Tinta Media - Merenungkan Firman Allah Subhanahu Wa Ta ’ala dalam Surat Al-Baqarah ayat ke 97-98, Pengasuh Majelis Baitul Qur’an, Tapin, Guru Luthfi menuturkan bahwa orang-orang Yahudi sangat memusuhi malaikat Jibril alaihi salam.
“Merenungkan Surat Al-Baqarah ayat 97 dan 98 bahwa orang-orang Yahudi sangat memusuhi malaikat Jibril alaihi salam,” tuturnya dalam Program Ramadhan Bersama Qur’an 1443 H-#17: Yahudi Memusuhi Malaikat Jibril, Selasa (19/4/2022) di kanal Youtube Majelis Baitul Qur’an.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala:
Katakanlah barang siapa menjadi musuh Jibril maka Jibril itu menurunkan Al-Qur’an ke hatimu dengan izin Allah. Membenarkan apa yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman, (QS. Al-Baqarah, [2]: 97). Barang siapa yang memusuhi Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya , Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang -orang yang kafir, (QS. Al-Baqarah, [2]: 98).
Ia menerangkan Surat Al-Baqarah ayat ke 97 dan 98 dari pernyataan Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari yang terkenal dengan Tafsir Ath-Thabari, bahwa para ulama tafsir telah sepakat, ayat ini turun sebagai jawaban terhadap kenyataan kalangan orang-orang Yahudi dari Bani Israil yang mengaku bahwa Jibril adalah musuh mereka, sedangkan Mikail adalah penolong mereka.
“Ayat ini menurut Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari menyatakan bahwa para ulama tafsir telah sepakat, ayat ini turun sebagai jawaban terhadap kenyataan orang-orang Yahudi dari Bani Israil mengaku Jibril adalah musuh mereka, sedangkan Mikail adalah penolong mereka,” terangnya.
Ia mengutip penjelasan dari Imam Al-Qurthubi tentang sebab turunnya ayat ini.
“Orang-orang Yahudi berkata dan bertanya kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam, “Tidak ada seorang nabi pun kecuali ia didatangi oleh malaikat yang membawa risalah dan wahyu dari sisi Tuhannya”. “Siapakah temanmu hingga aku harus mengikutimu?”. Beliau menjawab, “Jibril”, maka mereka berkata, “ Malaikat yang membawa pertempuran dan peperangan itu, dia adalah musuh kami, seandainya engkau menyatakan Mikail yang menurunkan hujan dan kasih sayang, niscaya kami mengikutimu,”. Maka Allah pun menurunkan ayat ini,” Jelas Guru Luthfi.
Kalimat dari Firman Allah, Katakanlah barang siapa yang menjadi musuh Jibril.
Kemudian ia mengatakan penjelasan Imam Al-Bukhari yang meriwayatkan, berkata Ikrimah, kalimat Jibr, Mika, dan Ishraf adalah hamba. Dan kata Ill adalah maknanya Allah, ini merupakan bahasa Ibrani.
Firman Allah berikutnya: Maka Jibril itu telah menurunkan Al-Qur’an ke dalam hatimu dengan izin Allah.
Ia memaparkan penjelasan dari Imam Muhammad Ali Ash Shubuni dari kalimat ayat tersebut.
“Imam Muhammad Ali Ash Shubuni menjelaskan yakni sesungguhnya malaikat Jibril Al-Amiin menurunkan Al-Qur’an ini ke dalam hatimu Muhammad Shalallahu alaihi wasalam dengan perintah Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala,” paparnya.
Kemudian ia melanjutkan keterangan dari Imam Al-Qurthubi dari ayat tersebut.
“Ayat ini menunjukkan kemuliaan Jibril alaihi salam dan celaan siapa saja yang memusuhinya,” lanjutnya.
Sementara, menurutnya, penjelasan dari Imam Ibnu Katsir tentang ayat ini, “Menjelaskan barang siapa yang memusuhi Jibril maka hendaknya ia mengetahui bahwa Jibril adalah Ruhul amin yang turun dengan membawa Al-Qur’an dari Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala ke dalam hatimu Ya Muhammad dengan izin-Nya. Ia adalah salah satu Rasul Allah dari golongan para malaikat dan barang siapa yang memusuhi Rasul, berarti ia telah memusuhi seluruh Rasul,” tuturnya.
Ia pun menambahkan penjelasan dari Imam Ibnu Katsir bahwa bagaimana orang yang beriman kepada salah satu Rasul maka mengharuskan ia beriman kepada seluruh Rasul. Dan bagaimana halnya dengan orang yang kufur terhadap salah seorang Rasul, berarti ia telah kufur kepada seluruh Rasul.
Kalimat berikutnya, Membenarkan apa-apa yakni kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Ia mengungkapkan dari kalimat ayat tersebut.
“ Membenarkan apa-apa yang terdapat dalam Kitab Samawi sebelumnya, di dalamnya terdapat petunjuk yang lengkap dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman untuk ditempatkan di dalam surga,” ungkapnya.
Pada ayat ke 98, ia menyatakan bahwa Allah kembali menegaskan dalam kalimat, “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail”.
Lalu Imam Ibnu Katsir menjelaskan kalimat barang siapa yang memusuhi-Ku, para malaikat dan para rasul-Ku.
“Yang dimaksud rasul-rasul-Nya yaitu mencangkup rasul daripada para malaikat dan dari kalangan manusia,” jelasnya.
Ia pun melanjutkan sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Hajj ayat 75. Bahwa Allah memilih para rasul-Nya dari kalangan para malaikat dan dari kalangan manusia, Jibril dan Mikail.
“Kalimat ini merupakan penyambung secara khusus dari makna khusus ke makna umum karena keduanya termasuk malaikat yang dikategorikan dalam cakupan para rasul secara umum. Kemudian keduanya disebut secara khusus karena redaksi berkenaan dengan pembelaan terhadap Jibril yang merupakan duta dari Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala dan para nabi-Nya,” lanjutnya.
“Lalu Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala menyertai penyebutan Mikail karena orang-orang Yahudi mengaku bahwa Jibril sebagai musuh mereka, sedangkan Mikail sebagai penolong mereka,” ungkapnya.
Ia pun meneruskan, maka Allah Ta ‘ala berfirman, “Barang siapa yang memusuhi salah satu di antara keduanya, Jibril dan Mikail, berarti ia memusuhi yang lain juga, memusuhi Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala.
Dan kalimat terakhir dari ayat ke 98, ia menuturkan Firman Allah, Maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala menampakkan nama-Nya dengan maksud untuk menegaskan makna di atas sekaligus menjelaskan dan memberitahukan kepada mereka (orang-orang Yahudi).
“Bahwa barang siapa saja yang memusuhi wali Allah maka sesungguhnya Allah adalag musuhnya. Dan barang siapa yang memusuhinya maka akan merugi di dunia dan akhirat, Naudzubillah,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
“Merenungkan Surat Al-Baqarah ayat 97 dan 98 bahwa orang-orang Yahudi sangat memusuhi malaikat Jibril alaihi salam,” tuturnya dalam Program Ramadhan Bersama Qur’an 1443 H-#17: Yahudi Memusuhi Malaikat Jibril, Selasa (19/4/2022) di kanal Youtube Majelis Baitul Qur’an.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala:
Katakanlah barang siapa menjadi musuh Jibril maka Jibril itu menurunkan Al-Qur’an ke hatimu dengan izin Allah. Membenarkan apa yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman, (QS. Al-Baqarah, [2]: 97). Barang siapa yang memusuhi Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya , Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang -orang yang kafir, (QS. Al-Baqarah, [2]: 98).
Ia menerangkan Surat Al-Baqarah ayat ke 97 dan 98 dari pernyataan Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari yang terkenal dengan Tafsir Ath-Thabari, bahwa para ulama tafsir telah sepakat, ayat ini turun sebagai jawaban terhadap kenyataan kalangan orang-orang Yahudi dari Bani Israil yang mengaku bahwa Jibril adalah musuh mereka, sedangkan Mikail adalah penolong mereka.
“Ayat ini menurut Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath-Thabari menyatakan bahwa para ulama tafsir telah sepakat, ayat ini turun sebagai jawaban terhadap kenyataan orang-orang Yahudi dari Bani Israil mengaku Jibril adalah musuh mereka, sedangkan Mikail adalah penolong mereka,” terangnya.
Ia mengutip penjelasan dari Imam Al-Qurthubi tentang sebab turunnya ayat ini.
“Orang-orang Yahudi berkata dan bertanya kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wasalam, “Tidak ada seorang nabi pun kecuali ia didatangi oleh malaikat yang membawa risalah dan wahyu dari sisi Tuhannya”. “Siapakah temanmu hingga aku harus mengikutimu?”. Beliau menjawab, “Jibril”, maka mereka berkata, “ Malaikat yang membawa pertempuran dan peperangan itu, dia adalah musuh kami, seandainya engkau menyatakan Mikail yang menurunkan hujan dan kasih sayang, niscaya kami mengikutimu,”. Maka Allah pun menurunkan ayat ini,” Jelas Guru Luthfi.
Kalimat dari Firman Allah, Katakanlah barang siapa yang menjadi musuh Jibril.
Kemudian ia mengatakan penjelasan Imam Al-Bukhari yang meriwayatkan, berkata Ikrimah, kalimat Jibr, Mika, dan Ishraf adalah hamba. Dan kata Ill adalah maknanya Allah, ini merupakan bahasa Ibrani.
Firman Allah berikutnya: Maka Jibril itu telah menurunkan Al-Qur’an ke dalam hatimu dengan izin Allah.
Ia memaparkan penjelasan dari Imam Muhammad Ali Ash Shubuni dari kalimat ayat tersebut.
“Imam Muhammad Ali Ash Shubuni menjelaskan yakni sesungguhnya malaikat Jibril Al-Amiin menurunkan Al-Qur’an ini ke dalam hatimu Muhammad Shalallahu alaihi wasalam dengan perintah Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala,” paparnya.
Kemudian ia melanjutkan keterangan dari Imam Al-Qurthubi dari ayat tersebut.
“Ayat ini menunjukkan kemuliaan Jibril alaihi salam dan celaan siapa saja yang memusuhinya,” lanjutnya.
Sementara, menurutnya, penjelasan dari Imam Ibnu Katsir tentang ayat ini, “Menjelaskan barang siapa yang memusuhi Jibril maka hendaknya ia mengetahui bahwa Jibril adalah Ruhul amin yang turun dengan membawa Al-Qur’an dari Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala ke dalam hatimu Ya Muhammad dengan izin-Nya. Ia adalah salah satu Rasul Allah dari golongan para malaikat dan barang siapa yang memusuhi Rasul, berarti ia telah memusuhi seluruh Rasul,” tuturnya.
Ia pun menambahkan penjelasan dari Imam Ibnu Katsir bahwa bagaimana orang yang beriman kepada salah satu Rasul maka mengharuskan ia beriman kepada seluruh Rasul. Dan bagaimana halnya dengan orang yang kufur terhadap salah seorang Rasul, berarti ia telah kufur kepada seluruh Rasul.
Kalimat berikutnya, Membenarkan apa-apa yakni kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Ia mengungkapkan dari kalimat ayat tersebut.
“ Membenarkan apa-apa yang terdapat dalam Kitab Samawi sebelumnya, di dalamnya terdapat petunjuk yang lengkap dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman untuk ditempatkan di dalam surga,” ungkapnya.
Pada ayat ke 98, ia menyatakan bahwa Allah kembali menegaskan dalam kalimat, “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail”.
Lalu Imam Ibnu Katsir menjelaskan kalimat barang siapa yang memusuhi-Ku, para malaikat dan para rasul-Ku.
“Yang dimaksud rasul-rasul-Nya yaitu mencangkup rasul daripada para malaikat dan dari kalangan manusia,” jelasnya.
Ia pun melanjutkan sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Hajj ayat 75. Bahwa Allah memilih para rasul-Nya dari kalangan para malaikat dan dari kalangan manusia, Jibril dan Mikail.
“Kalimat ini merupakan penyambung secara khusus dari makna khusus ke makna umum karena keduanya termasuk malaikat yang dikategorikan dalam cakupan para rasul secara umum. Kemudian keduanya disebut secara khusus karena redaksi berkenaan dengan pembelaan terhadap Jibril yang merupakan duta dari Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala dan para nabi-Nya,” lanjutnya.
“Lalu Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala menyertai penyebutan Mikail karena orang-orang Yahudi mengaku bahwa Jibril sebagai musuh mereka, sedangkan Mikail sebagai penolong mereka,” ungkapnya.
Ia pun meneruskan, maka Allah Ta ‘ala berfirman, “Barang siapa yang memusuhi salah satu di antara keduanya, Jibril dan Mikail, berarti ia memusuhi yang lain juga, memusuhi Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala.
Dan kalimat terakhir dari ayat ke 98, ia menuturkan Firman Allah, Maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir. Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala menampakkan nama-Nya dengan maksud untuk menegaskan makna di atas sekaligus menjelaskan dan memberitahukan kepada mereka (orang-orang Yahudi).
“Bahwa barang siapa saja yang memusuhi wali Allah maka sesungguhnya Allah adalag musuhnya. Dan barang siapa yang memusuhinya maka akan merugi di dunia dan akhirat, Naudzubillah,” pungkasnya. [] Ageng Kartika