Tinta Media - Pengasuh Kajian Keluarga Samara Ustaz Muhammad Rizky Nafis, yang akrab disapa Ustaz Nafis, berpesan kepada keluarga agar menjadikan hubungan suami istri sebagai persahabatan bukan hubungan majikan-bawahan.
"Keluarga yang sakinah mawadah warahmah, jadikanlah hubungan suami istri bukan sekedar hubungan majikan dan bawahan tetapi hubungan persahabatan. Bagaimana persahabatan itu yaitu saling menjaga, saling mengerti, saling memahami," ungkapnya dalam acara Live KALAM (Kajian Malam), Kajian keluarga SAMARA: Pyaar Dosti Hai (Cinta adalah Persahabatan), Rabu (2/3/2022) di kanal YouTube Kaffah Channel.
Menurutnya, hubungan suami istri bukanlah seperti majikan dan bawahan, bukan pula seperti hubungan bos dan karyawannya. “Hubungan persahabatan ini bukan sekedar cinta yang memandang fisiknya semata, harta ataupun keturunannya, tetapi yang harus pertama kali diutamakan adalah agamanya,” ujarnya.
Ia menilai, yang bisa melanggengkan pernikahan hanya pemahaman Islam saja, bukan yang lain. “Cinta ini akan muncul dari naluri (gharizah an-nau). Secara fitrah kita manusia memiliki yang namanya kebutuhan jasmani, naluri, dan proses berfikir," ungkapnya.
Ustaz Nafis berpesan kepada suami istri agar menggunakan proses berpikir itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Apakah kebutuhan pokok, apakah naluri, semuanya itu dengan proses berpikir. Mikir sehingga memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan syariat Islam, kalau seperti itu, Insyaallah tenang hidupnya. Dengan berfikir kita akan mengetahui apakah itu dosa ataukah tidak,” jelasnya.
Secara eksplisit, ia menjelaskan bahwa Allah mengajak manusia untuk berfikir. Bahwa dari kasih sayang ujung-ujungnya manusia diajak berfikir.
“Cinta itu ternyata butuh berpikir, jadi cinta itu perlu mikir. Nah, kalau sudah mikir, ilmu diamalkan. Insyaallah akan jadi sukses, berpikir agar keluarga kita menjadi harmonis, berpikir agar keluarga kita bisa menjadi partner yang sakinah mawaddah warahmah," pungkasnya.[] Rufaida Aslamiy