TASAWUF, ISTIQAMAH DAN KETENANGAN - Tinta Media

Minggu, 03 April 2022

TASAWUF, ISTIQAMAH DAN KETENANGAN

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1F5PiDLPlTAeKuVQkTN9RrRELzXJRDYSG
Tinta Media - Tasawuf itu ilmu tentang raqaiq (kelembutan hati). Hati lembut, ketika kita selalu menyadari hubungan kita dengan Allâh. Dalam bahasa al-'Allamah al-Qadhi Syaikh  Taqiyuddin an-Nabhani, disebut "Idrak Sillah Billah".

Kesadaran hubungan kita dengan Allâh itu disebut "Ruh". Sedangkan kesadaran, bahwa semua alam, manusia dan kehidupan itu makhluk Allâh, adalah "Nahiyah Ruhiyah". Karena itu, dalam pandangan Islam, tak ada satu pun di dunia ini yang terpisah dengan Allâh. Baik benda maupun perbuatan. 

Karena itu, falsafah Islam, sekaligus puncak Tasawuf Islam itu adalah menyatukan materi (perbuatan dan benda) dengan Ruh (Allâh dan titah-Nya), yang disebut Syaikh Taqi dengan "Mazju al-Madah bi ar-Ruh".

Imam al-Ghazali menyebut ada dua rukun Tasawuf, "Istiqamah", yaitu kemampuan kita mengorbankan kemauan hawa nafsu untuk diri kita. Sehingga bisa istiqamah dalam ketaatan. Kedua, "Sukun" (ketenangan), tidak terpengaruh dengan makhluk, tidak juga menganggu makhluk lain.

Itulah rukun Tasawuf, kata Imam al-Ghazali, dalam nasihatnya kepada muridnya, dalam kitab "Ayyuha al-Walad".

Istiqamah lebih baik dari seribu karamah. Karena karomah lahir dari istiqamah. Istiqamah hanya bisa diraih dengan mengorbankan hawa nafsu semata untuk mengikuti maunya Allâh. Dari istiqamah lahir ketenangan, fokus pada tujuan dan target, tidak lagi menoleh ke kanan-kiri. Tidak terpengaruh dengan apapun dan siapapun.

Semoga kita semua diistiqamahkan oleh Allâh dalam ketaatan. Hati, lisan dan pikiran kita dijadikan "sukun" dan fokus pada apa yang ada di sisi Allâh, bukan dunia yang fana.

Oleh: KH. Hafidz Abdurrahman,M.A. 
Mudir Ma’had Wakaf Syaraful Haramain 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :