Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo: Kebijakan Rezim Demokrasi Ugal-ugalan - Tinta Media

Minggu, 10 April 2022

Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo: Kebijakan Rezim Demokrasi Ugal-ugalan

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1vKwythBESc34LK48cvJJwfn_3cGGPVNa

Tinta Media - Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo menyikapi kebijakan ugal-ugalan yang dibuat rezim Demokrasi tentang kenaikan harga kebutuhan pokok, Islamophobia, penghapusan madrasah, dan anak PKI menjadi TNI.

“Sungguh kebijakan yang sifatnya ugal-ugalan, yang semakin menambah jumlah kebijakan zalim yang dibuat oleh rezim demokrasi, kebijakan zalim yang semakin menyengsarakan rakyat,” ujar Kiai Ishaq Pengasuh Majelis Taklim Nurul Furqon dalam acara Ijtima' Ramadhan Ulama Aswaja: Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamofobia, Penghapusan Madrasah, dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI, Selasa (5/4/2022), di kanal YouTube Bromo Bermartabat.

Pasalnya, ia menjelaskan, harga kebutuhan pokok masyarakat melambung tinggi seperti minyak goreng dengan dibuat langka terlebih dahulu lalu dimunculkan harga lebih tinggi naik hampir 100%, dan harga BBM juga dinyatakan naik oleh Menteri BUMN pasti akan diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

“Padahal naiknya harga barang kebutuhan pokok tidak dibarengi dengan kenaikan penghasilan (gaji/upah) masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Kiai muda ini juga menjelaskan, adanya Islamofobia yang semakin masif terhadap Islam dan para pengamban dakwah Islam yang terus menerus dinarasikan. Rezim terus berusaha mengangkat isu terorisme dengan teror densus 88, dan pernyataan kontroversial yang dikemukakan oleh Menteri Agama tentang adzan.

“Dan yang mutakhir, ada info juga bahwa RUU SISDIKNAS memuat pasal yang diduga isinya akan menghapus madrasah dan tentu di dalamnya termasuk pesantren,” jelasnya.

“Seperti biasanya, rezim tidak pernah merasa bersalah, siapa saja yang mengkritisi kebijakan zalimnya justru akan diperkarakan, akan dipidanakan,” imbuh Kiai Ishaq.

Program moderasi beragama pun terus dilakukan rezim untuk merusak Islam, katanya, dengan adanya pernikahan beda agama dari sisi istana.
“Memang benar pesan dari junjungan kita, Nabiyina, Al-Amin Sayyidina wa Syafi'ina wa Maulana Muhammad saw:
لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ
Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia bergantung pada tali berikutnya, yang paling awal terputus adalah hukum (pemerintahan)nya, dan yang terakhir adalah sholat.” (HR Ahmad),” ungkapnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, rezim memberikan kesempatan terhadap anak keturunan PKI untuk menjadi anggota TNI, padahal dulu PKI membantai para Jendral TNI, Ulama, Kiai dan Santri, ini memberikan kesempatan membalas dendam kesumat. “Sungguh ‘perang’terhadap Islam dan umat Islam akan terus mereka kobarkan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo menolak dengan tegas semua kebijakan yang telah dibuat oleh rezim zalim Kapitalistik tersebut, dan meyerukan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt melalui perjuangan penerapan Islam secara Kaffah yang menjamin terwujudnya rahmat bagi semua dan menegakkan Khilafah Islamiyah, pemimpin tata dunia baru, institusi pelaksana penerapan syari'at islam secara kaffah.

“Tinggalkan demokrasi, sistem politik busuk kapitalisme, cukuplah Allah SWT sebagai Pelindung, Dialah sebaik-baik pelindung dan pemberi pertolongan,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :