Ahmad Khozinudin: Ada Modus Menghilangkan Pertalite dari Peredaran? - Tinta Media

Minggu, 29 Mei 2022

Ahmad Khozinudin: Ada Modus Menghilangkan Pertalite dari Peredaran?


Tinta Media - Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin menilai ada modus untuk menghilangkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dengan memaksa konsumen mengkonsumsi pertamax.

"Nampaknya, modus untuk menghilangkan BBM jenis pertalite dari peredaran, dan memaksa konsumen akhirnya mengkonsumsi Pertamax yang harganya sudah dinaikkan, benar-benar akan terjadi. Bahkan, mekanismenya lebih canggih ketimbang dulu saat menghilangkan premium," tuturnya kepada Tinta Media, Sabtu (28/2/2022).

Cara seperti ini, menurutnya, juga pernah dilakukan pemerintah sebelumnya. Mengalihkan masyarakat dari penggunaan premium ke pertalite dan pertamax. "Dulu, premium dihilangkan dengan modus 'sedang dalam pengiriman'. Hal ini memaksa konsumen beralih ke Pertalite dan Pertamax, sampai akhirnya pasokan premium benar-benar dihilangkan. Selanjutnya, pemerintah menyewa sejumlah lembaga survei, pengamat dan peneliti, untuk melantunkan syair: konsumen sudah memiliki kesadaran, beralih dari premium ke pertalite dan pertamax," tegasnya.

Ia menilai, modus subsidi tertutup dengan tujuan menghilangkan pertalite dari peredaran sangat membebani rakyat.

"Modus menghilangkan Pertalite yang implikasinya membebani rakyat, akan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital dengan modus subsidi tertutup," imbuhnya.

Sebagaimana dikabarkan, Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan implementasi subsidi tertutup pada BBM bersubsidi bakal bertopang pada pemanfaatan infrastruktur digital.

Menurut Alfon, "Pemerintah berencana untuk meniru sistem registrasi dan pelacakan yang terdapat pada fitur Aplikasi PeduliLindungi."

Tentunya semua konsumen wajib registrasi seperti aplikasi PeduliLindungi.

“Harapan kami semuanya bisa terdigitalisasi, skemanya seperti itu. Semua konsumen pengguna wajib registrasi seperti PeduliLindungi nanti kalau sistem digitalnya sudah siap akan dijalankan seperti itu,” kata Alfon melalui sambungan telepon, Kamis (26/5/2022).

Jadi, kedepannya hanya yang terdaftar sebagai penerima subsidi pertalite saja yang dapat membeli pertalite. Penerimaan ini datanya dilakukan secara sepihak. Awalnya, data bisa sulit diakses, error, dan kombinasi narasi 'PERTALITE SEDANG DALAM PENGIRIMAN.'

Sampai akhirnya semua kendaraan bermotor kehabisan bensin, dan mau tidak mau masyarakat dipaksa membeli pertamax.

"Saat habbit masyarakat sudah dipaksa ke pertamax, pada akhirnya pertalite akan dihilangkan," bebernya.

Ia menduga sepertinya inilah yang akan dieksekusi pemerintah untuk menghindari kenaikan harga BBM. Sebab, jika menaikkan BBM secara terbuka khawatir akan  menyulut kemarahan rakyat.

"Modus penyaluran subsidi secara tertutup, adalah cara untuk menaikkan BBM secara tertutup, memaksa masyarakat migrasi dari pertalite ke pertamax," pungkasnya. [] Yupi UN
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :