Tinta Media - Mudir Ma’had Wakaf Syaraful Haramain KH Hafidz Abdurrahman, M.A. berikan tips planing penting Ramadhan yang produktif.
“Sepuluh perkara penting yang harus diperhatikan selama Ramadhan,” tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (3/4/2022).
Pertama, sedikit bicara, sedikit bergurau, dan mengecilkan volume suara. “Karena Nabi SAW bersabda Pada saat salah seorang di antara kalian berpuasa, maka hendaknya tidak mengucapkan kata-kata jorok, gaduh...,” ujarnya.
Kedua, jangan membalas kemarahan orang dalam hal apapun. “Cukup katakan, saya berpuasa,” tuturnya.
Ketiga, Ramadhan bukan hanya dari fajar sampai maghrib. Tetapi, Ramadhan itu selama p30 hari. Siang dan malam. Jika di siang hari puasa menjaga anggota tubuh dari berbagai perkara yang membatalkan puasa, maka malam hari adalah waktunya menjaga hati dari berbagai bentuk kemaksiatan.
Keempat, semua orang bisa mengerjakan shalat, puasa dan tilawah. “Tetapi, kebanyakan mereka tidak mengerti dan peduli dengan tujuan dan terget dari semuanya ini, yaitu takwa. Maka, prioritaskan dan fokus mengubah perilaku kita. Prioritaskan dan fokus membersihkan hati kita. Prioritaskan dan fokus kepada ibadah, agar mempunyai dampak yang kuat dalam kehidupan dan muamalah kita. Jika kita biasa berbohong, maka hentikanlah kebiasaan itu. Jika Anda biasa melakukan ghibah, maka tahanlah lisan Anda. Jika Anda biasa melakukan korupsi dan suap, maka bertaubatlah. Jika tidak, kapan kita akan bertaubat dan mengubah diri kita? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” tuturnya menasihati.
Kelima, siapkan minimal 30 doa yang berbeda.Tulis di tempat mana pun. Tiap hari, berdoalah dengan satu doa, dari 30 doa yang telah disiapkan, ketika berbuka. Sebab, Nabi SAW telah memberitahukan, bahwa setiap berbuka ada doa yang mustajab. Maka, jangan kita sia-siakan kesempatan emas ini.
Keenam, buat rencana strategis, seperti memperbanyak dzikir di bulan ini. “Tiap hari, minimal kita dzikir 10.000 kali. Bentuknya bisa membaca Tahmid, Tasbih dan Takbir. Ini minimal. Ikrimah r.a. berkata, Abu Hurairah biasa membaca tasbih setiap hari dengan 12.000 tasbih,” sarannya.
Ketujuh, jangan biarkan sehari berlalu, tanpa kita bersedekah, meski ringan. Bahkan, dengan 1000 rupiah, atau 10 atau 1 pound saja. Lihatlah, nanti anda akan melihat bagaimana dermawannya Dzat yang Maha Mulia, Allah SWT. Bagaimana Dia memuliakanmu di dunia, sebelum di akhirat. Harta tidak akan berkurang karena sedekah. Sebaliknya, Allah akan lipat gandakan berkali-kali lipat.
Kedelapan, shalatlah tarawih dengan seseorang yang bacaannya bagus. Itu akan mendorong dan memotivasi anda, serta meningkatkan kekuatan non-fisik Anda.
Kesembilan, tiap hari di bulan Ramadhan Allah membebaskan penghuni neraka. Maka mintalah dari Allah, dari setiap hari, tiap malam, agar kita dibebaskan pada hari itu, atau jika tidak, pada hari sebelumnya. Jangan lupa, sebut nama saya bersamamu,” pintanya.
Kesepuluh, jadikan khataman bacaan tahun ini bukan sekedar khatam begitu saja, karena yang penting bukan jumlahnya. Ambilah mushaf, yang disertai tafsir, berisi makna al-Qur’an, meski ringkas. Baca makna setiap halamannya. Lihatlah, dan rasakanlah, Anda di mana?
“Tanyalah dirimu, apa niatmu? Apa tujuanmu tahun ini di bulan yang penuh kemuliaan ini? Benarkah anda berniat mengerjakan puasa dengan puasa yang benar? Atau ia akan berlalu sebagaimana Ramadhan sebelumnya. Tanamkan niat dalam hatimu sebelumnya, dan anda laksanakan, ubah dirimu dan berubahlah. Maka, itu akan menjadi awal, setelah itu anda akan mendapatkan hasilnya yang luar biasa, atau sebaliknya. Ramadhan berlalu, dan anda tidak mendapatkan apa-apa?” sarannya memberikan motivasi.
Terakhir, tutur Kyai, puasa tidak hanya menghindari makan, minum saja, karena Allah tidak membutuhkan itu. Tetapi, puasa itu perisai. Maka, dampak dari puasa sebagai perisai itu harus tampak, agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.
“Semoga Allah catat bulan ini sebagai bulan pembebasan dan kemerdekaan dari api neraka, bagi kita semua. Semoga Allah menganugerahkan kita memasuki surga-Nya, dari pintu ar-Rayyan, sebagai saudara,” doanya menyudahi penuturan. [] Irianti Aminatun