Tinta Media - Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna (YRT) mengingatkan kepada umat Islam agar menempatkan cinta dan benci karena Allah SWT semata.
"Kita harus menempatkan cinta dan benci semata karena Allah SWT," tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (10/5/2022).
Ajengan menyatakan bahwa sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam riwayat Imam Ahmad dan abu Dawud bahwa cinta dan benci karena Allah adalah visualisasi manisnya keimanan seorang mukmin.
Ia melanjutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Jika sebuah dosa dilakukan di muka bumi, maka siapa saja yang menyaksikannya lalu membencinya, dia seperti orang yang tidak menyaksikannya, sedangkan orang yang tidak menyaksikannya namun meridhainya maka dia seperti orang yang menyaksikannya, (Al l-Jami' Al-Shaghir, no. 689)," bebernya.
"Meridhai sebuah dosa sama dengan menjadi saksi atas kemungkaran tersebut," ujarnya.
Menurutnya, penolakan dan kebencian kepada kemungkaran seperti kezaliman penguasa, penjualan aset negara, korupsi dalam bidang politik, ketidakpastian dan ketidakadilan hukum, penistaan pada ajaran Islam, dan rusaknya tatanan sosial seperti LG8T, "Adalah karena dorongan iman," paparnya.
"Para pengemban dakwah harus berada di garda terdepan dalam memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar," tegasnya.
"Jadi kemarahan umat pada promosi kemungkaran seperti podcast tutorial kaum sodom baru-baru ini adalah hal yang sudah semestinya," ungkapnya.
"Dimana dorongannya adalah keimanan," tandasnya.[] Ajirah
"Kita harus menempatkan cinta dan benci semata karena Allah SWT," tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (10/5/2022).
Ajengan menyatakan bahwa sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam riwayat Imam Ahmad dan abu Dawud bahwa cinta dan benci karena Allah adalah visualisasi manisnya keimanan seorang mukmin.
Ia melanjutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Jika sebuah dosa dilakukan di muka bumi, maka siapa saja yang menyaksikannya lalu membencinya, dia seperti orang yang tidak menyaksikannya, sedangkan orang yang tidak menyaksikannya namun meridhainya maka dia seperti orang yang menyaksikannya, (Al l-Jami' Al-Shaghir, no. 689)," bebernya.
"Meridhai sebuah dosa sama dengan menjadi saksi atas kemungkaran tersebut," ujarnya.
Menurutnya, penolakan dan kebencian kepada kemungkaran seperti kezaliman penguasa, penjualan aset negara, korupsi dalam bidang politik, ketidakpastian dan ketidakadilan hukum, penistaan pada ajaran Islam, dan rusaknya tatanan sosial seperti LG8T, "Adalah karena dorongan iman," paparnya.
"Para pengemban dakwah harus berada di garda terdepan dalam memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar," tegasnya.
"Jadi kemarahan umat pada promosi kemungkaran seperti podcast tutorial kaum sodom baru-baru ini adalah hal yang sudah semestinya," ungkapnya.
"Dimana dorongannya adalah keimanan," tandasnya.[] Ajirah