafah. Tentu saja, kemenangan hanya diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang layak.
Dahulu, orang-orang Arab dimuliakan dengan Khilafah. Mereka, menjadi pemimpin dan pengurus Khilafah, mengemban misi dakwah Islam ke seluruh penjuru alam.
Kemudian, Allah SWT pergilirkan bangsa Turki untuk mendapatkan kemuliaan, memimpin umat Islam dan melayani segala kepentingan dan kebutuhannya. Dan setelah Khilafah runtuh di Turki, belum ada satupun bangsa yang diberikan kemuliaan untuk mengemban amanah Khilafah.
Lagipula, negeri ini sudah terlalu lama rusak diatur dengan sekulerisme demokrasi. Sudah saatnya umat Islam di negeri ini bangkit, dan menjadikan Islam sebagai asas kebangkitan.
Sekali lagi, negeri ini, Indonesia, sangat layak untuk menjadi tempat titik tolak berdirinya Khilafah. Selanjutnya, dari negeri ini Khilafah akan melakukan berbagai futuhat, dan akhirnya Khilafah akan kembali menjadi mercusuar dunia. Soal nantinya, Ibukota Khilafah akan berpusat di Syam, itu semua terjadi atas kehendak Allah SWT semata.
Tugas kita, adalah berjuang semaksimal mungkin, di negeri ini, tempat kita berpijak, agar Khilafah segera tegak, berlomba-lomba (fastabiqul Khoirot) dengan saudara-saudara kaum mukminin lainnya dari berbagai penjuru negeri. Insyaallah, kemenangan akan diberikan kepada siapapun yang memang telah melayakan diri untuk diberi pertolongan. [].
.
Follow Us Ahmad Khozinudin Channel
https://heylink.me/AK_Channel/
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik