UIY: Takwa Itu Istimewa - Tinta Media

Kamis, 07 April 2022

UIY: Takwa Itu Istimewa


https://drive.google.com/uc?export=view&id=1wUo3bZV9MVeLmiDM8rJMi0nRQxd3hT0k

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengatakan bahwa takwa itu istimewa.

“Bulan Ramadhan disebut sebagai  penghulunya para bulan. Artinya ini bulan yang istimewa. Pasti di dalamnya ada hal yang istimewa. Apa yang istimewa itu? Allah SWT sudah sebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 yang istimewa itu takwa. Tidak ada lagi yang istimewa dari itu,” tuturnya dalam acara Dialog Ramadhan: Meraih Kemuliaan Ramadhan, Sabtu (2/4/2022) melalui kanal Youtube Khilafah Reborn.

UIY berikan alasan kenapa takwa itu istimewa. Karena, pertama, takwa inilah yang akan menentukan derajat manusia dihadapan Allah SWT. “Bukan pangkat, derajat, kekayaan, kedudukan, kegagahan, kecantikan roman muka kita.  Bukan itu semua, tapi takwa kita,” tegasnya.

“Yang kedua  takwa pulalah yang akan menentukan posisi kita di akhirat kelak.  Di akhirat kelak posisi manusia itu itu hanya ada dua kemungkinan.  Kemungkinan yang pertama menjadi bagian dari ashabul yamin (golongan kanan) yaitu ashabul jannah atau kemungkinan yang kedua menjadi bagian dari ashabul syimal (golongan kiri) yaitu ashabul naar (ahli neraka/penghuni neraka),” imbuhnya.

Menurut UIY, tidak mungkin manusia menginginkan menjadi penduduk neraka. Sebab  neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Siksa paling ringan di dalam neraka adalah ketika kaki dikenakan terompah  dari api  membuat otak mendidih. Sementara manusia yang bertakwa dimasukkan dalam Surga Zumara.

Oleh karena itu, lanjutnya,  maka takwa ini haruslah menjadi pusat perhatian. “Kalau ada hal yang semestinya menjadi pusat perhatian dan karenanya seluruh energi kita itu kita kerahkan, seluruh pikiran waktu tenaga bahkan hidup kita dikerahkan untuk meraih itu. Itulah takwa,” tegasnya.

UIY menegaskan bahwa takwa itu pula yang akan membuat kita dalam menjalani kehidupan dunia ini penuh dengan kebaikan. Karena Allah SWT  menyatakan barangsiapa yang bertakwa maka  akan diberikan jalan keluar dari setiap persoalan hidup.

“Hidup yang paling nikmat itu bukan hidup yang tanpa persoalan itu tidak mungkin. Ciri orang hidup itu pasti bersama dengan persoalan.  Cuma ada yang dia bisa menyelesaikan masalah persoalan itu ada yang tidak. Bahkan ada yang tidak tahu apa persoalannya. Yang paling  pusing adalah orang yang jangankan menyelesaikan,  persoalannya apa itu saja  enggak  tahu,”jelasnya.

UIY menyimpulkan bahwa buah dari takwa adalah di dunia mendapatkan jalan keluar dari semua persoalannya dan mendapatkan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Kemudian di akhirat akan menjadi orang yang paling mulia disisi Allah dan akan ditempatkan sebagai penghuni surga.

“Saking istimewanya takwa ini sampai-sampai Allah SWT memfasilitasi kita satu bulan penuh untuk men-drive pikiran kita, jiwa kita untuk menjadi tunduk kepada Allah SWT,” tegasnya.

Kalau ada riyadhah jasadiah (latihan fisik), katanya, maka bulan Ramadhan disebut sebagai riyadhah ruhiyah (latihan mental), latihan kerohanian, spiritualisme kita untuk bisa menjadi orang yang bertakwa.

Menurut UIY, takwa itu sederhana, melaksanakan semua kewajiban meninggalkan semua yang dilarang Allah SWT. “Cara melatihnya dengan kita diperintahkan untuk meninggalkan yang halal. Kita tidak makan minum itu bukan karena makanan minuman itu haram, itu halal, tapi Allah perintahkan untuk meninggalkan. Ternyata bisa. Yang halal saja bisa kita tinggalkan apalagi yang haram,” bebernya.

“Jadi mestinya kalau kita menghayati betul , tubuh kita, jiwa kita,  ini akan terlatih  untuk tunduk dan patuh kepada Allah.  Jangankan meninggalkan yang haram meninggalkan yang halal pun ternyata bisa kalau kita ada  kemauan,” tambahnya.

UIY menegaskan bahwa kemauan untuk taat  itulah yang disebut dengan takwa.  “Takwa inilah yang semestinya kita punyai selepas Ramadhan. Harus ada penilaian pribadi untuk mengukur apakah takwa kita meningkat setelah Ramadhan,” tegasnya.

“Cara mengukurnya, apakah ada semangat ,ada sikap yang lebih besar ketundukan kita kepada Allah SWT.? Jika itu ada  itu tanda  bahwa buah takwa itu meningkat,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :