DEPORTASI USTADZ ABDUL SOMAD ADALAH BENTUK PELECEHAN PADA ISLAM - Tinta Media

Sabtu, 21 Mei 2022

DEPORTASI USTADZ ABDUL SOMAD ADALAH BENTUK PELECEHAN PADA ISLAM


Tinta Media  - Berdasarkan situs resmi Kemendagri Singapura, Pemerintah Singapura mengakui telah menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad dengan beberapa alasan: 

1. Ustadz Abdul Somad membuat komentar yang merendahkan penganut agama lain, dan secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir 

2. Ustadz Abdul Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura 

3. Ustadz Abdul Somad pernah berceramah aksi bom bunuh diri sah jika dikaitkan dengan konflik Israel-Palestina. Hal ini sebagai perjuangan dan mati syahid. 

Penulis betul-betul ingin tahu, siapa yang ada dibalik semua tindakan deportasi ini. Apakah bener-bener langsung dari pihak Singapura?  Atau dari pihak lain?  Atau dari pihak di  Indonesia? Jawaban akan hal ini menentukan konteks persoalannya. 

Penulis berpendapat bahwa tak ada satupun tuduhan dari Singapura yang memiliki nilai dalam timbangan syariah Islam. Semua yang diceramahkan oleh Ustadz Abdul Somad dan yang diberikan cap negatif oleh Singapura adalah bagian dari syariah Islam. Artinya tindakan Singapura nyata melecehkan Syariah Islam. 

Tindakan Singapura adalah wujud Islamophobia yang lahir dari kebencian pada Islam dan sikap mengagung-agungkan sekulerisme dalam kehidupan serta menganggap pluralisme adalah segalanya. 

Tuduhan bahwa konten ceramah Ustadz Abdul Somad menimbulkan segregasi (memecah belah) bener-bener absurd. Sekaligus tuduhan buruk pada Syariah Islam.  Islam hadir untuk memberikan rahmat untuk semesta alam bukan untuk memecah belah seperti tuduhan Singapura. 

Oleh karena itu harus ada tindakan tegas pada Singapura atas kesombongannya. 

Seharusnya penguasa negeri ini memberikan perlindungan kepada Ustadz Abdul Somad sekaligus bertindak tegas pada Singapura. Kalo penguasa negeri ini tidak melakukannya maka diduga penguasa negeri ini selaras, diduga setali tiga uang dengan penguasa Singapura. 

Penulis berharap semoga umat Islam semakin menyadari bahwa tanpa kekuasaan yang berpihak serius 100% pada Syariah Islam maka umat Islam, ulama dan ajaran Islam akan selalu dilecehkan dan dimonsterisasi.  Di sinilah perlu menyegerakan persatuan dalam perjuangan untuk tegaknya Khilafah. 

Allahu Akbar 

#SalamRevolusiPemikiranTanpaKekerasan 

Oleh: Agung Wisnuwardana 
Direktur Indonesia Justice Monitor 

https://www.facebook.com/100039916191590/posts/725406838799849/
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :