Hanya Hukum Allah yang Layak Diterapkan - Tinta Media

Minggu, 15 Mei 2022

Hanya Hukum Allah yang Layak Diterapkan


Tinta Media  - Beberapa hari yang lalu, tersebar berita bahwa terdapat sebuah akun youtube yang mengundang seorang pasangan gay di acara yang mereka selenggarakan. Mungkin sebagian dari kalian sobat milenial, sudah mengetahui berita tersebut. Saat membaca berita tersebut, apa yang ada di dalam benak kalian? Secara pribadi saat membaca dan melihat berita tersebut, saya sangat terkejut. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi mayoritas muslim. Bukannya dikecam, para pelaku LGBT tersebut bahkan disambut dan  diundang disebuah acara. Ini adalah sebuah fakta yang sangat ironis, yang terjadi di negri khatulistiwa ini. Predikat muslim terbanyak ternyata tak menyelamatkan negri kepulauan ini dari bahaya kaum yang sangat hina dan tercela ini.

Adanya berita tersebut sudah seharusnya menyadarkan kita bahwa negara kita ini sudah diambang kehancurannya. Yang tentu saja penyebabnya adalah dipisahkannya ilmu agama dari kehidupan. Padahal, sudah jelas bahwa pedoman hidup kita itu adalah Al-Qur’an, lalu mengapa kita masih enggan untuk hidup dengan syariat yang berasal dari Allah? Berawal dari munculnya sistem kapitalisme, membuat manusia semakin jauh dari Sang Penciptanya. Kemudian, perlahan mengikuti hawa nafsu yang berasal dari setan, sehingga tibalah pada sebuah titik yang sangat gelap dan pekat. Dan tentu saja berseminya para pelaku perbuatan kaum sodom ini karena sistem yang saat ini juga mendukung keberlangsungan adanya mereka. Ya, kapitalisme dan demokrasi telah membuat kehidupan menjadi hancur tak bersisa.

Masihkah kita akan memuja demokrasi yang hanya mengantarkan manusia dan kehidupan ini pada kehinaan dan kehancuran. Belum cukupkah berbagai kerusakan dan kesempitan hidup yang kita alami ini menjadi pengingat. Tidak ada hukum atau aturan yang layak mengatur manusia selain Islam. Karena Islam turun tidak hanya sebagai agama ritual, namun lebih dari itu. Sebuah ideologi (akidah yang memancarkan aturan) yang sempurna dari zat yang maha sempurna. Tidak butuh dan tidak tergantung kepada makhluk. Sebagaimana tercantum dalam surat Yusuf ayat 40, yang artinya, “Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan (hukum) hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah sealin Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Padahal pada zaman Rasulullah dahulu, ketika ada seorang pelaku LGBT menghadap beliau, beliau langsung berkata, “Keluarkan ia dari sini, dan jangan biarkan ia memasuki Madinah lagi”. Yang pasti si pelaku itu diusir, dan disembunyikan. Bukan seperti saat ini yang ada malah ditampakkan secara terang-terangan dan dijadikan teladan. Astaghfirullah hal ‘adzim. Kita juga mengetahui bahwa jika kemaksiatan telah tampak dimuka bumi, maka tunggulah adzab yang akan Allah SWT turunkan.

Allah SWT berfirman dalam surat al-Ankabut ayat 33-34 yang artinya, “Dan ketika para utusan Kami (para malaikat) datang kepada Lut, dia merasa bersedih hati karena (kedatangan) mereka, dan merasa tidak memiliki kekuatan untuk melindungi mereka. Dan mereka para utusan berkata, “Janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati. Sesungguhnyan kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tinggal (dibinasakan)”. “Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik”.

Sebagai remaja dambaan umat, kita seharusnya sadar bahwa kini umat butuh bantuan kita untuk menyadarkan para pelaku kemaksiatan dan kejahatan. Pun, para pemimpin yang zalim seharusnya kita juga menyadarkan mereka. Lewat apa? bisa melalui podcast ringan, gambar, ataupun video dan ceramah singkat. Karena remaja yang cerdas dan bijak adalah yang bisa memanfaatkan sesuatu untuk kebangkitan dan kejayaan Islam. Apalagi zaman sekarang yang serba canggih, tentu lebih mudah lagi untuk kita menyebarkan dakwah Islam. Atau yang merasa kurang di bagian public speaking, kita bisa mengasah kemampuan kita di bidang tulis-menulis. Apapun hambatan yang kita lalui, jangan pernah lupa bahwa Allah Subhannahu Wata’ala akan selalu ada bagi hamba-hamba-Nya yang meminta dan berserah diri pada-Nya.

Karena hanya dengan adanya sebuah kepemimpinan tunggal lah kemaksiatan ini akan teratasi. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus maksimalkan masa muda kita ini untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam menyebarkan dakwah Islam ke segala penjuru dunia. Dan jangan pernah berhenti hingga Khilafah tegak kembali atau ketika maut menghampiri diri ini. Hamasah pejuang! Allahuakbar.

Wallahu ‘alam bish showwab.

Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
Siswi DKDM PP Baron 1 Nganjuk
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :