Ustaz Nafiz: Jadikan Ramadhan Momen Mendidik Anak dan Diri Sendiri - Tinta Media

Senin, 11 April 2022

Ustaz Nafiz: Jadikan Ramadhan Momen Mendidik Anak dan Diri Sendiri

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1CnmTTpp3bvobEMVRVkwXKIsCaK0F5vrW

Tinta Media - Ustadz Rizky Nafiz dalam tausiyahnya mengajak umat untuk menjadikan Ramadhan sebagai momen mendidik anak dan diri sendiri, di kanal YouTube At-Tafkir rubrik Tausiyah Ramadhan bertajuk Bulan Ramadhan Bulan Pendidikan, Selasa (5/4/2022).

“Maka marilah kita bersama-sama menjadikan Ramadhan kali ini, bulan suci untuk pendidikan, mendidik anak-anak kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan terutama mendidik diri kita sendiri agar senantiasa berimbas apa yang sudah kita lakukan selama Ramadhan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya”, ajaknya.
Menurutnya, Ramadhan adalah bulan yang luar biasa, bulan penuh ampunan dan keberkahan, di samping itu Ramadhan juga bulan pendidikan.
”Mengapa demikian?” tanyanya.

“Saat kali pertama kita mendidik anak-anak belajar menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, penting bagi orang tua untuk menjadikan pengalaman pertama tersebut sebagai pengalaman yang penuh makna dan membahagiakan bagi mereka. Salah satunya mungkin dengan memberikan hadiah ketika mereka berhasil puasa satu hari penuh, belajar menahan haus dan lapar, saat itulah buat mereka merasa mendapatkan hal yang luar biasa. Dan hal itu wajar dilakukan orang tua, tentunya juga menjadi kebahagiaan yang luar biasa bagi orang tua dan itu momen yang tepat untuk mendidik mereka,” ungkapnya.

“Jika kita memiliki anak atau keponakan, Ramadhan bulan pembelajaran bagi mereka, bagi putra putri kita yang sebelumnya belum pernah berpuasa, yang Ramadhan merupakan awal bagi mereka melakukan puasa akan menjadi sesuatu yang luar biasa, bagaimana mereka menahan lapar, menahan haus hingga berbuka, tentu sangat berkesan bagi mereka, bagaimana kita mendidik anak-anak sholat taraweh bersama teman-teman nya, bagaimana sahur saat kondisi sedang mengantuk. Itulah pentingnya kita menjadikan pengalaman tersebut menjadi pengalaman yang bermakna dan membahagiakan mereka. MasyaaAllah, tentunya menjadi kebahagiaan yang sangat luar biasa pula bagi orang tua,“ lanjutnya.

Ustaz Nafiz juga mengungkapkan bahwa mengajarkan berpuasa pada anak, akan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.

“Bagaimana kita memahamkan pada anak-anak rasanya orang yang lapar, yang sebelumnya belum pernah mereka rasakan. Setelah mereka rasakan lapar yang juga menimpa mereka tentunya hal ini akan menimbulkan empati bagi anak-anak,” ungkapnya.

Tidak hanya bagi anak-anak, menurutnya, Ramadhan juga menjadi bulan pembelajaran bagi diri sendiri. Mendidik diri untuk menahan hawa nafsu, untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan perbuatan yang sia-sia, serta mendidik diri untuk terus meningkatkan ibadah.
“Lantas bagaimana dengan orang dewasa? Tentu saja bulan Ramadhan adalah bulan pembelajaran atau bulan pendidikan bagi kita. Kita belajar menahan diri, menahan hawa nafsu, belajar untuk melakukan amalan-amalan tidak hanya fardhu, kita tingkatkan dengan yang sunnah juga. Mungkin memang terasa berat, di samping aktifitas harian yang kita lakukan, bekerja, mengurus anak keluarga, kita masih harus beribadah membaca Al-Quran. MasyaAllah, luar biasa,” jelasnya.

Ditambahkan pula olehnya, pembelajaran yang didapat di bulan Ramadhan membawa manfaat yang luar biasa, yang jika dilaksanakan akan membawa perubahan menjadi lebih baik.

“Lantas kalau pembelajaran apakah bermanfaat bagi kita? MasyaAllah pendidikan itu luar biasa manfaatnya, “ tegasnya.
Dicontohkannya seseorang yang tidak tahu adanya amalan shalih sebelumnya, setelah dia mengetahui, kemudian mendidik diri untuk melakukan amal shalih tersebut, terjadi suatu perubahan pada dirinya. Atau seorang yang tengah bermaksiat, kemudian dia tahu yang dilakukan suatu kemaksiatan, setelah belajar, mendidik dirinya baik pada guru atau ustaz, kyai dan orang lain lantas meninggalkan perbuatan itu, maka ini sebuah makna yang penting baginya.

Menurutnya, itulah kenapa orang yang berilmu termasuk salah satu yang diangkat derajatnya oleh Allah SWT, karena dengan ilmunya, orang akan bergerak melakukan perubahan menjadi lebih baik.

“Untuk itu sangatlah tepat dan wajar apabila Allah SWT mengangkat derajat, baik itu orang yang bertaqwa dan orang yang berilmu beberapa derajat. Dikarenakan apabila orang berilmu, dia tau ilmunya dan melaksanakan ilmu tersebut,” urainya.
Sebagaimana juga Rasulullah SAW bersabda: ”Thalabul ilmi faridhatun ‘alaa kulli muslimin wal muslimat”. Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimat.

Karena menurutnya, penting mendidik diri dari segala amarah, hawa nafsu, serta apa pun itu untuk menjadi manusia yang lebih baik, terlebih di bulan suci Ramadhan ini. Dengan harapan setelahnya akan terus terbiasa melakukan amal shalih, terbiasa meninggalkan maksiat seperti pada saat Ramadhan.

“Karena itulah pentingnya kita mendidik diri kita, mendidik menahan segala amarah, hawa nafsu, untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dan tentu saja mendidik di bulan Ramadhan ini harapannya adalah setelah belajar menempa diri, mendidik diri satu bulan penuh, maka berimbas pada bulan-bulan selanjutnya. Kita juga melakukan amal shalih sebagaimana kita lakukan di bulan Ramadhan. Berharap di bulan-bulan berikutnya kita meninggalkan kemaksiatan sebagaimana kita tinggalkan pada saat bulan suci Ramadhan,” paparnya.

Di ungkapnya, bahwa orang yang berilmu sungguh sangat berbahagia dibanding orang yang tidak berilmu.

“Semoga kita bisa melakukan amal shalih Ramadhan, melaksanakan semua ibadah di bulan Ramadhan dengan lancar dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, mendapatkan ampunan dari Nya. Semoga kita semua diselamatkan Allah fiddunn yaa wal akhirat,” pungkasnya.[]Sarie Rahman
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :