Larilah kepada Allah tuk Meraih Rahmat-Nya - Tinta Media

Selasa, 12 April 2022

Larilah kepada Allah tuk Meraih Rahmat-Nya

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1uAYY6s0Kz2gNVEvvep41AN9oSIxDDeZR

Tinta Media - Sobat. Wahai hamba Allah, apakah engkau secara terang-terangan melakukan keburukan terhadap Dia yang memperlakukanmu dengan keindahan? Apakah engkau secara blak-blakan melakukan kemaksiatan, padahal engkau kebanjiran karunia-Nya yang melimpah? Apakah kau ridha dijauhi sebagai ganti dari cinta? Itu seburuk-buruk pertukaran!

Sobat, Maka larilah kepada Allah! Sebagaimana Allah berfirman :
فَفِرُّوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۖ إِنِّي لَكُم مِّنۡهُ نَذِيرٞ مُّبِينٞ
(٥٠)

“Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” ( QS. Adh Dhariyat (51) : 50)

Oleh sebab itu, hendaklah manusia meminta perlindungan kepada Allah dan berpegang kepada-Nya dalam segala urusan dan masalahnya dengan menaati segala perintah-Nya dan bekerja untuk tujuan taat kepada-Nya. Allah swt selanjutnya akan menyiksa orangorang yang tidak menaati perintah-Nya. Pada akhir ayat ini Allah memerintahkan rasul-Nya supaya menegaskan bahwa ia sesungguhnya mendapat amanat dari Allah swt untuk menyampaikan kepada manusia bahwa Allah swt akan membalas dengan siksaan kepada mereka atas segala pelanggaran pelanggaran terhadap perintah-Nya, sebagaimana Allah swt menurunkan siksa-Nya kepada umat-umat yang terdahulu.

Sobat. Maka larilah kalian kepada Allah, yaitu dari kesyirikan kepada mentauhidkan Allah, dari maksiat kepada ketaatan, dari kelalaian kepada dzikir kepada Allah, dari melihat diri kalian kepada nikmat Allah, dan dari pintu makhluk kepada pintu Allah. Apakah ada tuhan selain Allah Yang Mahakuasa dan Mahakaya melebihi-Nya?

Sobat. Sebaik-baik pelindung adalah Allah SWT dan Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman.

ٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَوۡلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخۡرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِۗ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ 
(٢٥٧)

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” ( QS. Al-Baqarah (2) : 257 )

Sobat. Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman. Dialah yang mengeluarkan mereka dari kekafiran kepada cahaya iman dan petunjuk. Sedang orang-orang kafir itu, pelindung-pelindungnya adalah setan yang mengeluarkan mereka dari cahaya iman kepada kegelapan kekafiran. Mereka adalah penghuni-penghuni neraka pada hari kemudian, dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

Apabila orang kafir itu pada suatu ketika mendapatkan sedikit cahaya petunjuk dan iman, maka setan segera berusaha untuk melenyapkannya, sehingga iman yang mulai bersemi itu menjadi sirna, dan mereka kembali kepada kegelapan.

Sobat. Oleh sebab itu, iman yang telah tertanam dalam hati harus selalu dipelihara, dirawat dan dipupuk dengan baik sehingga ia terus berkembang dan bertambah kuat, dan setan-setan tidak akan dapat merusaknya lagi. Pupuk keimanan adalah: ibadah, amal saleh dan memperdalam ilmu pengetahuan dan ajaran-ajaran agama Islam.

Sobat. Keyakinan terhadap rahmat Allah SWT dan tidak berputus asa  merupakan sifat orang mukmin. Ashuhaib menyebutkan Rasulullah Saw bersabda, “ Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin, semua perkaranya adalah kebaikan, dan itu tidak terjadi pada siapa pun, kecuali orang mukmin; bila hidup makmur, ia bersyukur sehingga  itu  menjadi  kebaikan baginya. Dan bila hidup susah, ia bersabar  sehingga  itu menjadikan kebaikan baginya.” ( HR. Muslim )

Sobat. Bila hidup makmur, orang mukmin bersyukur, karena ia takut kepada Allah. Bila hidup susah, ia bersabar, karena ia selalu yakin dan percaya bahwa rahmat Allah sangat luas, tidak akan pernah habis meskipun dibagikan kepada seluruh makhluk di alam semesta ini. Ia selalu bersandar kepada Allah, senantiasa menisbatkan diri kepada-Nya.

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Buatlah Tanda di Alam Semesta, Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo, Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :