Tinta Media- Buku 'Kritik Terhadap Pemikiran Barat Kapitalis: ldeologi, Peradaban, dan Tsaqofah' mengajarkan pada pembacanya bagaimana cara mengkritik idiologi kapitalis, peradaban, dan tsaqafahnya.
"Adapun yang dimaksud dengan mengkritiknya adalah menghancurkan bangunan pemikirannya, membatalkan hukum-hukum dan solusinya, dan membatalkan hujah-hujahnya. Semua itu dengan jalan menjelaskan kebatilannyadan menampakkan kerusakannya sebagai proses berfikir dan hasilnya," demikian yang tertuang dalam buku 'Kritik Terhadap Pemikiran Barat Kapitalis: ldeologi, Peradaban, dan Tsaqofah' yang diterbitkan Pustaka Thariqul Izzah, Januari 2021.
Selain itu, mengkritik Ideologi kapitalis juga dilakukan dengan menjelaskan kebatilan dan kerusakan pengetahuan, _manhaj,_ ideologi, peradaban, dan tsaqafahnya.
"Mengkritik pemikiran Barat adalah dengan mengkritik asa-asas yang menjadi pondasinya, tanpa harus mengkritik semua pemikiran cabang berupa pemikiran-pemikiran atau konsepsi-konsepsi sekundernya," jelas kitab tersebut.
Sebab, ideologi, peradaban, dan tsaqafah kapitalis tegak di atas pilar-pilar, tiang-tiang, dan asas-asas yang khusus berkaitan dengannya.
"Darinya dihasilkan solusi-solusi. Darinya dihasilkan hukum-hukum. Di atasnya dibangun pemikiran-pemikiran cabang dan terbentuk pengetahuan-pengetahuan," tulisnya.[] Wafi
"Adapun yang dimaksud dengan mengkritiknya adalah menghancurkan bangunan pemikirannya, membatalkan hukum-hukum dan solusinya, dan membatalkan hujah-hujahnya. Semua itu dengan jalan menjelaskan kebatilannyadan menampakkan kerusakannya sebagai proses berfikir dan hasilnya," demikian yang tertuang dalam buku 'Kritik Terhadap Pemikiran Barat Kapitalis: ldeologi, Peradaban, dan Tsaqofah' yang diterbitkan Pustaka Thariqul Izzah, Januari 2021.
Selain itu, mengkritik Ideologi kapitalis juga dilakukan dengan menjelaskan kebatilan dan kerusakan pengetahuan, _manhaj,_ ideologi, peradaban, dan tsaqafahnya.
"Mengkritik pemikiran Barat adalah dengan mengkritik asa-asas yang menjadi pondasinya, tanpa harus mengkritik semua pemikiran cabang berupa pemikiran-pemikiran atau konsepsi-konsepsi sekundernya," jelas kitab tersebut.
Sebab, ideologi, peradaban, dan tsaqafah kapitalis tegak di atas pilar-pilar, tiang-tiang, dan asas-asas yang khusus berkaitan dengannya.
"Darinya dihasilkan solusi-solusi. Darinya dihasilkan hukum-hukum. Di atasnya dibangun pemikiran-pemikiran cabang dan terbentuk pengetahuan-pengetahuan," tulisnya.[] Wafi