Ustazah Siti Nafidah: Umat Islam Hari Ini Tidak Baik-Baik Saja - Tinta Media

Rabu, 13 April 2022

Ustazah Siti Nafidah: Umat Islam Hari Ini Tidak Baik-Baik Saja

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1Yvly3x3r7hFt-WpLIQRwv7wUgbha7qkX

Tinta Media - Mencermati fakta umat Islam saat ini yang kerap menjadi objek nyinyir pihak-pihak tertentu, Aktivis Muslimah, Ustazah Siti Nafidah Anshory menyampaikan, bahwa umat islam saat ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Umat Islam hari, kaum muslimin hari ini itu dalam keadaan yang tidak baik-baik saja," tuturnya dalam program Taman Ibunda : Keluarga Sumber Energi Amar Ma'ruf Nahi Munkar, di Khilafah Channel Reborn, Kamis (07/04/2022).

Menurutnya, kondisi sedang tidak baik-baik saja itu, meliputi berbagai bidang kehidupan. Mulai dari ekonomi, saat Ramadhan sekarang , kondisinya bukan bertambah baik, tetapi yang dirasakan oleh masyarakat justru semakin berat. Gap social juga demikian lebar, di satu sisi muncul orang-orang kaya yang mempertontonkan kehidupan yang wah, sementara di pihak lain betapa stress social sedemikian merebak sampai memunculkan kasus-kasus yang di luar nalar.

Ia mencontohkan kasus seorang ibu yang tega membunuh anaknya dengan alasan ekonomi, dan seterusnya. Kemudian bidang politik, betapa umat islam saat ini tidak punya wibawa sama sekali secara politik. Sehingga kebaikan yang seharusnya diapresiasi, tapi kemudian malah dipandang buruk, bahkan yang berkomentar buruk itu adalah seorang tokoh masyarakat, seorang pejabat.

Potret Umat islam

Ia menilai potret umat islam saat ini telah jauh dari gambaran yang sebenarnya, padahal Allah SWT telah memberikan predikat sebaik-baik umat, umat terbaik,  juga ummatan wasathon, umat pertengahan, umat penegak keadilan.

Namun, predikat itu sudah hilang dari gambaran kita. Saat ini yang terbenakkan dalam diri umat terkait kondisi umat islam adalah gambaran yang buruk-buruk. Mulai dari juara korupsi, juara maksiyat, dan juara segala macam yang buruk. Walhasil, antara idealita dengan realita tidak berkesesuaian.

Tiga Faktor Penyebab

Bila ditilik, Ustazah Siti Nafidah menganalisis bahwa ada tiga faktor penyebab ketidaksesuain antara idealita dengan realita umat islam saat ini, yang menghasilkan krisis multidimensi.

Yang pertama, adalah faktor individu. Ia menilai bahwa individu muslim saat ini, ada dalam kondisi lemah dari sisi pemahaman, padahal pemahaman itulah yang mempengaruhi perilaku seseorang.

Yang kedua, adalah lemahnya kontrol masyarakat. Di mana, umat islam saat ini telah kehilangan budaya tradisi atau budaya amar ma'ruf nahi munkar. Ia memandang bahwa budaya amar ma'ruf nahi munkar saat ini telah jauh dari budaya umat. Jikapun ada, aktivitas tersebut hanya dilakukan oleh sekelompok orang atau orang-orang tertentu saja. Sehingga terkesan eksklusif. Masing- masing berjalan sendiri.

Di satu sisi ada yang berdakwah beramar ma'ruf nahi munkar, namun di sisi lain banyak pula yang bermaksiyat, banyak yang melakukan amar munkar nahi ma'ruf. Dan, ketika kemunkaran itu tidak dicegah, karena yang melakukan amar ma'ruf nahi munkar itu sedikit jumlahnya, orang cenderung menolerir kemaksiyatan itu sendiri.

Walhasil, ketika ada yang menghina islam, justru malah ditolerir. Dan ini adalah sebuah kebahayaan, karena dengannya akan menghantarkan pada krisis atau kemaksiyatan yang merajalela.

Faktor ketiga adalah, disfungsinya peran negara. Semestinya, negara itu, dia adalah sebagai penjaga, kalau dalam istilah fiqhnya negara itu adalah sebagai raain. Namun, sekarang ini negara itu justru abai, bahkan dia malah melegitimasi kemaksiyatan dengan menerapkan sistem aturan yang tidak mengenal halal dan haram. Sehingga ketika ada orang yang berusaha untuk taat, justru malah dinyinyirin, atau bahkan dianggap membahayakan.

Di samping itu juga, ada aturan-aturan yang melegitimasi kerusakan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kondisi umat itu, jauh dari perketidaksesuaian mestinya.

Harus Fokus

Ia memandang, upaya yang harus dilakukan untuk mengembalikan kondisi umat menjadi sebaik-baik umat hanya bisa dilakukan dengan fokus terhadap ketiga hal di atas.

"Nah, berarti fokus ke tiga  hal tadi," tegasnya.

Yang pertama itu adalah membina diri secara pribadi, kemudian juga umat. Supaya umat ini terdiri dari pribadi-pribadi yang memiliki ketaqwaan, yang imannya kuat sekaligus produktif. Iman produktif itu adalah iman yang memperlihatkan kesiapan untuk taat, baik di kalangan rakyat, maupun pemimpin.

Menurutnya, bila tiga hal ini dikaitkan dengan Ramadhan, merupakan target ibadah Ramadhan, la'alakum tattaquun.

Ia juga menasihati ketika kita terjun ke dalam aktivitas amar ma'ruf nahi munkar, jangan menghiraukan kelompok yang nyinyir terhadap aktivitas kita.

"Biarlah kita dianggap, misalnya melawan arus, dalam artian orang mengajak kemunkaran, kita mengajak kebaikan. Orang mencegah yang ma'ruf, kita mencegah yang munkar. Jadi, mau tidak mau harus kita lakukan. Karena ini yang kemudian akan mengembalikan predikat umat ini menjadi khaira ummah," tandasnya.

Terakhir, Ustazah Siti Nafidah mengingatkan bahwa yang tak kalah penting, dan seharusnya menjadi agenda kita semua dalam aktivitas dakwah atau amar ma'ruf  nahi munkar itu, adalah mengarahkan dakwah ini ke arah mewujudkan masyarakat yang kemudian pemikirannya, perasaannya, dan aturan yang diterapkannya itu adalah sama, yaitu Islam.

"Nah, ini memang menjadi PR kita semua. Supaya kondisi yang ada sekarang ini bisa berubah,"pungkasnya.
[] 'Aziimatul Azka
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :