Inilah Balasan Bagi Orang yang Memerangi Hawa Nafsu - Tinta Media

Minggu, 24 April 2022

Inilah Balasan Bagi Orang yang Memerangi Hawa Nafsu


Tinta Media - Pimpinan Ponpes Al-Abqary Serang Banten KH. Yasin Muthohar dalam tausiyahnya menjelaskan balasan bagi orang yang bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu.

“Orang yang bersungguh-sungguh di jalan Allah memerangi hawa nafsu, maka dia akan diberi petunjuk ke jalan menuju rahmat. Dia akan ditolong oleh Allah SWT," tuturnya dalam acara Tausiyah Sahur: Ramadhan Bulan Pengendalian Diri, Kamis (21/4/2022) melalui kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.

Orang yang memerangi hawa nafsu, menurut Kiai Yasin, dijelaskan Allah SWT di dalam Al-Qur'an surat Asy-Syam ayat 9. "Ketika Allah menyatakan, 'Sungguh sangat beruntung orang yang bisa menyucikan dirinya'. Memerangi hawa nafsu sehingga dirinya menjadi suci bersih," ungkapnya.

Sebaliknya, Allah menegaskan, 'Dan sungguh merugi orang yang mengotori dirinya'. Menurut Kiai Yasin, kaum Tsamud telah mendustakan perintah Allah. Mendustakan Nabi Shaleh dengan kezalimannya, dengan kejahatannya.

Kaum Tsamud, kata Kiai Yasin, adalah contoh orang yang terbenam dalam hawa nafsu. "Kaum Tsamud adalah kaum yang menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Shaleh Alaihissalam. Bahkan kaum Tsamud adalah kaum yang melecehkan nabi Shaleh, melecehkan para nabi," ujarnya.

“Maka Allah memberikan siksa kepada mereka karena dosa yang mereka lakukan. Allah SWT meratakan mereka dengan siksa,” lugasnya.

Kiai Yasin menuturkan alasan Allah memberikan hukuman kepada kaum Tsamud karena melampaui batas. "Karena mereka tidak bisa memerangi hawa nafsu. Karena mereka terbuai dengan hawa nafsu serta mengabaikan wahyu," ungkapnya.

Menurutnya orang yang tidak mau mengikuti wahyu pasti dia mengikuti hawa nafsu. Hanya ada dua pilihan dalam hidup ini, mengikuti wahyu atau mengikuti hawa nafsu. "Ketika kita mengikuti wahyu maka insyaa Allah nafsu kita akan menjadi nafsu yang tunduk kepada kita,” jelas Kiai Yasin.

Kiai Yasin mengajak agar memanfaatkan momen Ramadhan untuk memerangi hawa nafsu. “Kita harus mengubah nafsu ammarah menjadi nafsu muthmainnah, nafsu mardhiyah, nafsu kamilah. Kita mengubah nafsu yang ada di dalam diri kita menjadi nafsu yang lebih baik,” ajaknya.

Ia menutup tausiyahnya dengan menyampaikan sabda Rasulullah SAW, “Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga hawa nafsunya mengikuti ajaran yang aku bawa.” [] Irianti Aminatun
 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :