UIY: Iman Abu Bakar Itu Istimewa - Tinta Media

Minggu, 24 April 2022

UIY: Iman Abu Bakar Itu Istimewa


Tinta Media  - Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa  imannya Abu Bakar itu istimewa.

“Imannya Abu Bakar itu memang sangat istimewa.  Sampai-sampai Baginda Rasulullah SAW  dalam hadits riwayat Tirmidzi mengatakan, andai iman Abu  Bakar itu ditimbang dengan iman seluruh penduduk bumi maka imannya Abu Bakar itu lebih unggul,” tuturnya dalam acara Tausiyah Sahur: Begini Seharusnya Keimanan Muslim Sejati, Sabtu (23/4/2022) melalui kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.

Ia lalu menjelaskan keistimewaan imannya Abu Bakar.  Bahwa setelah peristiwa  isra mikraj, datang kepadanya serombongan orang musyrik,  menceritakan apa yang baru saja didengar dari Baginda Rasulullah SAW tentang perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu  naik ke Sidratul Muntaha. Berharap Abu Bakar As Siddiq menjadi ragu atau tidak percaya.

“Tapi apa yang kemudian terjadi? Abu Bakar  As-Siddiq mengatakan: 'Aku telah mempercayainya tentang kabar langit yakni wahyu. Maka bagaimana aku mendustakan kabar  peristiwa cerita Baginda Rasulullah SAW?' Lalu dia menutup perkataan itu dengan mengatakan  sepanjang dia yang berkata maka itu pasti benar,” tutur UIY mengisahkan.

Dari peristiwa itu UIY menyimpulkan bahwa Sahabat Abu Bakar As Siddiq tidak fokus kepada peristiwanya tapi fokus kepada siapa yang menyampaikannya. “Peristiwa isra mi'raj memang jangankan untuk ukuran masa itu untuk masa sekarang pun itu masih sangat sulit untuk dipahami,” ungkapnya.

“Bagaimana bisa dalam waktu kurang lebih sekitar 10 jam Baginda Rasul SAW bisa melintas dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang kurang lebih berjarak 1500 KM.  Kemudian naik ke  Sidratul Muntaha, langit ke-7 yang para ilmuwan sekarang  mencoba  menghitung, maka hitungan itu ketemu dengan cara yang luar biasa karena jaraknya sangat jauh,” beber UIY melukiskan peristiwa isra mikraj dengan takjub.

Tetapi Abu Bakar Siddiq, menurutnya, dengan mudahnya beriman kepada peristiwa itu. Karena dia fokus pada siapa yang menceritakan. Yang menceritakan adalah orang yang selama ini dikenal sebagai Al Amin. Maka dia katakan, “Sepanjang dia yang mengatakan maka pasti itu benar.”

“Memang  begitulah!  Tidaklah dia, Muhammad, berkata -kata kecuali berdasarkan wahyu yang diwahyukan kepadanya,” tegas UIY mengutip al Quran surat An Najm ayat 3.  

UIY berharap, semestinya sebagai seorang Muslim membangun kepercayaan atau keimanan kepada seluruh perkara agama itu bertumpu kepada dalil.

 “Nabi Sudah lama tidak ada bersama kita.  Tapi tinggalan Nabi yaitu Al-Quran dan hadis  masih ada bersama kita. Dan tinggalan Nabi, Al-Qur'an dan hadis itulah yang telah disampaikan oleh Baginda Rasul SAW kepada kita,” terangnya.

Karena itulah, harapnya, semestinya umat Islam mempercayai seluruh apa yang menjadi isi dari Al-Qur'an dan hadis.  “Bila demikian cara kita beriman kepada agama kita maka insyaa Allah kita akan memiliki iman yang kokoh sebagaimana kokohnya Iman Abu Bakar As Siddiq,” terang UIY meyakinkan.

“Mudah-mudahan kita bisa meneladani cara berimannya sahabat Abu Bakar ash Siddiq, agar kita menjadi seorang Muslim yang sejati,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :